Istri ustadz Bag 1
aku dikenal sebagai istri seorang ustad. Usiaku 37, waktu menikah dengan
pak ustad umurkumasih 15 thn. Anakku 2 orang, laki dan perempuaan. Aku
rajin merawat tubuhku, dengan tinggi 168 cm sertadikarunia kulit putih,
banyak orang yang menyangka bahwa usiaku masih relatif muda.
Yah...diusia ini cobaandatang menerpa, suamiku terserang penyakit paru2
yang menyebabkan separuh paru2 tdk bekerja.Akibatnya setiap kami
berhubungan intim aku tidak mendapatkan orgasme. Setiap hari aku
merindukandatangnya orgasme, hal itu membuat birahiku meninggi segala
cara kutempuh agar mendapatkan hal yangkurindukan. Tapi apa daya,
kenikmatan yang ku peroleh jauh berkurang. Melampiaskan frustasiku aku
jadiebih merawat diriku, setiap hari aku luluran dan merawat
kewanitaanku denga jamu2an tradisional. tak lupaselembar sirih selalu
kuusapkan pada bagian kewanitaanku. Kemana aku pergi aku selalu memakai
jilbab danjubah sebagai simbol bahwa aku wanita muslimah. Aku aktif
disetiap kegiatan pengajian dikampung hinggatingkat kelurahan.Seperti
malam yang biasanya, aku meladeni suami tercinta, setelah kami melakukan
sholat tahajud suamikumembuka mukenah putih yang biasa kupakai. Setelah
mukena dilucuti aku hanya mengenakan bhsaja,tanganku pun menggapai
sarung suamiku. Kurasakan otot itu semakin membesar dengan
telatenkukulum kontol suamiku. “ssshhhhh....sayang anget, sayang” desah
suamiku, aku pun semakinbersemangat, kujilat bijinya hingga sampai ujung
anusnya. Dan sumiku menarik tubuhhku ke ranjang kami.Dengan lembut,
kumisnya menjelajah ke payudaraku yang berukuran 34D,
“Ah.....pa......aku geli” sgeratangannya menelusup diantara kedua
pahaku, diusapkan tangannya ke vagina dan kelentitku. Birahikumenjadi
semakin meninggi, badanku menggigil menerima deraan birahi. Disaat
lendirku mulai membanjiriLiangku, suamiku menurunkan wajahnya menyusuri
perutku dan turun menjilati kelentitku. Ribuan volt seakanmelewati
kelentitku dan merambah setiap inci bagian tubuhku. Aku meremas sprei,
kepala mendongakmenyambut kenikmatan itu, suamiku bersimpuh tepat
ditengah selangkanganku. Berlahan ia mendorongkontolnya memasuki
vaginaku, ukuran penisnya memang standart, tp krn aku rajin senam
otot2kewanitaanku menjadi sempit, kurasakan kepala kontolnya mulai
memenuhi liangku, berlahan semua batangkontol itu masuk mentok ke dalam
liangku. Begitu mentok, ditariknya lembut keluar, membuat
tubuhkuberingsut dan melengkung mengejar kenikmatan itu.begitu berulang
selama 1 menit berlalu”Ah....mama...kok udah keluar banyak?” tanya
suamiku”papa.....puasin aku pa” rengekku. Cairan cintakusemakin menjadi
birahiku meninggi, tapi tiba....aku merasakan kedutan dan cairan panas
memenuhironggaku, lalu suamiku ambruk diatas badanku.”ahhhhh...ma...aku
nyampek” kegesekkan pantatku agarkontoknya tetap menggesek liangku. Tapi
apa lancur, kontolnya semakin mengkerut dan “plop” cairan spermameleleh
keluar dari vaginaku. “ Mama udah nyampek?” aku hanya mengangguk kecil,
suamiku tersenyum danmemindah badannya kemudian tak lama terdengar
dengkuran. Aku seolah masih tak percaya, aku belummerasakan apa2,
birahiku masih terasa ditubuhku. Masih kurasakan gatalnya liang vaginaku
merambatsampe pangkal pahaku. Kugosok labia mayoraku untuk mengurangi
rasa gatalnya.Aku pun bangkit dan kekamar mandi, kuambil sabun untuk
mencuci kemaluanku. Tampak kelentitku masihmengeras, aku iseng lalu
kugosok memutar, rasa licin dari sabun melancarkan jariku, rasanya
badankusemakin merinding, aku duduk dan bersandar ditoilet. Kakiku
kubuka lebar, aku membayangkan suamikumengusap2 kemaluanku. Kumasukan 1
jariku kedalam vaginaku, aku menemukan rangsangan yang luar biasasetiap
kali jariku keluar masuk kevaginaku, kumasukkan lagi jariku. Dengan dua
jari aku menggosok2 vaginakukearah bukit kemaluan, badanku bergetar
menahan rasa ingin kencing, dan ketika jariku semakin cepatnafasku mulai
tersenggal2, tiba2 bak tersengat listrik badanku menegang dan tanganku
terjepit oleh keduapahaku. “arrgggghhhh...” aku mengerang menyambut
kedutan2 dipangkal kemaluanku. Setelah meredakucabut jariku dari
kemaluanku, tampak genangan kuning terlihat dilantai kamar mandiku.
Keringatkubercucuran kuseka dengan handuk, akupun mencuci mukaku dan
kembali ke tempat tidur.Ditempat tidur pun aku tidak sanggup memejamkan
mataku. Aku memutuskan mengambil minuman didapur.Rumahku yang besar ini
tampak sepi, anak2ku masuk ke ponpes semua. Aku tinggal ditemani oleh
pembantudari madura, namanya cici. Wajahnya sih biasa2 saja cm bodynya
bahenol, dia lebih suka memakai krudungdaripada jilbab kurung seperti
biasa ku pakai. Malam itu kulihat lampu garasi sudah dimatikan, kulihat
pintukamar cici masih terkunci. Sayup2 aku mendengar erangan cici,
dengan mengendap2 ku dekati jendelanakonya yang terbuka. Dengan hati2
tanganku mulai menyibak kelambu.”degh...” aku seolah tak
percaya,ternyata cici sedang bermain sek dengan narto tukang becak
diujung jalan. Tampak cici mngambil posisi dogystyle, payudaranya tampak
mengantung bulat dan putingnya mengacung kebawah. Sentakan
Nartodipantatnya membuat cici bergoyang2 ke dua susunya berputar
kencang, tmpak satu jari narto masukkedalam anus cici. “Plak,
plak.....suara benturan paha narto dengan pantat cici.”Ahhhhh....mas aku
maunyampe” cici tersungkur diranjangnya, tangannya menarik sprei dan
nafasnya menderu2. Narto semakinmempercepat sodokkannya. Aku tanpa sadar
mulai mengusap kemaluaanku dibalik kimonoku. “masssssss cicingak
kuat.....” tiba2 cici membuang pantatnya kesamping sehingga kontol narto
yang belepotan pejuterlepas,” hei....dasar wanita nakal....makan nih
kontol” dijambaknya rambut cici dimasukkan kontolnyakedalam mulut cici.
Dengan telaten cici mulai mengulum kontol narto “mmmmm...mas nakal”
narto menempatiposisi ditengah selangkangan cici. Dengan tanganya
memegang kontol ditempelkan kontol besar denganujung jamur itu ke
kelentit cici. “auhhhh...geli mas>>>aku ngak tahan....” “ ngak
tahan apa, CI?” nartosemakin cepat menggosokan kontolnya, aku tanpa
sadar meraba puting susuku melihat cici bak tersetrumistrik. Tubuhnya
kelojotan sehingga spreinya semakin
berantakkan.”Masss....masuki....””bilang kamu maukontolku” bentak narto
sambil memelintir susu cici”Iya mas...aku mau kontol....” akhirnya jamur
itumenerobos masuk ke liang cici, tampak cici mengangkat pahanya
tinggi2 sehingga aku bisa melihat kontolyang terjepit rapat oleh vagina
cici. Tiap kali keluar vagina, tampak labia mayora cici menempel
kekontolnyanarto. Kedua susunya bergoyang2 dan cici menggigit bibirnya.
Memekku semakin basah, birahiku semakinmeninggi. Tanpa sadar tanganku
mulai menggosoki kemaluan dan susuku. Rasa hangat menerpa
tubuhkukepalaku seolah berputar. Sekarang kedua tangan narto mulai
mencengkram payudara cici dan memlintirputingnya. Sekali2 tangan itu
pindah menggosok klitoris cici, tampak klitoris itu smakin membengkak
danmemerah. “uhhhhhh mas...aku ngak tahan mas” ceracau cici tiap kali
narto menggosokkan klitorisnya. AkuCuma bisa mengambil nafas pendek
sambil memutar2 klitorisku. Tak lama kemudiaan cici mulai menggeram”mas
aku mau nyampe”,” barengan ci....” cici mengelinjang keras pantatnya
bergerak kesamping tapi kali ininarto sigap. Di cengkramnya bokong cici
dengan satu tangan sambil mengejan masih sempat tangankanannya menarik
kelentit cici dengan keras dan panjang.
“serrrrrr....ahhhhhh..........duhhhhhh enak’eeee”cici menyemprotkan
pipisnya yg tumpah di paha narto, tanpa jijik narto menjilati tangannya
yang belepotandengan pipis narti” sedap, ci......wangi “ muka cici
tampak memerah. Aku tanpa terasa kembali dilandaorgasme kembali kujepit
tanganku dengan pahaku. Kutahan suara teriakkanku walaupun sebenarnya
akunggin berteriak.untuk kedua kalinya aku lemas dengan menyeret
langkahku aku kembali mengambil minumandikulkas. Sambil bersandar lemas
dikursi meja makan.........Oh...orgasme aku rindu....pikiranku
berkecamuk ingin rasanya aku berselingkuh..... Sayup2 terdengar adzan
subuh, aku bergegas mengamil mukena dan membangunkan suami tercinta.
Akubersama suamiku pergi ke masjid, kulihat kamar cici waktu aku
melewati garasi. Lampunya tampak padam,aku pun pergi ke masjid melalui
pintu garasi. Saat dijalan tidak kulihat becak narto mungkin dia sudah
pergi.Setelah mengalami berbagai hal yang mendebarkan aku menjadi amat
lelah, badanku menjadi meriang.”Ma.....badan kamu kok anget?” kata
suamiku sambil meraba keningku. Aku hanya tersenyum”Mama istirahataja,
aku ada perlu pagi ini. Mungkin entar sampai sore” aku hanya mengangguk
kecil. Lalu setelah sekianLama aku tertidur aku dibangunkan oleh adzan
ashar, bergegas aku melangkah ke kamar mandi. Aku ingataku belum sholat
dhuhur, setelah aku mandi aku tergesa2 memakai mukenaku, tanpa memakai
dalaman.Setelah aku menunaikan sholat aku berdiri didepan cermin, ku
buka mukena atasku. Aku pun melihatrambutku tergerai sepundak, urat2
hijau menjalar dari leher hingga dadaku. Terpampang tubuhku
bugil,kuamati kedua bongkah payudaraku yang msh membulat dengan puting
yang mengacung. Puting2 itu telahmembesar krn aku memberikan asi pada
dua anak2ku. Kulihat kulitku yang putih mulai memerah krn dingin,aku
mengelus lembut kedua payudaraku. Masih teringat adegan panas cici tadi
malam. Wajahku mulaimemanas diterpa birahi, kudongakkan wajah tiap kali
aku menarik puting2ku. Bagian bawahku mulai terasaLembab, aku mulai
duduk ditepi ranjang. Kutarik mukenaku keatas, kubuka lebar kedua
pahaku. Aku mulaimengelus kelentitku, berlahan rasa geli mulai menjalar
memasuki dadaku. Listrik birahi itu muai merambat kepunggungku dan
tulangku mermbatkan strom ke tengkukku sehingga merinding. Kutundukkan
kepalaku untukmelihat kewanitaanku yang mulai basah. Aku semakin
terangsang melihat sebagian lendirku tampak berkilat2membasahi sebagian
kewanitaanku. Berlahan kuturunkan jari2ku kearah lubang vaginaku,
kudapati dagingkecil di dekat bibir vaginaku. Aku mulai merasakan daging
itu semakin mengeras, aku pun roboh diranjangku.Aku membuka lebar2
pahaku dan mulai mengangkat tinggi2 pantatku. Semakin lama gelombang
birahi yangkumainkan semakin meninggi, akupun semakin begelinjang2
mengikuti irama jariku dalam vagianaku, takketinggalan putingku juga
kumainkan. Rasa ingin pipis menyerang kemaluanku rasanya aku tidak mampu
lagimenahannya, tiba”srrrrttttt....ahhhhhhhhhh” keluarlah maniku
membasahi mukena dan spreiku. Akumenikmati detik2 orgasmeku, nafasku
tersenggal2 kurasakan jari2ku diurut oleh vaginaku. Aku terdiam untuk
beberapa saat, sampai aku mendengar ada langkah kaki mendekat, aku pun
bergegas bangun dan menutuppintu. Sambil kutengok sekelebat bayangan
tampak menuruni tangga, kukira itu adalah cici.Aku turun dari tangga dan
menuju dapur, kudapati dapur dalam keadaan kosong.”Ci...cici...”
kupanggilcici”ya...nya...ada apa?” tampak cici masih mengenakan balutan
handuk dikepala. “ kamu tadi bersih2dikamar atas?” “blom, nya....rencana
nanti setelah magrib” aku terhenyak memikirkan
bayangantadi.”oh...ya,nya. Itu Den rendy lg nunggu bapak dari tadi”
randy adalah tetanggaku yang sering konsultasike suamiku perihal agama.
Umurnya 33 tahun dia sering memanggilku mbak, kupikir karena usia kami
tidakterpaut jauh. Sosoknya yang ganteng didukung bodinya yang tegap
berotot menjadikan randy sebagai buahbibir dari ibu2 komplekku. Banyak
diantara mereka yang menjodohkan anaknya sama rendy, entah kenapadia
selalu menolak. Pekerjaannya di bank juga sudah cukup mapan. Aku
berjalan kedepan menemui rendy,kulihat dia lagi melihat
hpnya”assalamualaikum.....” aku mengucapkan salam”walaikum
salam....ehh...mbak.katanya cici mbak dewi lagi sakit?” kulihat rendy
menjadi salah tingkah.”udah baikan....thank ya”aku dudukdidepan
rendy”kamu ada perlu sama pak ustad, Ren””iya mbak””mungkin bentar lagi
beliau datang” laluterdengar bunyi klakson, akupun segera keluar membuka
pintu.”assalammualaikum, ma” aku menciumtanggan suamiku.”Itu pa, ada
yang nunggu””sapa””rendy” suamiku bergegas ke ruang tamu, akupun
pergimenyiapkan makanan. “Ma...aku pamit keluar sama rendy” aku bergegas
ke depan, rendy tersenyummenundukkan kepalanya,”pamit dulu, mbak”. ”iya
ati2 dijalan”,”assalamualaikum, ma...”. mereka pun denganberboncengan
meninggalkan rumah. Aku melihat ada hp yang tergeletak disofa, kupegang
hp itu ternyata ituhp rendy, aku berniat untuk meletakkan diatas meja.
Tanpa sengaja aku melihat ada foto wanitadi hp itu,Kuurungkan niatku
untu menaruh hp itu. Kubuka hp itu dan kudapati gambar wanita itu,
semakin kubuka akusemakin terkejut. Ada beberapa foto diriku dalam
setiap kegiatan yang aku ikuti, aku semakin berdebar2melihat kedalam hp
rendy. Sampai pada gambar aku melakukan masturbasi, aku menggigil
sendiri. Rasamaluku membuat aku ingin membanting hp tersebut, kuurungkan
niatku dan aku mengambil hp kuletakkandisaku dasterku.Hp rendy
berdering”Halo, mbak dewi....hpku ketinggalan di sana?”,”iya, dek rendy
aku pingin ngobrolsehubungan dengan isi hpmu”aku berkata dengan perasaan
marah .”Maafkan aku mbak, besok kitabicarakan”.”baik mbak tunggu” aku
menutup pembicaraan. Sungguh aku menjadi marah, bingung dan
resahbagaimana mungkin rendy mengetahui semua itu. Aku berfikir nanti
klu rendy menyebarkan fotoku atau tidaksengaja membicarakan hal itu,
tentu akan menjadi aib keluargaku. Semalam aku kembali tidak
bisamemejamkan mata. Aku menyesali kenikmatan sesaat itu.
Tit.....tit..tit....hp rendy menerima sms, kubukasms itu ternyata dari
rendy. “mbak aku dengan sebenar2nya minta maaf, pabila perbuatanku telah
lancangmembuat mbak jadi marah.” Begitu sms yang kutrima, aku malas
membalas sms itu. Aku tertidur sampe paginya. Pagi itu seusai menunaikan
sholat subuh, aku melakukan aktifitas memasak sarapan untuk
suamiku.“Ma.....mama...aku ada berita baik” suamiku datang dengan senyum
mengembang.”aku tadi ditelepon olehtemenku Soleh, yang punya pesantren
itu, ma. Katanya aku suruh bantu2 di pesantren krn pak mentri maudatang
ke pesantren”, “kapan berangkatnya, pa?” aku cemas suamiku bakal lama
tinggal dipesantren.”Harini juga,Aku mungkin seminggu disana, ma”
kecemasanku semakin menjadi2. Dengan berat hati akumelepaskan kepergian
suamiku. Setelah suamiku pergi aku teringat akan rendy, aku sungguh
tidak inginRendy kerumah. Kutelepon no hpnya dengan menggunakan hp nya
yang ketinggalan, cm nada panggil yang kudengar. Kesal juga rasanya, aku
memutuskan untuk menunggunya. Seharian kutunggu tidak nampakbatang
hidungnya, sampe mala pun aku lelah menunggu akhirnya aku putuskan untuk
sholat tahajud setelah kuapastikan bahwa rumah dalam keadaan terkunci.
Aku kembali tertidur setelah sholat tahajud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar