Minggu, 03 Mei 2015

aku dikenal sebagai istri seorang ustad. Usiaku 37, waktu menikah dengan pak ustad umurkumasih 15 thn. Anakku 2 orang, laki dan perempuaan. Aku rajin merawat tubuhku, dengan tinggi 168 cm sertadikarunia kulit putih, banyak orang yang menyangka bahwa usiaku masih relatif muda. Yah...diusia ini cobaandatang menerpa, suamiku terserang penyakit paru2 yang menyebabkan separuh paru2 tdk bekerja.Akibatnya setiap kami berhubungan intim aku tidak mendapatkan orgasme. Setiap hari aku merindukandatangnya orgasme, hal itu membuat birahiku meninggi segala cara kutempuh agar mendapatkan hal yangkurindukan. Tapi apa daya, kenikmatan yang ku peroleh jauh berkurang. Melampiaskan frustasiku aku jadiebih merawat diriku, setiap hari aku luluran dan merawat kewanitaanku denga jamu2an tradisional. tak lupaselembar sirih selalu kuusapkan pada bagian kewanitaanku. Kemana aku pergi aku selalu memakai jilbab danjubah sebagai simbol bahwa aku wanita muslimah. Aku aktif disetiap kegiatan pengajian dikampung hinggatingkat kelurahan.Seperti malam yang biasanya, aku meladeni suami tercinta, setelah kami melakukan sholat tahajud suamikumembuka mukenah putih yang biasa kupakai. Setelah mukena dilucuti aku hanya mengenakan bhsaja,tanganku pun menggapai sarung suamiku. Kurasakan otot itu semakin membesar dengan telatenkukulum kontol suamiku. “ssshhhhh....sayang anget, sayang” desah suamiku, aku pun semakinbersemangat, kujilat bijinya hingga sampai ujung anusnya. Dan sumiku menarik tubuhhku ke ranjang kami.Dengan lembut, kumisnya menjelajah ke payudaraku yang berukuran 34D, “Ah.....pa......aku geli” sgeratangannya menelusup diantara kedua pahaku, diusapkan tangannya ke vagina dan kelentitku. Birahikumenjadi semakin meninggi, badanku menggigil menerima deraan birahi. Disaat lendirku mulai membanjiriLiangku, suamiku menurunkan wajahnya menyusuri perutku dan turun menjilati kelentitku. Ribuan volt seakanmelewati kelentitku dan merambah setiap inci bagian tubuhku. Aku meremas sprei, kepala mendongakmenyambut kenikmatan itu, suamiku bersimpuh tepat ditengah selangkanganku. Berlahan ia mendorongkontolnya memasuki vaginaku, ukuran penisnya memang standart, tp krn aku rajin senam otot2kewanitaanku menjadi sempit, kurasakan kepala kontolnya mulai memenuhi liangku, berlahan semua batangkontol itu masuk mentok ke dalam liangku. Begitu mentok, ditariknya lembut keluar, membuat tubuhkuberingsut dan melengkung mengejar kenikmatan itu.begitu berulang selama 1 menit berlalu”Ah....mama...kok udah keluar banyak?” tanya suamiku”papa.....puasin aku pa” rengekku. Cairan cintakusemakin menjadi birahiku meninggi, tapi tiba....aku merasakan kedutan dan cairan panas memenuhironggaku, lalu suamiku ambruk diatas badanku.”ahhhhh...ma...aku nyampek” kegesekkan pantatku agarkontoknya tetap menggesek liangku. Tapi apa lancur, kontolnya semakin mengkerut dan “plop” cairan spermameleleh keluar dari vaginaku. “ Mama udah nyampek?” aku hanya mengangguk kecil, suamiku tersenyum danmemindah badannya kemudian tak lama terdengar dengkuran. Aku seolah masih tak percaya, aku belummerasakan apa2, birahiku masih terasa ditubuhku. Masih kurasakan gatalnya liang vaginaku merambatsampe pangkal pahaku. Kugosok labia mayoraku untuk mengurangi rasa gatalnya.Aku pun bangkit dan kekamar mandi, kuambil sabun untuk mencuci kemaluanku. Tampak kelentitku masihmengeras, aku iseng lalu kugosok memutar, rasa licin dari sabun melancarkan jariku, rasanya badankusemakin merinding, aku duduk dan bersandar ditoilet. Kakiku kubuka lebar, aku membayangkan suamikumengusap2 kemaluanku. Kumasukan 1 jariku kedalam vaginaku, aku menemukan rangsangan yang luar biasasetiap kali jariku keluar masuk kevaginaku, kumasukkan lagi jariku. Dengan dua jari aku menggosok2 vaginakukearah bukit kemaluan, badanku bergetar menahan rasa ingin kencing, dan ketika jariku semakin cepatnafasku mulai tersenggal2, tiba2 bak tersengat listrik badanku menegang dan tanganku terjepit oleh keduapahaku. “arrgggghhhh...” aku mengerang menyambut kedutan2 dipangkal kemaluanku. Setelah meredakucabut jariku dari kemaluanku, tampak genangan kuning terlihat dilantai kamar mandiku. Keringatkubercucuran kuseka dengan handuk, akupun mencuci mukaku dan kembali ke tempat tidur.Ditempat tidur pun aku tidak sanggup memejamkan mataku. Aku memutuskan mengambil minuman didapur.Rumahku yang besar ini tampak sepi, anak2ku masuk ke ponpes semua. Aku tinggal ditemani oleh pembantudari madura, namanya cici. Wajahnya sih biasa2 saja cm bodynya bahenol, dia lebih suka memakai krudungdaripada jilbab kurung seperti biasa ku pakai. Malam itu kulihat lampu garasi sudah dimatikan, kulihat pintukamar cici masih terkunci. Sayup2 aku mendengar erangan cici, dengan mengendap2 ku dekati jendelanakonya yang terbuka. Dengan hati2 tanganku mulai menyibak kelambu.”degh...” aku seolah tak percaya,ternyata cici sedang bermain sek dengan narto tukang becak diujung jalan. Tampak cici mngambil posisi dogystyle, payudaranya tampak mengantung bulat dan putingnya mengacung kebawah. Sentakan Nartodipantatnya membuat cici bergoyang2 ke dua susunya berputar kencang, tmpak satu jari narto masukkedalam anus cici. “Plak, plak.....suara benturan paha narto dengan pantat cici.”Ahhhhh....mas aku maunyampe” cici tersungkur diranjangnya, tangannya menarik sprei dan nafasnya menderu2. Narto semakinmempercepat sodokkannya. Aku tanpa sadar mulai mengusap kemaluaanku dibalik kimonoku. “masssssss cicingak kuat.....” tiba2 cici membuang pantatnya kesamping sehingga kontol narto yang belepotan pejuterlepas,” hei....dasar wanita nakal....makan nih kontol” dijambaknya rambut cici dimasukkan kontolnyakedalam mulut cici. Dengan telaten cici mulai mengulum kontol narto “mmmmm...mas nakal” narto menempatiposisi ditengah selangkangan cici. Dengan tanganya memegang kontol ditempelkan kontol besar denganujung jamur itu ke kelentit cici. “auhhhh...geli mas>>>aku ngak tahan....” “ ngak tahan apa, CI?” nartosemakin cepat menggosokan kontolnya, aku tanpa sadar meraba puting susuku melihat cici bak tersetrumistrik. Tubuhnya kelojotan sehingga spreinya semakin berantakkan.”Masss....masuki....””bilang kamu maukontolku” bentak narto sambil memelintir susu cici”Iya mas...aku mau kontol....” akhirnya jamur itumenerobos masuk ke liang cici, tampak cici mengangkat pahanya tinggi2 sehingga aku bisa melihat kontolyang terjepit rapat oleh vagina cici. Tiap kali keluar vagina, tampak labia mayora cici menempel kekontolnyanarto. Kedua susunya bergoyang2 dan cici menggigit bibirnya. Memekku semakin basah, birahiku semakinmeninggi. Tanpa sadar tanganku mulai menggosoki kemaluan dan susuku. Rasa hangat menerpa tubuhkukepalaku seolah berputar. Sekarang kedua tangan narto mulai mencengkram payudara cici dan memlintirputingnya. Sekali2 tangan itu pindah menggosok klitoris cici, tampak klitoris itu smakin membengkak danmemerah. “uhhhhhh mas...aku ngak tahan mas” ceracau cici tiap kali narto menggosokkan klitorisnya. AkuCuma bisa mengambil nafas pendek sambil memutar2 klitorisku. Tak lama kemudiaan cici mulai menggeram”mas aku mau nyampe”,” barengan ci....” cici mengelinjang keras pantatnya bergerak kesamping tapi kali ininarto sigap. Di cengkramnya bokong cici dengan satu tangan sambil mengejan masih sempat tangankanannya menarik kelentit cici dengan keras dan panjang. “serrrrrr....ahhhhhh..........duhhhhhh enak’eeee”cici menyemprotkan pipisnya yg tumpah di paha narto, tanpa jijik narto menjilati tangannya yang belepotandengan pipis narti” sedap, ci......wangi “ muka cici tampak memerah. Aku tanpa terasa kembali dilandaorgasme kembali kujepit tanganku dengan pahaku. Kutahan suara teriakkanku walaupun sebenarnya akunggin berteriak.untuk kedua kalinya aku lemas dengan menyeret langkahku aku kembali mengambil minumandikulkas. Sambil bersandar lemas dikursi meja makan.........Oh...orgasme aku rindu....pikiranku berkecamuk ingin rasanya aku berselingkuh..... Sayup2 terdengar adzan subuh, aku bergegas mengamil mukena dan membangunkan suami tercinta. Akubersama suamiku pergi ke masjid, kulihat kamar cici waktu aku melewati garasi. Lampunya tampak padam,aku pun pergi ke masjid melalui pintu garasi. Saat dijalan tidak kulihat becak narto mungkin dia sudah pergi.Setelah mengalami berbagai hal yang mendebarkan aku menjadi amat lelah, badanku menjadi meriang.”Ma.....badan kamu kok anget?” kata suamiku sambil meraba keningku. Aku hanya tersenyum”Mama istirahataja, aku ada perlu pagi ini. Mungkin entar sampai sore” aku hanya mengangguk kecil. Lalu setelah sekianLama aku tertidur aku dibangunkan oleh adzan ashar, bergegas aku melangkah ke kamar mandi. Aku ingataku belum sholat dhuhur, setelah aku mandi aku tergesa2 memakai mukenaku, tanpa memakai dalaman.Setelah aku menunaikan sholat aku berdiri didepan cermin, ku buka mukena atasku. Aku pun melihatrambutku tergerai sepundak, urat2 hijau menjalar dari leher hingga dadaku. Terpampang tubuhku bugil,kuamati kedua bongkah payudaraku yang msh membulat dengan puting yang mengacung. Puting2 itu telahmembesar krn aku memberikan asi pada dua anak2ku. Kulihat kulitku yang putih mulai memerah krn dingin,aku mengelus lembut kedua payudaraku. Masih teringat adegan panas cici tadi malam. Wajahku mulaimemanas diterpa birahi, kudongakkan wajah tiap kali aku menarik puting2ku. Bagian bawahku mulai terasaLembab, aku mulai duduk ditepi ranjang. Kutarik mukenaku keatas, kubuka lebar kedua pahaku. Aku mulaimengelus kelentitku, berlahan rasa geli mulai menjalar memasuki dadaku. Listrik birahi itu muai merambat kepunggungku dan tulangku mermbatkan strom ke tengkukku sehingga merinding. Kutundukkan kepalaku untukmelihat kewanitaanku yang mulai basah. Aku semakin terangsang melihat sebagian lendirku tampak berkilat2membasahi sebagian kewanitaanku. Berlahan kuturunkan jari2ku kearah lubang vaginaku, kudapati dagingkecil di dekat bibir vaginaku. Aku mulai merasakan daging itu semakin mengeras, aku pun roboh diranjangku.Aku membuka lebar2 pahaku dan mulai mengangkat tinggi2 pantatku. Semakin lama gelombang birahi yangkumainkan semakin meninggi, akupun semakin begelinjang2 mengikuti irama jariku dalam vagianaku, takketinggalan putingku juga kumainkan. Rasa ingin pipis menyerang kemaluanku rasanya aku tidak mampu lagimenahannya, tiba”srrrrttttt....ahhhhhhhhhh” keluarlah maniku membasahi mukena dan spreiku. Akumenikmati detik2 orgasmeku, nafasku tersenggal2 kurasakan jari2ku diurut oleh vaginaku. Aku terdiam untuk beberapa saat, sampai aku mendengar ada langkah kaki mendekat, aku pun bergegas bangun dan menutuppintu. Sambil kutengok sekelebat bayangan tampak menuruni tangga, kukira itu adalah cici.Aku turun dari tangga dan menuju dapur, kudapati dapur dalam keadaan kosong.”Ci...cici...” kupanggilcici”ya...nya...ada apa?” tampak cici masih mengenakan balutan handuk dikepala. “ kamu tadi bersih2dikamar atas?” “blom, nya....rencana nanti setelah magrib” aku terhenyak memikirkan bayangantadi.”oh...ya,nya. Itu Den rendy lg nunggu bapak dari tadi” randy adalah tetanggaku yang sering konsultasike suamiku perihal agama. Umurnya 33 tahun dia sering memanggilku mbak, kupikir karena usia kami tidakterpaut jauh. Sosoknya yang ganteng didukung bodinya yang tegap berotot menjadikan randy sebagai buahbibir dari ibu2 komplekku. Banyak diantara mereka yang menjodohkan anaknya sama rendy, entah kenapadia selalu menolak. Pekerjaannya di bank juga sudah cukup mapan. Aku berjalan kedepan menemui rendy,kulihat dia lagi melihat hpnya”assalamualaikum.....” aku mengucapkan salam”walaikum salam....ehh...mbak.katanya cici mbak dewi lagi sakit?” kulihat rendy menjadi salah tingkah.”udah baikan....thank ya”aku dudukdidepan rendy”kamu ada perlu sama pak ustad, Ren””iya mbak””mungkin bentar lagi beliau datang” laluterdengar bunyi klakson, akupun segera keluar membuka pintu.”assalammualaikum, ma” aku menciumtanggan suamiku.”Itu pa, ada yang nunggu””sapa””rendy” suamiku bergegas ke ruang tamu, akupun pergimenyiapkan makanan. “Ma...aku pamit keluar sama rendy” aku bergegas ke depan, rendy tersenyummenundukkan kepalanya,”pamit dulu, mbak”. ”iya ati2 dijalan”,”assalamualaikum, ma...”. mereka pun denganberboncengan meninggalkan rumah. Aku melihat ada hp yang tergeletak disofa, kupegang hp itu ternyata ituhp rendy, aku berniat untuk meletakkan diatas meja. Tanpa sengaja aku melihat ada foto wanitadi hp itu,Kuurungkan niatku untu menaruh hp itu. Kubuka hp itu dan kudapati gambar wanita itu, semakin kubuka akusemakin terkejut. Ada beberapa foto diriku dalam setiap kegiatan yang aku ikuti, aku semakin berdebar2melihat kedalam hp rendy. Sampai pada gambar aku melakukan masturbasi, aku menggigil sendiri. Rasamaluku membuat aku ingin membanting hp tersebut, kuurungkan niatku dan aku mengambil hp kuletakkandisaku dasterku.Hp rendy berdering”Halo, mbak dewi....hpku ketinggalan di sana?”,”iya, dek rendy aku pingin ngobrolsehubungan dengan isi hpmu”aku berkata dengan perasaan marah .”Maafkan aku mbak, besok kitabicarakan”.”baik mbak tunggu” aku menutup pembicaraan. Sungguh aku menjadi marah, bingung dan resahbagaimana mungkin rendy mengetahui semua itu. Aku berfikir nanti klu rendy menyebarkan fotoku atau tidaksengaja membicarakan hal itu, tentu akan menjadi aib keluargaku. Semalam aku kembali tidak bisamemejamkan mata. Aku menyesali kenikmatan sesaat itu. Tit.....tit..tit....hp rendy menerima sms, kubukasms itu ternyata dari rendy. “mbak aku dengan sebenar2nya minta maaf, pabila perbuatanku telah lancangmembuat mbak jadi marah.” Begitu sms yang kutrima, aku malas membalas sms itu. Aku tertidur sampe paginya. Pagi itu seusai menunaikan sholat subuh, aku melakukan aktifitas memasak sarapan untuk suamiku.“Ma.....mama...aku ada berita baik” suamiku datang dengan senyum mengembang.”aku tadi ditelepon olehtemenku Soleh, yang punya pesantren itu, ma. Katanya aku suruh bantu2 di pesantren krn pak mentri maudatang ke pesantren”, “kapan berangkatnya, pa?” aku cemas suamiku bakal lama tinggal dipesantren.”Harini juga,Aku mungkin seminggu disana, ma” kecemasanku semakin menjadi2. Dengan berat hati akumelepaskan kepergian suamiku. Setelah suamiku pergi aku teringat akan rendy, aku sungguh tidak inginRendy kerumah. Kutelepon no hpnya dengan menggunakan hp nya yang ketinggalan, cm nada panggil yang kudengar. Kesal juga rasanya, aku memutuskan untuk menunggunya. Seharian kutunggu tidak nampakbatang hidungnya, sampe mala pun aku lelah menunggu akhirnya aku putuskan untuk sholat tahajud setelah kuapastikan bahwa rumah dalam keadaan terkunci. Aku kembali tertidur setelah sholat tahajud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar