Minggu, 03 Mei 2015

Pagi harinya aku menelepon hp rendy, sama seperti kemarin dia tidak menjawab panggilanku. Penasaran akupergi kerumah rendy, saat kutanyakan mama nya, mamanya menjawab klu rendy 2hari ini belum pulangkarena tugas kantornya. Aku kembali dan merasa lega, sekembalinya dirumah aku merasa demam dan tidakenak badan. Pikiran gambar pornoku di hp rendy benar2 mempengaruhi moodku. Malam hari dengan ditemanicici aku tidur2an diruang tv. Aku mengenakan balutan jubah agar dapat mengusir rasa dingin. Untuk sesaataku terlena dalam mimpi. Dalam mimpiku aku mendapati suamiku telah pulang. Suamiku datang dan tanpasalam mengulum lembut bibirku rasa rindu yang menyerang membuatku semakin agresif. Kuladeni belitanLidah suamiku, aku semakin terlena dengan permainannya manakala tangannya turun dan membelai susuku.Ditariknya putingku yang menyebabkan aku mendesah. Lidahnya turun menyusuri setiap jengkal leherkuakupun semakin memeluk kepala suamiku, disaat lidahnya memainkan putingku dan giginya menarik lembutputingku”sssshhhhhhhh....papa.......” suamiku hanya mendongakkan kepalanya dan menatapku kembalibibirnya memangut bibirku. Kudapaati area wanitaku semakin basah, diturunkan tangan kasar suamikukearah memekku. Ketika jarinya mengusap kelentitku aku mulai melengkungkan tubuhku, rasanya juataanvolt listrik menyetrum semau tubuhku. Kemudian kepala suamiku berlahan menyusuri perutku, denganLidahnya suamiku mengaduk2 pusarku, aku menggelinjang2 kegilian. Kuremas dan kujambak rambut suamiku,berlahan lidahnya menyusuri perutku turun kepahaku menjilati bagiaan dalam kewanitaan. Labia mayorakuditarik dan kelentitku menikmati sapuan lidahnya. Ohh......aku menjadi tersadar bukankah suamiku tidakmelakukan oral sek selama kami menikah, aku menjadi sadar bahwa aku bermimpi. Rasa dan jilatandikemaluanku begitu nyata aku segera membuka mataku.”atafirrullah, rendy...!” aku terkejut bahwa yangmenggauliku ternyata rendy. Aku menjadi panik kudapati tubuhku telah separuh bugil, kusilangkan tangankuuntuk menutupi susu dan kemaluanku. Kudapati matahari pagi memasuki rumahku, aku telah tertidur lama.“tenang mbak, cici telah pergi belanja”ujar rendy sambil tangannya kebali memeluk tubuhku, diturunkannyakepalanya menciumi setiap inchi payudaraku. Aaku yang sudah sangat basah benar dikuasai nafsuku, hanyakebangaan sebagai ustadzah masih menyisakan perlawanan terhadap rendy. Tangannya yang terjepitdiantara pahaku mulaii mengorek2 kemaluaanku, terpaan birahi yang tidak terhindarkan datang. Secaraberlahan perlawanan pahaku mulai mengendur, dan rendy tau itu. Dimasukkan jari2nya kedalam vaginaku,kini jari2 itu mulai mengaduk2 semua rongga vaginaku. Disaat semua gairah itu meresap kedalam pembuluhdarahku tiba2, ting...tong...assalamualikum.......belku berbunyi. Aku melompat bersamaan rendy jugaterkejut melompat kebelakang. Kulihat dari ruang tamu, ada jamaah ibu2 berdiri di depan pagarku. Akusegera merapikan pakaianku. Dengan tergesa kukenakan jilbab secara sembarangan”maaf...ibu2 saya barubangun....silakan masuk” akupun bergegas masuk kamarku tak lagi kulihat rendy ada di ruang tv. Setelahmencuci muka aku segera menemui ibu2 pengajian. Rupanya si cici menyebarkan kabar klu aku sakitkemudian ibu secara berkelompok datang ke tempatku. Kulihat sekelebat bayangan rendy ada diatas,mungkin dia berusaha menggambil hpnya tapi hp itu kupegang. Pagi itu ibu2 berinisiatif mengantarkan aku kedokter, setelah menunggu cici aku pun bergegas keatas untukmengganti pakaian. Kusangka rendy akan menungguku ternyata, dia sudah pergi. Aku pun ke dokter denganperasaan tenang. Pulang berobat aku menyuruh cici agar selalu menemani aku, aku tidak ingin kecolonganlagi. Bahkan aku memakai celana jin didalam jubahku. 3 hari telah berlalu ,tiba2 aku didatangi oleh rendy,kutrima ia di ruang tamu.”plak...”aku menampar keras pipinya hingga tanganku kesemutan.”rendy kamu udahmelampaui batas kesusilaan” aku membentak dia, rendy hanya bisa menunduk.” Apakah kau berniatmenghancurkan rumah tanggaku?”.”Mbak dengarkan aku” rendy berlutut didepanku, aku pun mendudukandiriku disofa.”sudah lama aku mencintaimu, mbak” kata2 rendy benar2 mengejutkan aku.”aku bersediamenuruti apa syarat dr, mbak”tampak matanya sebab, aku percaya akan ketulusan dirinya.”aku hanya ingindek rendy menghapus foto2 dan melupakan kejadiaan yg kita alami”.”baik mbak, untuk hpku biarlah mbakdewi simpan. Aku hanya akan mengambil sim cardnya” kuulurkan hp ketangan rendy, dengan cepatdibongkarnya hp tersebut. Lalu hp itu sudah berpindah tangan kediriku, dengan senyum yang dipaksakanrendy pun pamit.Tak terasa waktu sudah berjalan bulan, aku tak pernah sekalipun melihat rendy. Pernah aku bertanya padamamanya, katanya sekarang dia kos agar dekat dengan kantor. Suamiku juga lagi sibuk menguruspesantren, dengan limpahan materi yang ada tidak juga menutup kebutuhan sekku. Tiap hari aku beronani,klu malam aku menonton cici dengan narto. Aku benar2 kesepian ditengah rahmat yang kutrima. Kondisisuamiku yang kepayahan sering kali menjadi kendala kami untuk bercinta.Pagi itu selepas mengantar suamiku berangkat, aku menerima telepon.”Halo assalamualiakum betul ini sybicarakan dengan mbak dewi?” terdengar nada seorang laki diseberang telpon.”wa alaikum salam, benar sydewi, sy bicara dengan siapa?” aku benar2 tdk mengenali suaranya. “ saya anton, mbak. Saya temennyarendy, bisa kita bertemu? Saya sdh ada dikomplek mbak.” Deg, hatiku bergetar begitu nama rendydisebutkan “i...iya ndak papa, saya ada dirumah kok” aku sedikit gugup. “ baik mbak saya akan segeradatang, assalamualaikum” anton menyudahi pembicaraannya “ wa alaikum salam” aku hanya bisa termangun.Tak lama kemudian ada mobil sedan berhenti di depan rumahku, sesosok pemuda seumuran rendy turun drmobil.”assalamualikum.....”, “Waalikum salam.....” aku membalas salamnya. “saya anton, mbak”ujarnya”Dewi” aku membalas uluran tangannya dengan hanya meletakan tanganku didadaku. “ada perluapa, dek anton? Maaf saya tidak bisa terima tamu lama2 suami saya tidak ada dirumah” aku memberipenegasan agar anton segera memberi kabar tentang rendy.”langsung aja, mbak. Kedatanganku kesiniuntuk mengabarkan klu sudah seminggu ini rendy sakit. Sakitnya semakin parah karena semua makanan tidakdapat dimakan. Tiap hari ia hanya menyebut nama mbak dewi. Akhirnya kuputuskan untuk menemui mbakdewi”Aku menghela nafas panjang mendengar ceritanya”lalu apa yang bisa kulakukan? Aku juga bukanseorang dokter?”.”setidaknya jenguklah dia, mbak” aku bingung harus bagaimana.”klu mbak masih bingung,aku bisa meninggalkan alamat kontrakan kami” tak lama ia menyodorkan secarik kertas berisi alamat.”akupamit dulu, mbak. Assalamuaikum” “wa alikum salam” aku hanya bisa memandangi kepergian anto dari ruangtamuku. Tak lama berselang aku menjadi gundah antara rasa kasihan dan gengsi akhirnya aku memutuskanuntuk pergi kealamat kontrakan rendy. Dengan menaiki taksi dan sengaja aku memakai cadar agar tidakdikenali orang akupun meluncur ke alamat tersebut.Aku telah tiba disalah satu perumahan elit yang ada dikotaku, didepan pintu gerbang aku segera memencetbel. Tak lama kemudian tampak anton membukakan pintu gerbang. Rupanya ia sudah mengenali akuwalaupun mukaku tertutup cadar.”assalamualikum” ”wa alaikumsalam. Mari masuk, mbak. Wah mbak tampakcantik walau pake cadar.””terimakasih” jawabku singkat sambil aku bergegas masuk krn aku kuatir ada orangyang melihat. Di ruang tamu yang mewah itu aku dipersilahkan dulu oleh anton, dia pamit untuk mengabarirendy. “Maaf, mbak. Sebelumnya aku minta maaf, rendy tidak bisa bangun, bagaimana kalau mbakmenjenguk rendy dikamarnya” aku termenung sejenak, sebenarnya berat juga untuk melangkah tetapisudah kepalang basah. Akhirnya aku memilih untuk menengok rendy dikamarnya. Waktu pertama akukekamarnya kulihat betapa nyaman kamarnya, bersih dan besar. Kulihat diranjang rendy tergolekdenganmuka pucat ”Assalamualikum, dek rendy”. Rendy memalingkan mukanya menghadapku”walaikum salam”jawabnya bergetar. Aku hanya berdiri mematung melihat keadaan rendy. Tak lama anton datangmembawakan minuman dan menggeser sofa agar aku bisa duduk disamping ranjang. Aku dipersilahkanminum”Minum dulu mbak,aku permisi dulu ada keperluan”,”iya dek makasih” aku meminum minuman yang disusuhkan lalu anton pergi keluar tak lama kemudian deru mobil meninggalkan rumah. Kini aku sendiribersama rendy, sampai saat ini aku tidak menyadari ada keinginan lain dari rendy.”dek kamu kok bis gini?”tanyaku ke rendy.” Aku mencintaimu mbak. Siang malam aku memikirkanmu”. “Kau tahu bahwa itu tidakmungkin terjadi”aku bergetar seolah tubuhku mulai dirambati panas entah dari mana. “aku tahu mbak,maafkan aku” tangan rendy sudah memegang tanganku dengan erat.”Ijinkan aku hanya menciumtanganmu,mbak” krn rasa iba kuijinkan rendy menciumi tanganku. rendy mencium punggung tangankudengan lembut.Ciuman di punggung tangan ku yang juga disertai kecupan kemudian jilatan lidah oleh rendy semakinmerembet seiring dengan rembetan syahwat birahiku. Bibir rendy mulai mengulum jari-jari lentik ku.Amppuunn… aku tersadar diantara birahiku, ternyata minuman itu telah dicampur oleh obat perangsang.Perasaan ku menjadi merinding dan berdesir, tiba-tiba kini datang sebuah sensasi lain yang bertolak belakangterasa sedang merambati sanubariku, demikian angin lembut membisik di telingaku. Sensasi itu berupa energiyang menggelitik dan membangunkan saraf-saraf libidoku. Sebuah rangkaian isyarat dari libidonya yangmembangkitkan hasrat birahi. Kuluman dan jilatan bibir dan lidah rend langsung menerpa syahwatnya. akumerasa seakan dibanting dan kemudian dilemparkan ke orbit nikmat syahwat yang tak bisa diucapkan dalamkata.Bibir dan lidah kasar rendy yang mengulum dan mejilati jari-jariku membuat aku terbangkit dari lumpuhku.Tubuh dan jiwa ku disentak-sentakkan untuk menerima sebuah nalar baru. Seakan bertekuk lutut pada apayang tak mampu aku hindarkan. Aku mendesah dan melenguh panjang, aku telah tenggelam dalam hasratseksual yang sangat tinggi. Sesudah tak terjamah oleh lelaki selama 1 bulan dan karena pengaruh obatperangsang aku begitu ingin dipuasi.. Rendy sepertinya tanggap pada apa yang kini menyergap diriku.Rendy mulai menindih tubuhku untuk kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah ku. Disingkapkan cadarkutanpa melepaskan jilbabku Bibir rendy dengan rakusnya menerkam bibirku. Lidahnya diruyakkan ke mulut kuuntuk mendapatkan lidah ku.aku merasa demikian kehausan pertama aku tidak menyambut lidahnya sampaiakhirnya ujung lidahnya menyapu ujung atas bibirku menyebabkan gairahku berkobar. Yang aku rasakan kiniadalah kenikmatan saling pagut dan lumat antara mulutku dengan mulut rendy. Desah dan lenguh salingbersahutan keluar dari mulut kami. Dengan desah, lenguh dan rintihan itu aku telah mendongkrak semangatrendy menjadi berlipat kali. Dia semakin kiprah dengan jilatan dan kecupannya. Arus birahi ku spontanmenuntun untuk memeluki bahu dan leher rendy dan saat itulah rendy mulai membuka jilbab yang akukenakan. Ketika kurasakan gigitan kecil dileherku aku hanya berharap bahwa itu tidak akan meninggalkanbekas dikulitku.”mbak aku ingin memberikan cintaku” aku hanya membalas dengan menjambak rambutnya.Perasaanku dan hargdiriku benar kucampakan karena birahiku sudah tak mampu lagi aku kontrol.aku sadarrendy sudah sedemikian ahli dalam soal bercumbu. Ciuman rendy telah kembali ke bibirku, Ia mulailahperlahan menuju bagian tubuh sensitif lainnya. Dibuka kancing depan yang ada di jubahku, Perlahan makinturun hingga pada belahan dadaku itu. aku makin melayang, antara sadar dan tidak sadar aku membiarkanrendy melepas satu persatu kancing bajuku. Saat itu aku memakai jubah terusan, dengan mudah jubah itumeluncur jatuh kelantai saat semua kancingnya terlepas. Kini nampak payudara ku yang masih terbungkusindah oleh sebuah bra berenda-renda hitam. Warna yang kontras dengan warna kulitku yang putih bersih.Namun rendy tak mau benda itu menghalangi hasratnya, ia tahu segera melepas pengaitnya. rendymenggigil saat ke dua daging kembar ku menyembul dari balik pembungkusnya.aku sendiri sudah terperangkap dalam hasrat birahiku sendiri, aku tak kuasa menolak perlakuan rendy, Malahaku kini cenderung memberi peluang rendy bertindak lebih jauh. Aku menikmati setiap jamahan rendy padatubuhku Perlahan cumbuan rendy berpindah ke dadaku, rendy membuka mulutnya lebar-lebar, lalu perlahandibenamkannya ke salah satu puting susu ku lalu menghisapnya kuat.Lidahnya menjilat ke seluruh permukaan bukit kembar ku seolah menjilat ice-cream. Kedua puting susu ku dihajar secara bergantian hinggamengacung tegak kedua-duanya.“Oohh… oohhhh… ooohhhhhh ren....” suara rintihan ku tak lagi tertahan. Tubuhku mengelinjang gelinjangkarena nikmat akibat perbuatannya. Putingku menjadi sangat sensitif, rendy benar-benar berpengalamanmelakukannya. Aku tak menyadari tubuhku kini sudah terbaring diatas kasur, dadaku terlihat naik turunmengiringi nafasku yang mulai tak beraturan. Sejak tadi celana dalamku sudah terasa sangat basah olehcairan bening yang terus menerus mengalir keluar dari kemaluannku. Sambil terus menyusu tangan rendymulai mengelus-elus permukaan perut ku yang rata. Jemarinya bermain disekitar pusar ku, lambat launbergerak menjelajah semakin ke bawah meraba bagian dalam paha. perlahan menelusup ke pangkal paha,dan mulai mengelus gundukan bukit kemaluan ku yang masih tertutup celana dalam renda-renda hitam. Lalujemarinya menemukan gundukan itu sudah basah dengan sebuah garis membelah tercetak pada permukaankain celana dalamku. Tangan rendy meremas lembut gundukan ku dan menggunakan jari tengahnyamengusap belahan tipis tersebut, perlahan ke atas dan kebawah. aku menggigil rangsangan yang tiada hentisilih berganti. Hingga akhirnya jemari Rendy bergerak ke samping. Jemariku berusaha mempertahankanpenutup tubuhku yang terakhir ketika aku rasakan rendy perlahan berusaha menariknya ke bawah. “Ohhh!!Reenn.. jangannn yang ituuu … …” ujar ku lirih. Perlahan rendy melepaskan cumbuannya pada dada ku ,berangsur kecupan-kecupannya turun semakin ke bawah. Lalu ia sampai pada tempat diantara pahaku,Percuma saja aku berusaha merapatkan kedua kakiku. Kepala rendy sudah terlebih dulu masuk di antarapada selangkanganku . Walau masih tertutup olehcelana dalam, lidahnya menjilati seluruh permukaan kain lembut itu. Gundukan itu semakin basah oleh air liurrendy terutama pada belahanku. Jemariku tak kuasa lagi mempertahankan celana dalamku ketika untukkedua kalinya rendy menariknya.benda itu akhirnya menyusul lepas sehingga kini tubuhku sudah tak tertutup selembar benangpun.“mbak..dewi.....cantikkk sekalii….” Bisiknya lirih “rennnn......kamu liat apaaa?…..aaa”Dengan ke dua telapaktanganku secara spontan menutup selangkanganku karena malu. Wajah rendy hanya beberapa mili darimilikku yang paling pribadi. Rendy mengecupi kedua pahaku pelan-pelan hingga ke sekitar selangkangantermasuk jemari lentik ku. Lama rendy bermain di situ, perlahan jemariku membuka dengan sendirinya. Akuhanya terlentang pasrah. Semuanya sudah terlanjur sulit untuk dihentikan lagi. Kini tak ada penghalang lagibagi mulut dan lidah rendy untuk mengeksplorasi bagian paling intim milik aku. “Ohhh…” desah ku saat rendymengecup lembut belahan bibir kewanitaanku . rendy mengecup lagi.. dua kali…tiga kali..lidahnya disapukandari dari bawah hingga ke atas. Crass..crasss..cairan memancar meleleh keluar dari belahan vagiana dankemaluanku . Dengan penuh ketelatenan dia melahap dan menghisap tiap mili vagina ku yang sudah basahitu, lidahnya dengan liar menjilati dinding vagina dan sesekali sapuannya menyentuh kelentitku . JilatanLidahnya segera ia pusatkan ke situ, ia memulai menjilat dengan lembut. Secara perlahan-lahan sekali, lalugerakan lidahnya dipercepat dan tekanannya makin kuat. Kelincahan lidahnya bergerak memberikan sensasiLuar biasa bagi ku. Sesekali rendy menggunakan bibirnya untuk menghisap kelentiku itu seakan-akan iaberciuman dengan vagina ku. dan secara bersamaan lidahnya menggelitik kelentitku yang berada di tengahdengan gerakan lidah. Perlahan, kuluman dan jilatan pada kelentitku membuatnya mengeras bak sebuahkacang. Aku menunduk untuk melihat perlakuannya terhadap selangkanganku aku terpekik pekik-pekik kecildibuatnya. Rasa geli dan sengatan birahi membuat aku semakin tak mampu menahan laju gairah Rendy.Kedua paha ku mengepit kepala Rendy. Sampai akhirnya sebuah orgasme datang menyapaku untuk pertamakali dalam kehidupan ku, kudapatkan dari oral sex. “Auuuwwwwwww!!!!…rennnnn!!!!!!!!” aku terpekik takkuasa menahan rasa geli dan nikmat. Otot-otot vaginakuberirama, cairan cintaku memancar lebih banyak lagi oral? Begitu dasyat kenikmatan yang kurasakan. Tapi akulidah dari orang yang bukan suamiku” pikirku. Aku benar dibawah pengaruh obat perangsang, setelahorgasmepun aku masih memiliki gelora seolah tiada habisnya. Masih tersisa rasa maluku untuk meminta rendyagar segera memuaskan aku dengan penisnyai.Aku masih menikmati sisa2 orgasmeku, rendy segera pahaku, namun aku bergeming kusilangkan kedua kakiku. dimasukkan kontolnya diantara jepitan pahaku. “Rendy… kamu mau apaaa?..”“mbak pernah petting ngga?” bisik Rendy ketelingaku, aku menggeleng, aku sungguh tak mengenal istilahtersebut. “Kita cobain yuk” bisiknya lagi,“rennnn.....jangan….aku ngga mauu”“ngga pa pa… Rendy cumamau masukin kepalanya aja trus Rendy cabut lagi” Rendy mengosokan ujung penis ke atas dan kebawahpada bibir vagina ku. “ja..ngannn rennn ..ohhhhh”Rendy dalam posisi yang tepat sehingga aku tak kuasamencegahnya. Leppp!!! Ujung kulup Rendy yang mbdol besar itu lenyap juga membelah dan masuk kebelahan liang ku. “ngga sakit lagi kan mbak? Rendy masukin lagi ya mbak seperti tadi?”“ngga mau ah” akumasih menahan gengsi. “ Rendy janji ngga dalem-dalem” aku mengeliat saat benda itu kembali bersarang dikewanitaanku, diiringi geli dan nikmatnya bukan kepalang. Setelah masuk Rendy menahannya lebih lama daritadi. Pinggul Rendy mulai bergerak mundur maju mengocok lembut vagina ku. Ia tarik mundur sedikit namun tak sampai penisnya lepas tercabut lalu kembali melesak masuk lagi sedalam tadi. Memang tak banyakgerakan yang dibuat Rendy, namun itu cukup untuk membuat aku menggelinjang nikmat. Ia gosokanpenisnya ke atas dan ke bawah belahan vaginaku menyentuh klitoris lalu lalu perlahan bulatan kepala masukhingga memenuhi pintu vaginaku “uhh.. dia masuk lagiii” gumamku lirih. Rendy mengocok dengan cepat.Membuatku terbuai dan larut dalam goyangan birahi Rendy. Beberapa menit ini aku cukup kelabakanmenangani napsu anak ini yang tak kunjung reda. Aku harus berusaha menghindari Rendy, aku takut makinterhanyut oleh permainan anak itu hingga akhirnya harus menyerahkan milikku yang paling berharga. namunselalu seperti sebelumnya, aku tak bisa. aku tak sanggup menolak. Naluri kewanitaanku juga menginginkanbelaian-belaian dari rendy.Kenikmatan itu begitu memabukkan, membuatku ketagihan, Ughh…penis itukembali menancap vaginaku. Gatal nikmat menjalar cepat menyengat selangkanganku akibat ujung sengatRendy.“Mbak….” “Egg?”“boleh ya mbak, kali ini … Rendy masukan semua titit Rendy kepunya mbak?” aku telah menduga sejak awalkalau akhirnya rendy akan meminta hal itu juga. “Jangan rennn …, Rendy kan sudah janji . tidak akanmelakukan lebih dari hanya sebatas petting..” Dengan akal sehatku, aku masih berusaha mengendalikanhasrat pada dirikuyang juga menggelora. Aku bukan tidak tahu resiko permainan apiku dengan Rendy .Hanya tinggal satu langkah lagi akudan Rendy akan melakukan apa yang hanya boleh aku lakukan dengansuamiku yang sah. “Rendy ngga mau ingkar janji sama mbak, tapi…kalau mbak ijinkan meski hanya sekali inisaja Rendy ingin menjadi laki-laki yang ngentot sama ibu, demi cinta Rendy sama mbak” Rendy masihmenindih tubuh sintal aku, itupun Ia terus menerus memberikan rangsangan terhadap tubuh ku, mulutnyamenghisap kuat puting sebelah kiri payudara ku karena ia tahu yang kirilah yang paling sensitif. Sementarakepala penisnya tetap bergerak keluar masuk dalam kelopak vagina ku, ini adalah posisi paling aku sukai Iamerasakan kenikmatan ganda. Hampir satu jam lamanya ia melakukannya. Entah kenapa Rendy tak kunjungejakulasi padahal aku sudah empat kali memperoleh orgasme. Semakin lama vaginaku semakin sensitifterhadap rangsangan. Bahkan orgasme yang terakhir barusan nyaris membuat air kecingku ikut memancarkeluar bersama cairan cintaku. Rasanya aku tak mampu terus menerus melawan kemesraan yang diberikanRendy padaku“Rennnn……masuk..kan…semuaaa, mbak tak tahann lagiii ohhhh…” akhirnya aku berbisik demikian ke telingaRendy, Rendy bukan main terkejut namun gembira mendengar penyerahan terakhir kunya itu, sungguh iatak menyangka akhirnya aku mengijinkannya melakukan penetrasi penuh ke liang senggamaku. “ughhhmbakkkk.… Rendy entot sekarang ya?” ujar rendy lirih “Iya rennn..iya.. milikii mbak sayangg!!!! Ohhh!!”rintih ku. Tak ada rasa malu yang tersisa aku sudah tak peduli lagi terhadap statusku sebagai seorang istriustad. Birahiku sudah sampai pada titik puncak Kini aku hanya butuh penuntasan dari rendy menggumuliku.Tak membuang waktu Rendy mendekap tubuh sintal ku Mulutnya menyergap kembali putting sebelah kiri ku.Melumatnya untuk meningkatkan rasa nikmat bagi ku sebelum penyatuan itu terlaksana. Hingga tak terlalusukar bagi penis Rendy melakukan penetrasi total. Rendy menurunkan pinggulnya dan dengan satuhentakan lembut kewanitaanku merengang dan terkoyak“Awww.. Rennnn!!!” pekik ku lirih perih saatkontolnya memasukki lorong nikmatku, jemarinya mencengram pinggul Rendy. Penis nya terus mendesakmasuk perlahan menjamahi semua keindahan yang sudah sekian lama didambakannya di dalam sana hinggaakhirnya berhenti setelah ujungnya yang berkulup menyentuh dasar liang cintaku. Penantian Rendy selamaini telah menjadi kenyataan, kini aku sudah menyerah secara utuh dalam dekapan eratnya. Kulit ku yanghalus lembut bersentuhan tanpa penghalang dan batas apapun dengan tubuh kasar Rendy. Kemaluan kamibertaut erat menyatu dengan sempurna seakan penis Rendy memang tercipta bagi vaginaku begitupunsebaliknya. “Ougghhh..rennnn…pelann pelannn…”aku mulai merasakan sengatan nikmat melanda selangkanganku, Rendy mengocok lembut dagingkejantanannya. Ditariknya sedikit sejauh satu senti menghujam lagi perlahan hingga menyentuh dasar rahimlalu dua detik ditahannya di sana. Berulang-ulang ia ulangi gerakan itu“Ouhh…uuu..rennn” aku mengangkatpinggulku tiap kali kontol Rendy ditarik keluar, begitupun bila penis Rendy menekan masuk, aku mengikutiarah gerakannya. Vaginaku begitu penuh sesak oleh daging cinta hitam milik Rendy. Gatal dan nikmat makintak tertahankan. Ketika orgasmenya datang akupun pun terpekik “rendyyyyyyy!!!!!!!!……Oughhhhh……”akupu mempererat dekapanku, Kedua kakiku melingkar dipinggul Rendy dan menekannya. Ini orgasme kuhasil persetubuhan secara penuh dengan Rendy. Bola mata ku lenyap hanya tinggal putihnya. Cairan cintakumemancar deras, sungguh tak terkira nikmatnya, jauh lebih nikmat dari sebelumnya, bahkan berjuta kali jauhLebih nikmat dari petting barusan. Rendy tahu apa yang harus ia lakukan saat itu, Ia berusaha menambahsensasi kenikmatan orgasme bagi ku. Sambil bertahan ketika vagina ku berkontaksi melumat penisnya,ditekannya benda itu sedalam dan selama mungkin pada kemaluan wanita itu. Lalu dikerahkannya kekuatanotot kemaluannya untuk membuat denyutan-denyutan berirama dan keras, nampaknya ia berhasil. Vaginakumasih terus menghisap penisnya hingga satu menit. “mbak….dewi…enaakkkkkk!!”Rendypun terpekik dalamsensasi nikmat.Rendy menggigil menahan nikmat namun ia tak mau berakhir secepat itu. Spermanya seakan ingin meledakandi ujung penisnya namun masih dapat ia pertahankan sekuat tenaga. Rendy tetap mengocok penisnya kali inisecara cepat. aku terkejut gerakan Rendy kali ini membuatku begitu cepat melambung“Ohh.. Rendyiii… kamukuat sekaliiiii” Nampaknya sesi kali ini tidak berlangsung lama, baik Rendy maupun aku tak mampu lagibertahan.“mbak dewi sayaaang…Rendyii sudah mau keluaarrr!!” aku mengeratkan jepitan kakiku padapinggul Rendy mencegahnya untuk mencabut penisnya. Segera hanya hitungan detik, orgasme dasyatmelanda kami berdua. Seketika itu juga Rendy menekan tititnya secara penuh dan membentur mulut rahimku.“arrrggghhhhhsss…........Rendyyyyyyyyyy” jeritku disusul Vagina ku berkontraksi hebat melumat tiap sentidaging penis Rendy, menghisapnya dengan segenap cinta dan kepasrahan. aku rasakan sekujur tubuhnyamenggigil. Kesadaranku sejenak hilang, pandangannya nanar, serasa jiwanya melayang tinggi, raganyaserasa terendam ke dalam samudera kenikmatan ragawi yang tak bertepi. Secercah cahaya putih yangberpendar di matanya lalu menjadi kabur. Entah berapa lama ia tak sadar.Rendy pun mendekap erattubuhku. “Ouggghhhhh..mbak!!!!!!..Rendy keluarrrrrr!!!!” pekiknya merasakan kenikmatan yang datangjauh lebih dasyat dari pada sebelumnya. Nampaknya kali ini Rendy tak mampu bertahan lagi. Pertahannyaruntuh oleh nikmatnya lumatan dasyat vaginaku sungguh membuat kejantannya tak berdaya. Penis rendyberdenyut denyut kencang, air mani yang tersimpan dalam testisnya selama hampir satu jam ini taktertahankan meletup dari ujung kepundannya dan memancar deras pada tiap denyutannya. Denyutan yangmenghentak berulang-ulang jauh lebih dering dan keras dari biasanya, Rendy seakan-akan inginmengosongkan seluruh isi testisnya ke dalam rahim ku. Orgasme dasyat itu berlangsung sekitar satusetengah menit namun bagi ku dan. Setelah orgasme ku mereda dan kesadaran kembali pulih, aku berusahamengatur napasnya. Penis Rendy pun masih menancap ketat.“Uhh..rennn…cabut duluu” pinta ku lirih ketikaaku rasakan kewanitaanku agak ngilu.Rendy mencabut perlahan meski ia masih ingin berlama-lama di dalamsitu.“Plokk…” saat benda itu terlepas sebagian sperma Rendy tumpah ke seprey. aku memperhatikan bercak-bercak lendir putih menempel pada penis Rendy. Aku tersadar telah melakukan hal terlarang dan telah larutdidalamnya. Kepalaku menjadi semakin berat, tiba2 gelap telah menutup mataku dalam keadaan bugil akutidak sadarkan diri didepan mata rendy.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar