Istri ustadz Bag 2
Pagi harinya aku menelepon hp rendy, sama seperti kemarin dia tidak
menjawab panggilanku. Penasaran akupergi kerumah rendy, saat kutanyakan
mama nya, mamanya menjawab klu rendy 2hari ini belum pulangkarena tugas
kantornya. Aku kembali dan merasa lega, sekembalinya dirumah aku merasa
demam dan tidakenak badan. Pikiran gambar pornoku di hp rendy benar2
mempengaruhi moodku. Malam hari dengan ditemanicici aku tidur2an diruang
tv. Aku mengenakan balutan jubah agar dapat mengusir rasa dingin. Untuk
sesaataku terlena dalam mimpi. Dalam mimpiku aku mendapati suamiku
telah pulang. Suamiku datang dan tanpasalam mengulum lembut bibirku rasa
rindu yang menyerang membuatku semakin agresif. Kuladeni belitanLidah
suamiku, aku semakin terlena dengan permainannya manakala tangannya
turun dan membelai susuku.Ditariknya putingku yang menyebabkan aku
mendesah. Lidahnya turun menyusuri setiap jengkal leherkuakupun semakin
memeluk kepala suamiku, disaat lidahnya memainkan putingku dan giginya
menarik lembutputingku”sssshhhhhhhh....papa.......” suamiku hanya
mendongakkan kepalanya dan menatapku kembalibibirnya memangut bibirku.
Kudapaati area wanitaku semakin basah, diturunkan tangan kasar
suamikukearah memekku. Ketika jarinya mengusap kelentitku aku mulai
melengkungkan tubuhku, rasanya juataanvolt listrik menyetrum semau
tubuhku. Kemudian kepala suamiku berlahan menyusuri perutku,
denganLidahnya suamiku mengaduk2 pusarku, aku menggelinjang2 kegilian.
Kuremas dan kujambak rambut suamiku,berlahan lidahnya menyusuri perutku
turun kepahaku menjilati bagiaan dalam kewanitaan. Labia mayorakuditarik
dan kelentitku menikmati sapuan lidahnya. Ohh......aku menjadi tersadar
bukankah suamiku tidakmelakukan oral sek selama kami menikah, aku
menjadi sadar bahwa aku bermimpi. Rasa dan jilatandikemaluanku begitu
nyata aku segera membuka mataku.”atafirrullah, rendy...!” aku terkejut
bahwa yangmenggauliku ternyata rendy. Aku menjadi panik kudapati tubuhku
telah separuh bugil, kusilangkan tangankuuntuk menutupi susu dan
kemaluanku. Kudapati matahari pagi memasuki rumahku, aku telah tertidur
lama.“tenang mbak, cici telah pergi belanja”ujar rendy sambil tangannya
kebali memeluk tubuhku, diturunkannyakepalanya menciumi setiap inchi
payudaraku. Aaku yang sudah sangat basah benar dikuasai nafsuku,
hanyakebangaan sebagai ustadzah masih menyisakan perlawanan terhadap
rendy. Tangannya yang terjepitdiantara pahaku mulaii mengorek2
kemaluaanku, terpaan birahi yang tidak terhindarkan datang.
Secaraberlahan perlawanan pahaku mulai mengendur, dan rendy tau itu.
Dimasukkan jari2nya kedalam vaginaku,kini jari2 itu mulai mengaduk2
semua rongga vaginaku. Disaat semua gairah itu meresap kedalam
pembuluhdarahku tiba2, ting...tong...assalamualikum.......belku
berbunyi. Aku melompat bersamaan rendy jugaterkejut melompat kebelakang.
Kulihat dari ruang tamu, ada jamaah ibu2 berdiri di depan pagarku.
Akusegera merapikan pakaianku. Dengan tergesa kukenakan jilbab secara
sembarangan”maaf...ibu2 saya barubangun....silakan masuk” akupun
bergegas masuk kamarku tak lagi kulihat rendy ada di ruang tv.
Setelahmencuci muka aku segera menemui ibu2 pengajian. Rupanya si cici
menyebarkan kabar klu aku sakitkemudian ibu secara berkelompok datang ke
tempatku. Kulihat sekelebat bayangan rendy ada diatas,mungkin dia
berusaha menggambil hpnya tapi hp itu kupegang. Pagi itu ibu2
berinisiatif mengantarkan aku kedokter, setelah menunggu cici aku pun
bergegas keatas untukmengganti pakaian. Kusangka rendy akan menungguku
ternyata, dia sudah pergi. Aku pun ke dokter denganperasaan tenang.
Pulang berobat aku menyuruh cici agar selalu menemani aku, aku tidak
ingin kecolonganlagi. Bahkan aku memakai celana jin didalam jubahku. 3
hari telah berlalu ,tiba2 aku didatangi oleh rendy,kutrima ia di ruang
tamu.”plak...”aku menampar keras pipinya hingga tanganku
kesemutan.”rendy kamu udahmelampaui batas kesusilaan” aku membentak dia,
rendy hanya bisa menunduk.” Apakah kau berniatmenghancurkan rumah
tanggaku?”.”Mbak dengarkan aku” rendy berlutut didepanku, aku pun
mendudukandiriku disofa.”sudah lama aku mencintaimu, mbak” kata2 rendy
benar2 mengejutkan aku.”aku bersediamenuruti apa syarat dr, mbak”tampak
matanya sebab, aku percaya akan ketulusan dirinya.”aku hanya ingindek
rendy menghapus foto2 dan melupakan kejadiaan yg kita alami”.”baik mbak,
untuk hpku biarlah mbakdewi simpan. Aku hanya akan mengambil sim
cardnya” kuulurkan hp ketangan rendy, dengan cepatdibongkarnya hp
tersebut. Lalu hp itu sudah berpindah tangan kediriku, dengan senyum
yang dipaksakanrendy pun pamit.Tak terasa waktu sudah berjalan bulan,
aku tak pernah sekalipun melihat rendy. Pernah aku bertanya padamamanya,
katanya sekarang dia kos agar dekat dengan kantor. Suamiku juga lagi
sibuk menguruspesantren, dengan limpahan materi yang ada tidak juga
menutup kebutuhan sekku. Tiap hari aku beronani,klu malam aku menonton
cici dengan narto. Aku benar2 kesepian ditengah rahmat yang kutrima.
Kondisisuamiku yang kepayahan sering kali menjadi kendala kami untuk
bercinta.Pagi itu selepas mengantar suamiku berangkat, aku menerima
telepon.”Halo assalamualiakum betul ini sybicarakan dengan mbak dewi?”
terdengar nada seorang laki diseberang telpon.”wa alaikum salam, benar
sydewi, sy bicara dengan siapa?” aku benar2 tdk mengenali suaranya. “
saya anton, mbak. Saya temennyarendy, bisa kita bertemu? Saya sdh ada
dikomplek mbak.” Deg, hatiku bergetar begitu nama rendydisebutkan
“i...iya ndak papa, saya ada dirumah kok” aku sedikit gugup. “ baik mbak
saya akan segeradatang, assalamualaikum” anton menyudahi pembicaraannya
“ wa alaikum salam” aku hanya bisa termangun.Tak lama kemudian ada
mobil sedan berhenti di depan rumahku, sesosok pemuda seumuran rendy
turun drmobil.”assalamualikum.....”, “Waalikum salam.....” aku membalas
salamnya. “saya anton, mbak”ujarnya”Dewi” aku membalas uluran tangannya
dengan hanya meletakan tanganku didadaku. “ada perluapa, dek anton? Maaf
saya tidak bisa terima tamu lama2 suami saya tidak ada dirumah” aku
memberipenegasan agar anton segera memberi kabar tentang rendy.”langsung
aja, mbak. Kedatanganku kesiniuntuk mengabarkan klu sudah seminggu ini
rendy sakit. Sakitnya semakin parah karena semua makanan tidakdapat
dimakan. Tiap hari ia hanya menyebut nama mbak dewi. Akhirnya kuputuskan
untuk menemui mbakdewi”Aku menghela nafas panjang mendengar
ceritanya”lalu apa yang bisa kulakukan? Aku juga bukanseorang
dokter?”.”setidaknya jenguklah dia, mbak” aku bingung harus
bagaimana.”klu mbak masih bingung,aku bisa meninggalkan alamat kontrakan
kami” tak lama ia menyodorkan secarik kertas berisi alamat.”akupamit
dulu, mbak. Assalamuaikum” “wa alikum salam” aku hanya bisa memandangi
kepergian anto dari ruangtamuku. Tak lama berselang aku menjadi gundah
antara rasa kasihan dan gengsi akhirnya aku memutuskanuntuk pergi
kealamat kontrakan rendy. Dengan menaiki taksi dan sengaja aku memakai
cadar agar tidakdikenali orang akupun meluncur ke alamat tersebut.Aku
telah tiba disalah satu perumahan elit yang ada dikotaku, didepan pintu
gerbang aku segera memencetbel. Tak lama kemudian tampak anton
membukakan pintu gerbang. Rupanya ia sudah mengenali akuwalaupun mukaku
tertutup cadar.”assalamualikum” ”wa alaikumsalam. Mari masuk, mbak. Wah
mbak tampakcantik walau pake cadar.””terimakasih” jawabku singkat sambil
aku bergegas masuk krn aku kuatir ada orangyang melihat. Di ruang tamu
yang mewah itu aku dipersilahkan dulu oleh anton, dia pamit untuk
mengabarirendy. “Maaf, mbak. Sebelumnya aku minta maaf, rendy tidak bisa
bangun, bagaimana kalau mbakmenjenguk rendy dikamarnya” aku termenung
sejenak, sebenarnya berat juga untuk melangkah tetapisudah kepalang
basah. Akhirnya aku memilih untuk menengok rendy dikamarnya. Waktu
pertama akukekamarnya kulihat betapa nyaman kamarnya, bersih dan besar.
Kulihat diranjang rendy tergolekdenganmuka pucat ”Assalamualikum, dek
rendy”. Rendy memalingkan mukanya menghadapku”walaikum salam”jawabnya
bergetar. Aku hanya berdiri mematung melihat keadaan rendy. Tak lama
anton datangmembawakan minuman dan menggeser sofa agar aku bisa duduk
disamping ranjang. Aku dipersilahkanminum”Minum dulu mbak,aku permisi
dulu ada keperluan”,”iya dek makasih” aku meminum minuman yang
disusuhkan lalu anton pergi keluar tak lama kemudian deru mobil
meninggalkan rumah. Kini aku sendiribersama rendy, sampai saat ini aku
tidak menyadari ada keinginan lain dari rendy.”dek kamu kok bis
gini?”tanyaku ke rendy.” Aku mencintaimu mbak. Siang malam aku
memikirkanmu”. “Kau tahu bahwa itu tidakmungkin terjadi”aku bergetar
seolah tubuhku mulai dirambati panas entah dari mana. “aku tahu
mbak,maafkan aku” tangan rendy sudah memegang tanganku dengan
erat.”Ijinkan aku hanya menciumtanganmu,mbak” krn rasa iba kuijinkan
rendy menciumi tanganku. rendy mencium punggung tangankudengan
lembut.Ciuman di punggung tangan ku yang juga disertai kecupan kemudian
jilatan lidah oleh rendy semakinmerembet seiring dengan rembetan syahwat
birahiku. Bibir rendy mulai mengulum jari-jari lentik ku.Amppuunn… aku
tersadar diantara birahiku, ternyata minuman itu telah dicampur oleh
obat perangsang.Perasaan ku menjadi merinding dan berdesir, tiba-tiba
kini datang sebuah sensasi lain yang bertolak belakangterasa sedang
merambati sanubariku, demikian angin lembut membisik di telingaku.
Sensasi itu berupa energiyang menggelitik dan membangunkan saraf-saraf
libidoku. Sebuah rangkaian isyarat dari libidonya yangmembangkitkan
hasrat birahi. Kuluman dan jilatan bibir dan lidah rend langsung menerpa
syahwatnya. akumerasa seakan dibanting dan kemudian dilemparkan ke
orbit nikmat syahwat yang tak bisa diucapkan dalamkata.Bibir dan lidah
kasar rendy yang mengulum dan mejilati jari-jariku membuat aku
terbangkit dari lumpuhku.Tubuh dan jiwa ku disentak-sentakkan untuk
menerima sebuah nalar baru. Seakan bertekuk lutut pada apayang tak mampu
aku hindarkan. Aku mendesah dan melenguh panjang, aku telah tenggelam
dalam hasratseksual yang sangat tinggi. Sesudah tak terjamah oleh lelaki
selama 1 bulan dan karena pengaruh obatperangsang aku begitu ingin
dipuasi.. Rendy sepertinya tanggap pada apa yang kini menyergap
diriku.Rendy mulai menindih tubuhku untuk kemudian mendekatkan wajahnya
ke wajah ku. Disingkapkan cadarkutanpa melepaskan jilbabku Bibir rendy
dengan rakusnya menerkam bibirku. Lidahnya diruyakkan ke mulut kuuntuk
mendapatkan lidah ku.aku merasa demikian kehausan pertama aku tidak
menyambut lidahnya sampaiakhirnya ujung lidahnya menyapu ujung atas
bibirku menyebabkan gairahku berkobar. Yang aku rasakan kiniadalah
kenikmatan saling pagut dan lumat antara mulutku dengan mulut rendy.
Desah dan lenguh salingbersahutan keluar dari mulut kami. Dengan desah,
lenguh dan rintihan itu aku telah mendongkrak semangatrendy menjadi
berlipat kali. Dia semakin kiprah dengan jilatan dan kecupannya. Arus
birahi ku spontanmenuntun untuk memeluki bahu dan leher rendy dan saat
itulah rendy mulai membuka jilbab yang akukenakan. Ketika kurasakan
gigitan kecil dileherku aku hanya berharap bahwa itu tidak akan
meninggalkanbekas dikulitku.”mbak aku ingin memberikan cintaku” aku
hanya membalas dengan menjambak rambutnya.Perasaanku dan hargdiriku
benar kucampakan karena birahiku sudah tak mampu lagi aku kontrol.aku
sadarrendy sudah sedemikian ahli dalam soal bercumbu. Ciuman rendy telah
kembali ke bibirku, Ia mulailahperlahan menuju bagian tubuh sensitif
lainnya. Dibuka kancing depan yang ada di jubahku, Perlahan makinturun
hingga pada belahan dadaku itu. aku makin melayang, antara sadar dan
tidak sadar aku membiarkanrendy melepas satu persatu kancing bajuku.
Saat itu aku memakai jubah terusan, dengan mudah jubah itumeluncur jatuh
kelantai saat semua kancingnya terlepas. Kini nampak payudara ku yang
masih terbungkusindah oleh sebuah bra berenda-renda hitam. Warna yang
kontras dengan warna kulitku yang putih bersih.Namun rendy tak mau benda
itu menghalangi hasratnya, ia tahu segera melepas pengaitnya.
rendymenggigil saat ke dua daging kembar ku menyembul dari balik
pembungkusnya.aku sendiri sudah terperangkap dalam hasrat birahiku
sendiri, aku tak kuasa menolak perlakuan rendy, Malahaku kini cenderung
memberi peluang rendy bertindak lebih jauh. Aku menikmati setiap jamahan
rendy padatubuhku Perlahan cumbuan rendy berpindah ke dadaku, rendy
membuka mulutnya lebar-lebar, lalu perlahandibenamkannya ke salah satu
puting susu ku lalu menghisapnya kuat.Lidahnya menjilat ke seluruh
permukaan bukit kembar ku seolah menjilat ice-cream. Kedua puting susu
ku dihajar secara bergantian hinggamengacung tegak kedua-duanya.“Oohh…
oohhhh… ooohhhhhh ren....” suara rintihan ku tak lagi tertahan. Tubuhku
mengelinjang gelinjangkarena nikmat akibat perbuatannya. Putingku
menjadi sangat sensitif, rendy benar-benar berpengalamanmelakukannya.
Aku tak menyadari tubuhku kini sudah terbaring diatas kasur, dadaku
terlihat naik turunmengiringi nafasku yang mulai tak beraturan. Sejak
tadi celana dalamku sudah terasa sangat basah olehcairan bening yang
terus menerus mengalir keluar dari kemaluannku. Sambil terus menyusu
tangan rendymulai mengelus-elus permukaan perut ku yang rata. Jemarinya
bermain disekitar pusar ku, lambat launbergerak menjelajah semakin ke
bawah meraba bagian dalam paha. perlahan menelusup ke pangkal paha,dan
mulai mengelus gundukan bukit kemaluan ku yang masih tertutup celana
dalam renda-renda hitam. Lalujemarinya menemukan gundukan itu sudah
basah dengan sebuah garis membelah tercetak pada permukaankain celana
dalamku. Tangan rendy meremas lembut gundukan ku dan menggunakan jari
tengahnyamengusap belahan tipis tersebut, perlahan ke atas dan kebawah.
aku menggigil rangsangan yang tiada hentisilih berganti. Hingga akhirnya
jemari Rendy bergerak ke samping. Jemariku berusaha
mempertahankanpenutup tubuhku yang terakhir ketika aku rasakan rendy
perlahan berusaha menariknya ke bawah. “Ohhh!!Reenn.. jangannn yang
ituuu … …” ujar ku lirih. Perlahan rendy melepaskan cumbuannya pada dada
ku ,berangsur kecupan-kecupannya turun semakin ke bawah. Lalu ia sampai
pada tempat diantara pahaku,Percuma saja aku berusaha merapatkan kedua
kakiku. Kepala rendy sudah terlebih dulu masuk di antarapada
selangkanganku . Walau masih tertutup olehcelana dalam, lidahnya
menjilati seluruh permukaan kain lembut itu. Gundukan itu semakin basah
oleh air liurrendy terutama pada belahanku. Jemariku tak kuasa lagi
mempertahankan celana dalamku ketika untukkedua kalinya rendy
menariknya.benda itu akhirnya menyusul lepas sehingga kini tubuhku sudah
tak tertutup selembar benangpun.“mbak..dewi.....cantikkk sekalii….”
Bisiknya lirih “rennnn......kamu liat apaaa?…..aaa”Dengan ke dua
telapaktanganku secara spontan menutup selangkanganku karena malu. Wajah
rendy hanya beberapa mili darimilikku yang paling pribadi. Rendy
mengecupi kedua pahaku pelan-pelan hingga ke sekitar
selangkangantermasuk jemari lentik ku. Lama rendy bermain di situ,
perlahan jemariku membuka dengan sendirinya. Akuhanya terlentang pasrah.
Semuanya sudah terlanjur sulit untuk dihentikan lagi. Kini tak ada
penghalang lagibagi mulut dan lidah rendy untuk mengeksplorasi bagian
paling intim milik aku. “Ohhh…” desah ku saat rendymengecup lembut
belahan bibir kewanitaanku . rendy mengecup lagi.. dua kali…tiga
kali..lidahnya disapukandari dari bawah hingga ke atas.
Crass..crasss..cairan memancar meleleh keluar dari belahan vagiana
dankemaluanku . Dengan penuh ketelatenan dia melahap dan menghisap tiap
mili vagina ku yang sudah basahitu, lidahnya dengan liar menjilati
dinding vagina dan sesekali sapuannya menyentuh kelentitku .
JilatanLidahnya segera ia pusatkan ke situ, ia memulai menjilat dengan
lembut. Secara perlahan-lahan sekali, lalugerakan lidahnya dipercepat
dan tekanannya makin kuat. Kelincahan lidahnya bergerak memberikan
sensasiLuar biasa bagi ku. Sesekali rendy menggunakan bibirnya untuk
menghisap kelentiku itu seakan-akan iaberciuman dengan vagina ku. dan
secara bersamaan lidahnya menggelitik kelentitku yang berada di
tengahdengan gerakan lidah. Perlahan, kuluman dan jilatan pada
kelentitku membuatnya mengeras bak sebuahkacang. Aku menunduk untuk
melihat perlakuannya terhadap selangkanganku aku terpekik pekik-pekik
kecildibuatnya. Rasa geli dan sengatan birahi membuat aku semakin tak
mampu menahan laju gairah Rendy.Kedua paha ku mengepit kepala Rendy.
Sampai akhirnya sebuah orgasme datang menyapaku untuk pertamakali dalam
kehidupan ku, kudapatkan dari oral sex.
“Auuuwwwwwww!!!!…rennnnn!!!!!!!!” aku terpekik takkuasa menahan rasa
geli dan nikmat. Otot-otot vaginakuberirama, cairan cintaku memancar
lebih banyak lagi oral? Begitu dasyat kenikmatan yang kurasakan. Tapi
akulidah dari orang yang bukan suamiku” pikirku. Aku benar dibawah
pengaruh obat perangsang, setelahorgasmepun aku masih memiliki gelora
seolah tiada habisnya. Masih tersisa rasa maluku untuk meminta rendyagar
segera memuaskan aku dengan penisnyai.Aku masih menikmati sisa2
orgasmeku, rendy segera pahaku, namun aku bergeming kusilangkan kedua
kakiku. dimasukkan kontolnya diantara jepitan pahaku. “Rendy… kamu mau
apaaa?..”“mbak pernah petting ngga?” bisik Rendy ketelingaku, aku
menggeleng, aku sungguh tak mengenal istilahtersebut. “Kita cobain yuk”
bisiknya lagi,“rennnn.....jangan….aku ngga mauu”“ngga pa pa… Rendy
cumamau masukin kepalanya aja trus Rendy cabut lagi” Rendy mengosokan
ujung penis ke atas dan kebawahpada bibir vagina ku. “ja..ngannn rennn
..ohhhhh”Rendy dalam posisi yang tepat sehingga aku tak
kuasamencegahnya. Leppp!!! Ujung kulup Rendy yang mbdol besar itu lenyap
juga membelah dan masuk kebelahan liang ku. “ngga sakit lagi kan mbak?
Rendy masukin lagi ya mbak seperti tadi?”“ngga mau ah” akumasih menahan
gengsi. “ Rendy janji ngga dalem-dalem” aku mengeliat saat benda itu
kembali bersarang dikewanitaanku, diiringi geli dan nikmatnya bukan
kepalang. Setelah masuk Rendy menahannya lebih lama daritadi. Pinggul
Rendy mulai bergerak mundur maju mengocok lembut vagina ku. Ia tarik
mundur sedikit namun tak sampai penisnya lepas tercabut lalu kembali
melesak masuk lagi sedalam tadi. Memang tak banyakgerakan yang dibuat
Rendy, namun itu cukup untuk membuat aku menggelinjang nikmat. Ia
gosokanpenisnya ke atas dan ke bawah belahan vaginaku menyentuh klitoris
lalu lalu perlahan bulatan kepala masukhingga memenuhi pintu vaginaku
“uhh.. dia masuk lagiii” gumamku lirih. Rendy mengocok dengan
cepat.Membuatku terbuai dan larut dalam goyangan birahi Rendy. Beberapa
menit ini aku cukup kelabakanmenangani napsu anak ini yang tak kunjung
reda. Aku harus berusaha menghindari Rendy, aku takut makinterhanyut
oleh permainan anak itu hingga akhirnya harus menyerahkan milikku yang
paling berharga. namunselalu seperti sebelumnya, aku tak bisa. aku tak
sanggup menolak. Naluri kewanitaanku juga menginginkanbelaian-belaian
dari rendy.Kenikmatan itu begitu memabukkan, membuatku ketagihan,
Ughh…penis itukembali menancap vaginaku. Gatal nikmat menjalar cepat
menyengat selangkanganku akibat ujung sengatRendy.“Mbak….” “Egg?”“boleh
ya mbak, kali ini … Rendy masukan semua titit Rendy kepunya mbak?” aku
telah menduga sejak awalkalau akhirnya rendy akan meminta hal itu juga.
“Jangan rennn …, Rendy kan sudah janji . tidak akanmelakukan lebih dari
hanya sebatas petting..” Dengan akal sehatku, aku masih berusaha
mengendalikanhasrat pada dirikuyang juga menggelora. Aku bukan tidak
tahu resiko permainan apiku dengan Rendy .Hanya tinggal satu langkah
lagi akudan Rendy akan melakukan apa yang hanya boleh aku lakukan
dengansuamiku yang sah. “Rendy ngga mau ingkar janji sama mbak,
tapi…kalau mbak ijinkan meski hanya sekali inisaja Rendy ingin menjadi
laki-laki yang ngentot sama ibu, demi cinta Rendy sama mbak” Rendy
masihmenindih tubuh sintal aku, itupun Ia terus menerus memberikan
rangsangan terhadap tubuh ku, mulutnyamenghisap kuat puting sebelah kiri
payudara ku karena ia tahu yang kirilah yang paling sensitif.
Sementarakepala penisnya tetap bergerak keluar masuk dalam kelopak
vagina ku, ini adalah posisi paling aku sukai Iamerasakan kenikmatan
ganda. Hampir satu jam lamanya ia melakukannya. Entah kenapa Rendy tak
kunjungejakulasi padahal aku sudah empat kali memperoleh orgasme.
Semakin lama vaginaku semakin sensitifterhadap rangsangan. Bahkan
orgasme yang terakhir barusan nyaris membuat air kecingku ikut
memancarkeluar bersama cairan cintaku. Rasanya aku tak mampu terus
menerus melawan kemesraan yang diberikanRendy
padaku“Rennnn……masuk..kan…semuaaa, mbak tak tahann lagiii ohhhh…”
akhirnya aku berbisik demikian ke telingaRendy, Rendy bukan main
terkejut namun gembira mendengar penyerahan terakhir kunya itu, sungguh
iatak menyangka akhirnya aku mengijinkannya melakukan penetrasi penuh ke
liang senggamaku. “ughhhmbakkkk.… Rendy entot sekarang ya?” ujar rendy
lirih “Iya rennn..iya.. milikii mbak sayangg!!!! Ohhh!!”rintih ku. Tak
ada rasa malu yang tersisa aku sudah tak peduli lagi terhadap statusku
sebagai seorang istriustad. Birahiku sudah sampai pada titik puncak Kini
aku hanya butuh penuntasan dari rendy menggumuliku.Tak membuang waktu
Rendy mendekap tubuh sintal ku Mulutnya menyergap kembali putting
sebelah kiri ku.Melumatnya untuk meningkatkan rasa nikmat bagi ku
sebelum penyatuan itu terlaksana. Hingga tak terlalusukar bagi penis
Rendy melakukan penetrasi total. Rendy menurunkan pinggulnya dan dengan
satuhentakan lembut kewanitaanku merengang dan terkoyak“Awww..
Rennnn!!!” pekik ku lirih perih saatkontolnya memasukki lorong nikmatku,
jemarinya mencengram pinggul Rendy. Penis nya terus mendesakmasuk
perlahan menjamahi semua keindahan yang sudah sekian lama didambakannya
di dalam sana hinggaakhirnya berhenti setelah ujungnya yang berkulup
menyentuh dasar liang cintaku. Penantian Rendy selamaini telah menjadi
kenyataan, kini aku sudah menyerah secara utuh dalam dekapan eratnya.
Kulit ku yanghalus lembut bersentuhan tanpa penghalang dan batas apapun
dengan tubuh kasar Rendy. Kemaluan kamibertaut erat menyatu dengan
sempurna seakan penis Rendy memang tercipta bagi vaginaku
begitupunsebaliknya. “Ougghhh..rennnn…pelann pelannn…”aku mulai
merasakan sengatan nikmat melanda selangkanganku, Rendy mengocok lembut
dagingkejantanannya. Ditariknya sedikit sejauh satu senti menghujam lagi
perlahan hingga menyentuh dasar rahimlalu dua detik ditahannya di sana.
Berulang-ulang ia ulangi gerakan itu“Ouhh…uuu..rennn” aku
mengangkatpinggulku tiap kali kontol Rendy ditarik keluar, begitupun
bila penis Rendy menekan masuk, aku mengikutiarah gerakannya. Vaginaku
begitu penuh sesak oleh daging cinta hitam milik Rendy. Gatal dan nikmat
makintak tertahankan. Ketika orgasmenya datang akupun pun terpekik
“rendyyyyyyy!!!!!!!!……Oughhhhh……”akupu mempererat dekapanku, Kedua
kakiku melingkar dipinggul Rendy dan menekannya. Ini orgasme kuhasil
persetubuhan secara penuh dengan Rendy. Bola mata ku lenyap hanya
tinggal putihnya. Cairan cintakumemancar deras, sungguh tak terkira
nikmatnya, jauh lebih nikmat dari sebelumnya, bahkan berjuta kali
jauhLebih nikmat dari petting barusan. Rendy tahu apa yang harus ia
lakukan saat itu, Ia berusaha menambahsensasi kenikmatan orgasme bagi
ku. Sambil bertahan ketika vagina ku berkontaksi melumat
penisnya,ditekannya benda itu sedalam dan selama mungkin pada kemaluan
wanita itu. Lalu dikerahkannya kekuatanotot kemaluannya untuk membuat
denyutan-denyutan berirama dan keras, nampaknya ia berhasil.
Vaginakumasih terus menghisap penisnya hingga satu menit.
“mbak….dewi…enaakkkkkk!!”Rendypun terpekik dalamsensasi nikmat.Rendy
menggigil menahan nikmat namun ia tak mau berakhir secepat itu.
Spermanya seakan ingin meledakandi ujung penisnya namun masih dapat ia
pertahankan sekuat tenaga. Rendy tetap mengocok penisnya kali inisecara
cepat. aku terkejut gerakan Rendy kali ini membuatku begitu cepat
melambung“Ohh.. Rendyiii… kamukuat sekaliiiii” Nampaknya sesi kali ini
tidak berlangsung lama, baik Rendy maupun aku tak mampu
lagibertahan.“mbak dewi sayaaang…Rendyii sudah mau keluaarrr!!” aku
mengeratkan jepitan kakiku padapinggul Rendy mencegahnya untuk mencabut
penisnya. Segera hanya hitungan detik, orgasme dasyatmelanda kami
berdua. Seketika itu juga Rendy menekan tititnya secara penuh dan
membentur mulut rahimku.“arrrggghhhhhsss…........Rendyyyyyyyyyy” jeritku
disusul Vagina ku berkontraksi hebat melumat tiap sentidaging penis
Rendy, menghisapnya dengan segenap cinta dan kepasrahan. aku rasakan
sekujur tubuhnyamenggigil. Kesadaranku sejenak hilang, pandangannya
nanar, serasa jiwanya melayang tinggi, raganyaserasa terendam ke dalam
samudera kenikmatan ragawi yang tak bertepi. Secercah cahaya putih
yangberpendar di matanya lalu menjadi kabur. Entah berapa lama ia tak
sadar.Rendy pun mendekap erattubuhku. “Ouggghhhhh..mbak!!!!!!..Rendy
keluarrrrrr!!!!” pekiknya merasakan kenikmatan yang datangjauh lebih
dasyat dari pada sebelumnya. Nampaknya kali ini Rendy tak mampu bertahan
lagi. Pertahannyaruntuh oleh nikmatnya lumatan dasyat vaginaku sungguh
membuat kejantannya tak berdaya. Penis rendyberdenyut denyut kencang,
air mani yang tersimpan dalam testisnya selama hampir satu jam ini
taktertahankan meletup dari ujung kepundannya dan memancar deras pada
tiap denyutannya. Denyutan yangmenghentak berulang-ulang jauh lebih
dering dan keras dari biasanya, Rendy seakan-akan inginmengosongkan
seluruh isi testisnya ke dalam rahim ku. Orgasme dasyat itu berlangsung
sekitar satusetengah menit namun bagi ku dan. Setelah orgasme ku mereda
dan kesadaran kembali pulih, aku berusahamengatur napasnya. Penis Rendy
pun masih menancap ketat.“Uhh..rennn…cabut duluu” pinta ku lirih
ketikaaku rasakan kewanitaanku agak ngilu.Rendy mencabut perlahan meski
ia masih ingin berlama-lama di dalamsitu.“Plokk…” saat benda itu
terlepas sebagian sperma Rendy tumpah ke seprey. aku memperhatikan
bercak-bercak lendir putih menempel pada penis Rendy. Aku tersadar telah
melakukan hal terlarang dan telah larutdidalamnya. Kepalaku menjadi
semakin berat, tiba2 gelap telah menutup mataku dalam keadaan bugil
akutidak sadarkan diri didepan mata rendy.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar