birahi ustadzah
Birahi Buta sang
Ustadzah 2
Aku tak tahu apa maksud Teh Ninih
membawakan ke luar kota Bandung arah
Padalarang, aku sangat menghormati Teh
Ninih yang sudah kuanggap sebagai
kakakku sendiri, walau selama ini
pertentangan kami bisa dirukunkan. Aku
tak menyadari ternyata ajakan Teh Ninih
padaku merupakan curhat yang tidak
pernah kubayangkan. Aku tidak mau dicap
perebut suami orang, akan kujelaskan
pada Teh Ninih apa yang ada dihatiku.
Teh Ninih mengatakan ini pertemuan
rahasia, ketika kutanyakan lebih jauh, Teh
Ninih hanya tersenyum saja, jadilah aku
menurut, walau aku harus bersaing
mendapatkan perhatian lebih dari Aa
Gym. Mobil yang kustir itu aku diarahkan
masuk ke villa, Teh Ninih sendiri yang
membuka gerbang kemudian mengunci
gerbang itu. Aku pun keluar dari mobilku.
Aku diajaknya masuk.
“Mari Teh Rini .. kita masuk ya .. hawa
dingin sih .. dah sholat Azar belum ?
“tanya Teh Ninih padaku dengan senyum
sumringah.
“Alhamdulillah … Sudah Teh .. aku tak
pernah lupa sholat .. “jawabku singkat
dengan mengikuti Teh Ninih masuk ke
ruangan depan villa itu. Ketika aku
hendak duduk, aku justru diajaknya ke
ruangan tengah karena Teh Ninih ingin
bicara di dalam saja, aku pun menurut,
ketika aku masuk duluan itu, aku kaget
dan terperanjat ketika ada tangan
membekapku.
“Mmmmmmmmmmmmmhhh …….. “ aku
hanya bisa bersuara demikian, aku
semakin marah karena yang membekapku
itu semakin kurang ajar meremas remas
dadaku, terdengar suara yang membuatku
tergidik.
“Teh Rini memang seksi habis .. aku
pengin mengkontoli dirimu .. “ suara itu
sampai membuatku shock luar biasa, aku
sangat ketakutan, aku sampai mau
pingsan ketika melihat Teh Ninih hanya
tersenyum saja berlalu ke arah depan
membuka kamar.
Aku berontak dengan kuat, aku tak
mengira, Teh Ninih benar benar biadab
padaku, kukira hatinya bersih namun
malah menjadi iblis. Aku tetap berontak
namun aku kalah tenaga, dengan santai
Teh Ninih bicara. Aku sampai tercengang
merasakan ada benda keras menempel ke
pantatku, bentuk besar dan sampai
membuatku semakin merinding, aku
berdoa jangan sampai aku jatuh dalam
cobaan ini.
“Bawa ke dalam sayaaaaaaang .. silakan
kontoli Teh Rini sepuasmu .. “ sahut Teh
Ninih dengan santai. Mataku sampai
melotot mendengar Teh Ninih bicara
sangat vulgar. Aku masih belum bisa
melihat lelaki yang membekapku, suara
yang sangat asing bagiku. Aku tak mengira
mendapatkan cobaan sangat berat, aku
hendak diperkosa lelaki. Ternyata Teh
Ninih mempunyai selingkuhan.
Aku dilemparkan ke ranjang, ketika aku
berdebam di ranjang itu barulah.
“Teh .. apa apaan ini .. tolong Teh ..
kenapa Teteh berubah seratus delpan
puluh derajat .. ingat neraka Teh .. jangan
lakukan .. tolong .. tolong ! “ keluhku
dengan menatap bergantian ke Teh Ninih
dan lelaki itu. Teh Ninih hanya tersenyum
saja, mendekati, aku melayangkan
tanganku, namun ketika tanganku
menampar lelaki itu menahan tanganku.
“Malam ini Teh Rini akan menjadi istriku
kedua suami gelapku .. suami yang hanya
khusus urusan kontol dan memek .. “
sahut Teh Ninih dengan tersenyum
simpul dan menarik gamisku, aku
berontak karena Teh Ninih tidak hanya
menarik namun merobeknya.
“Jangaaaaaaaaaaan “ tolakku ketakutan
ketika lelaki itu mendekati aku dan
memelukku.
“Kenalkan suamiku Teh .. namanya
Burhan .. dia sudah berkali kali
memberikan kepuasan batiniah padaku ..
aku adalah betina muslimah yang utama ..
dan kau Teh Rini .. kau adalah istri kedua
baginya ..kau adalah betina muslimah
yang kedua .. porsimu yang menentukan
aku “ sahut Teh Ninih dengan buas
merobek robek gamisku. Aku tak mengira,
Teh Ninih yang kukenal kini berubah
sangat bengis dan benci padaku.
“Kau telah membuatku menderita Teh ..
menderita .. kini aku ingin kau juga
menderita .. TIDAK ! kau akan senang
memekmu di kontoli Burhan .. “ sahut Teh
Ninih sampai membuatku terpana, aku
mengenal Teh Ninih sebagai seorang
muslimah yang alim, taat, religius, namun
kini sudah berubah total, bicaranya tidak
mencerminkan seorang hajjah atau
muslimah, tapi seorang pelacur.
“Dasar pelacur “ makiku tak terima, aku
merasa yang berada di hadapanku bukan
teh rini sebenarnya, namun Teh Ninih
yang sudah dikendalikan oleh lelaki
bernama Burhan itu.
“Aku memang lonte Teh .. dan kau juga
lonte malam ini .. “ dengus Teh Ninih
dengan nada kesal. Aku hendak berontak
namun Burhan sudah memelukku,
meremas remas buah dadaku dan
menggelitik di kemaluanku. Aku menangis,
menyesali mengapa mau diajak bertemu
dengan Teh Ninih namun justru aku
dikorbankan pada selingkuhan Teh Ninih
ini.
“Kau apakan dia “ teriakku dengan parah
pada Burhan. Aku tak menyangka, Teh
Ninih kemudian membuka gamisnya
sendiri, kemudian dengan cepat
membuang celana dalam dan branya, aku
baru kali melihat tubuh polos teh rini.
Haram bagi hukum Islam jika dua istri
satu ranjang
aku terpikat dengan Burhan .. aku tetap
Teh Ninih yang kukenal .. namun aku
tidak bisa mengengkang birahiku .. aku
puas dikontoli pacarku itu .. dan
sekarang .. dia meminta dirimu .. “
“Insyaf Teh .. Insyaf .. ingat … kenapa
dengan Teh Ninih .. “ kataku dengan
perasaan kalut luar biasa, aku tak
mengerti jalan pikiran Teh Ninih yang
nyatanya berselingkuh itu, sejenak
kuamini memang semenjak aku dinikahi
Aa Gym, Teh Ninih merasa kesepian.
Burhan semakin nakal memeluk, aku
hendak melawan, namun aku malah
diancam Teh Ninih.
“Akan kuijinkan kau memiliki AA Gym ..
namun malam ini kau harus menghadapi
ujian batin .. kontol Burhan harus masuk
memekmu “ ancam Teh Ninih dengan
tersenyum padaku.
Habis berkata dengan Teh Ninih menari
celana dalamku, aku bertahan berontak,
kakiku menendang nendang, namun
kakiku tidak bisa bebas karena Burhan
tenaganya kuat, aku menangis sejadi
jadinya. Habis itu Burhan menindihku,
melumat bibirku dengan rakus, aku tidak
menanggapi lumatan itu, aku merasa najis
terhadap lelaki kurang ajar ini, enak aja
menggeluti istri orang. Apalagi istri milik
ustad terkenal.
“Bangga ya jadi istri Aa Gym .. merasa
menjadi manusia istimewa “ sahut Burhan
sehabis menyerbu bibirku, aku langsung
meludahi mukanya
“Ccuuuuuuuuuuuuuuuuuuh “
Ludah itu mengena muka Burhan, namun
Burhan tidak marah, Teh Ninih kemudian
ke belakang kepalaku, mencekal kedua
tanganku
“Jangaaaaaaaaan Teeh .. ampuni akuu ..
Laknatullah ada padamu “ ancamku pada
Teh Ninih.
“Oh ya ?” sahut Teh Ninih dengan enteng
kemudian tertawa.
“Segera rangsang Teh Rini
sayaaaaaaaaaang .. buat dia mengerang
erang puas kau kontoli .. “ sahut Teh
Ninih dengan tergelak, aku menjadi
ketakutan ketika lelaki ini membuka celana
kolornya. Penis besar itu teracung di
atasku. Aku tidak kuat memandang benda
ngaceng besar itu, kontol itu pelan pelan
ditempelkan ke pipiku, aku masih
berjilbab namun bagian bawahku sudah
tidak karuan, hanya menyisakan bra dan
celana dalam, gamisku sudah terlepas
akibat disobek sobek Teh Ninih, istri
pertama dari suamiku Aa Gym. Aku
sampai takut luar biasa, aku mau
diperkosa.
“Cara enak atau kasar lonteku, Hajjah
Ninihku sayaaaaaaaaaang .. pilih donk
“sahut Burhan dengan mesra pada Teh
Ninih. Aku sampai tergidik, Burhan
memanggil Teh Ninih dengan istilah lonte,
dan Teh Ninih hanya tersenyum saja, aku
sampai hendak pingsan.
“Lontemu .. pilih yang enak saja .. aku
tidak mau Teh Rini dikasari .. dia milikmu
sayaaang .. silakan kau kontoli .. “ sahut
Teh Ninih dengan memegang kedua
tanganku kuat.
“Kontoli dulu cepaaaaaaaat “ sambung
Teh Ninih dengan gemas. Burhan
langsung mundur dan memegang kedua
kakiku yang berontak, Burhan langsung
menjilati kemaluanku, aku berontak kuat,
berkali kali aku menggeliat
“Teeeeeeeeeh ..
aaaaaaaampuuuuuuuun ..
jangaaaaaaaaaaan ..
jangaaaaaaaaaaaaan .. biadaaaaaab kau
Teeeeh .. dasaar wanita iblis “ makiku
pada Teh Ninih. Teh Ninih hanya
tersenyum saja.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh
jangaaaaaaaan aaaaaaaaaaaaah ..
pleaseeeeeeee .. bajingan kau .. bangsat
kau .. “ makiku pada Burhan yang sangat
kurang ajar menjilati kemaluanku, aku
menjadi cepat basah, lidah itu menjulur
julur membuka jalur auratku.
Burhan dengan rakus menjilati auratku,
aku lama lama semakin kehabisan tenaga,
percuma melawan, tak lama lagi batang
besar itu akan mengoyak auratku.
“jangan biarkan aku menderita “ keluhku
dalam hati, namun akibat jilatan itu aku
merasakan hal yang berbeda, aku selalu
diperlakukan lembut oleh Aa Gym.. dalam
berhubungan badan dengan Aa Gym
masih saja ceramah yang diberikan.
Namun kini aku akan merasakan
hubungan badan dengan kata kata vulgar.
Aku menggeliat tak karuan merasakan
jilatan dan sedotan itu.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. “ erangku
ketika Burhan menaikan cup braku dan
meremas buah dadaku dengan nakal, aku
menjadi tak karuan, aku menjadi habis
tenaga, aku menggelinjang didada
menghidanri remasan nakal itu. Kedua
tanganku terkunci dipegang Teh Ninih.
Aku merasa harga diriku dijual pada lelaki
ini, istri pertama suamiku yang menjualku.
Aku dijadikan budak olehnya. Aku
terpejam merasakan rasa itu, pelan pelan
aku merasakan nikmat, namun aku tetap
membenci kedua makhluk terkutuk ini.
Aku tak menyadari ketika lidah dan bibir
itu menjauh dari auratku, tiba tiba aku
membuka mataku, merasakan ada benda
tumpul menekan ke auratku
“Aaaaaaaaaaaah .. jangaaaaaaaan … “
tolakku dengan berusaha menghindar
namun aku tak kuasa.
“Teh Rini memang montok … memekmu
benar benar sempit .. “ kata Burhan
dengan menekan dan membuatku
kesakitan, penis ketiga yang berhasil
masuk dalam tubuhku. Kurasakan benda
itu menekan dengan kuat, dinding
auratku terasa tergesek, aku menjadi
terpejam, aku tidak bisa melawan, aku
harus mengalah, tak ada gunanya. Aku
akan melaporkan kedua iblis ini pada
polisi, tapi kalo ketahuan publik aku dijual
sama Teh Ninih apalagi jadinya, Aa Gym
akan sangat malu.
Kedua pahaku dipegang dengan kuat,
Burhan menarik kemaluannya kemudian
mendorong lagi, aku sampai menggeleng
geleng. Aku sudah tidak punya tenaga
lagi, pelan pelan tanganku lemas tidak
mengcengkeram kuat lagi, Teh Ninih
melepaskan kedua tanganku, Burhan
langsung menindihku.
Penis besar itu mendesak paksa masuk
ke dalam auratku, kurasakan sakit
bercampur nikmat, aku langsung dilumat
bibirku, aku tetap tidak menanggapi
lumatan itu, namun Burhan terus
merangsangku
“Ssssssssssssssssssshh hhhhhhhhhh
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh
jangaaaaaaaaaan .. jangaaaaaaaann ..
berhenti .. jangaaaaan perkosaa
aaaaaaaaaakuu “ keluhku dengan suara
berat.
“Kita akan pesta seks sayaaaaaaaang ..
nikmatilah sayaaaaaaang .. Teh Rini
sayang .. sudah lama aku mengidamkan
dirimu .. “sahut Burhan dengan
mendesakkan lagi penisnya sehingga
menabrak dinding terdalam auratku.
“Ayo genjotin aja sayaaaaaaaaaaaang ..
ntar gantian memek Bu Hajjah Ninih .. “
ucap Teh Ninih pada Burhan yang kini
sudah mulai menggenjotku, aku masih
berusaha berontak namun tetap sia sia,
genjotan demi genjotan itu menggesek
gesek dinding auratku.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaauh sssssssssshhh
hhh .. “ erangku, aku merasa heran
kenapa jilbabku tidak dicopot juga,
namun melihat Teh Ninih yang masih
berjilbab aku merasa paham, Burhan
menyukai muslimah yang disetubuhi
masih berjilbab, benar benar menghina
kaum muslimah.
Aku luar biasa sakit, auratku dicoblos
benda besar itu, terasa panas dalam
kemaluanku, aku terbawa genjotan itu,
aku malah mendapatkan nikmat
“Aaaaaaaaaaaaauh aaaaaaauh
jangaaaan .. jangaaaaaaaaan .. berhenti ..
berhenti “ racauku tidak karuan
merasakan genjotan nakal itu, aku kini
merem melek tidak tahan, aku
membiarkan saja lelaki ini
menyetubuhiku, yang aku takutkan lelaki
ini menyemburkan air maninya, aku bisa
hamil. Namun aku sangat kaget ketika Teh
Ninih justru malah berkata nekad
“Hamili diaaaaaaaaa “ sahut Teh Ninih
dengan mengelus elus kepala Burhan
yang merem keenakan menyetubuhiku,
genjotan demi genjotan itu semakin kuat,
aku malah mendapatkan hal yang nikmat,
belum pernah kurasakan sepanjang aku
bersetubuh, kata kata vulgar itu semakin
meracuniku, apalagi Teh Ninih tak pernah
berhenti bilang kontol dan memek.
Baaaaaaaah !
Kurasakan aku semakin panas, aku
merasakan tubuhku gemetar diperkosa
seperti itu, bibirku kembali dilumat dan
disedot, aku tak sadar membuka bibirku
dan Burhan merasa aku mengalah, bibir
Burhan kembali melahap bibirku.
Genjotan demi genjotan itu membuatku
sampai tidak tahan, nikmat sekali, gesekan
dalam dinding auratku semakin lama lama
semakin cepat, ada kenikmatan yang
sering kuterima dari Aa Gym, namun
rasanya beda, yang sekarang kurasakan
serasa menggaruk dinding auratku. Aku
pengin segera berakhir, kugerakan
selakanganku
“Ayyooo Teeeh ..aku suka goyangan Teh
Rini aaaaaaaaaaaaaaaaaaaah ..
enaaaaaaaaaaaaaaaaaak “ erang Burhan
menyetubuhi naik turun, Burhan
kemudian meremas buah dadaku,
melumat bibirku dan tetap bergerak
menggenjotku, luar biasa lelaki ini, ketiga
bagian sensitif tubuhku dirangsang hebat,
aku menjadi terhipnotis
“Aaaaaaaaaaaaaaaauh
ssssssssssssssssssssshh hhh ..
teruuuuuuuuuuus “ lenguhku tak sadar
keenakan.
Kurasakan dinding aurat seakan
menyempit, aku tidak tahan lagi, aku
hendak mencapai klimaks, genjotan itu
semakin gencar dan liar membuatku
orgasme, aku menegang kaku dengan
mata terpejam erat.
“
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
“ erangku panjang
Kurasakan memekku muntah cairan
banyak, aku kemudian berklonjotan
dengan tubuh penuh keringat. Burhan
kemudian berhenti menggenjotku,
menindih dan merapikan jilbabku yang
berantakan. Kurasakan benda panas itu
tertanam dalam dalam di auratku, aku
masih sesengukan menangis merapati
nasibku, jika aku tidak dinikahi Aa Gym
pastilah aku tidak bernasib seperti
sekarang.
Burhan membiarkan aku menangis
sesengukan, namun pipiku dielus elus,
aku dibuai dengan kata kata yang belum
pernah kuucapkan
“Memek Teh Rini masih sempit .. kontolku
untuk Teh Rini .. marilah Teh .. nikmati
saja kontolku .. nggak usah make etika ..
kalo mau bilang kontol .. ucap saja
kontol ..” sahut Burhan dengan nafas
memburu.
“Tolong ampuni aku .. jangan
teruskan ,.,.. ini dosa besaaaaaaar “
keluhku memprotes, namun Teh Ninih
yang menjawab
“Ini nikmat sayaaaaaaaaaaaaaaaaang ..
kau sudah merasakan kontolnya bukan .
kini saatnya Teh Rini mengulum kontol
Burhaaan .. ayo sayaaaaaaaaaaang ..cabut
kontolmu . ajak Teh Rini .. lontemu itu
ngemut kontol .. dia pernah bilang suka
mengulum kontol .. “ ledek Teh Ninih
padaku, aku menjadi kecut dibuka aibku.
Pelan pelan Burhan menggeliat dan
menarik tubuhnya, dengan paksa menarik
penisnya. Teh Ninih menarik tanganku
agar bangun.
“Saaatnya Teh Rini merasakan kontol
besaaaaaaaar .. nikmatilah
sayaaaaaaaaaang .. aku rela diceraikan Aa
Gym demi Teh Rini .. namun syaratnya ..
Teh Rini harus bercinta dengan pacarku ..
lakukan dengan rela Teh .. aku akan
sangat rela menjadi istri yang kesepian ..
biarlah Teh .. Aa Gym menjadi milikmu
sepenuhnya .. “ ucap Teh Ninih dengan
mata menatapku tajam.
Aku tak habis mengerti jalan pikiran istri
pertama Aa Gym ini, berubah menjadi
wanita nakal. Aku memandang ke penis
basah itu, terasa besar bagiku, belum
pernah aku melihat sebesar itu, akankan
kusebut dengan istilah kontol. Aku
gemetar ketika tanganku ditarik Teh Ninih
diarahkan ke kontolnya
“Ayoo pegang sayaaaaaaaaaaaaaang ..
nikmatilaaaaaaah .. masak diberi
kenikmatan menolak .. mana rasa
sukronmuu .. “ sahut Teh Ninih dengan
memaksaku, aku menolak namun
tanganku lemah, tanganku menyentuh
penis itu. Burhan berbisik di telingaku
“Isi kepala Teh Rini dengan istilah
kontol .. kontol namanya .. bukan penis,
bukan aurat, bukan batang .. kontol
namanya .. kontol .. kontol .. kontol ..
kontol “ bisik Burhan seperti teriakan yang
menyayat telingaku, aku terasa
terhipnotis, aku menjadi hilang kendali,
lelaki ini mulai mengendalikan tubuhku,
tak sadar aku pun mengucap pelan kata
jorok itu
“Kontoool “
Teh Ninih tertawa gemas.
“Bisa saja Teh Rini menyebut kontol .. “
ejek Teh Ninih, aku merasa panas diejek
tua bangka ini, rupanya wanita tersesat
ini mengajakku berlomba dalam urusan
birahi.
“Kita buktikan .. siapa lebih jalan antara
aku dengan Teh Rini .. ayo emut
sayaaaaaaaaang .. apa Teh Ninih ajarin
dulu bagaimana cara menjilati kontol,
mengulum kontol dan menyepong kontol
“
Luar biasa lancar dan tanpa risih, Teh
Ninih yang seorang hajjah telah berubah
menjadi seorang pelacur murahan.
Namun aku terkesiap, Burhan mencekal
kepalaku dan menekan menempelkan
kontol eh penisnya ke bibirku yang
kututup rapat.
“Buka Teh Rini .. enaaaaaaaak kok .. ayo
sayaaaaaaaaaaaaang .. kau bisa lah .. ayo
emut .. kontol dia enak lho .. djilati ..
ayooo .. aku tidak akan rela kau dinikahi
Aa Gym kalo belum merasakan kontol di
depanmu itu .. ini cuma seks
sayaaaaaaaaaaang …“ Teh Ninih semakin
berapi api mendorongku mengulum
kontol eeeh ..aduuuh .. masak aku mulai
keracunan kata kontol itu.
Kupejamkan mataku memguatkan diriku,
pelan pelan kubuka mulutku, untuk
membuktikan kata kata Teh Ninih itu, Teh
Ninih sampai tersenyum ketika mulutku
membuka menerima kontol itu,
kumasukan dengan rasa risih, baunya
sangat menyengat namun sudah biasa
bagiku, namun kontol itu sesak masuk
dalam mulutku. Masak Teh Ninih sanggup
menelan kontol itu, aku pun harus bisa
mengulum kontol ini.
Aku mulai mengikuti permainan Burhan
dan Teh Ninih, kata kata yang selama ini
kupegang untuk menyebut kontol dan
memek dengan satu kata : AURAT, kini aku
menggantinya dengan dua kata yang
vulgar, aku harus mengikuti permainan
gila ini. Ah .. masak .. aku merasa ini
merupakan cobaan terberat, kuisi otakku
dengan kata vulgar : KONTOL dan MEMEK.
Belum kontol yang tertelan di dalam
mulutku benar benar sesak, pantasan Teh
Ninih ketagihan. Kurasakan sejenak kontol
besar itu dalam mulutku, benar benar
rasanya beda, gigiku sampai menggigit
pelan membuat Burhan meringgis
keenakan, sedangkan Teh Ninih hanya
mengelus elus punggungku dan meremas
buah dadaku.
Aku percaya Teh Ninih tidak lesbi, dia
melakukan itu hanya sekedar
merangsangku, membangkitkan gairahku.
Aku sebenarnya lebih montok dan lebih
menarik di banding tua bangka istri
pertama suamiku itu, namun aku kalah
kenakalan dan kebinalan, awalnya aku tak
percaya itu Teh Ninih, namun lambat
laun, aku mulai yakin, Teh Ninih
melakukan selingkuh ini karena merasa
sakit hati padaku. Kukeluarkan kontol itu
dari mulutku, kupandang kontol besar
yang telah menggenjot memekku.
“Teh Ninih .. aku boleh bicara sebentar
berduaaa .. “ pintaku dengan hati hati,
aku tidak mau menyinggggung perasaan
istri tua suamiku. Teh Ninih
memandangku.
“Pergi sebentar, sayaaaaaaaaang .. aku
pengin bicara berdua .. janjilah
sayaaang .. kau harus bercinta dengan
Teh Rini berdua .. “ sahut Teh Ninih
dengan tersenyum padanya, Teh Ninih
langsung melumat mesra bibir Burhan itu,
aku merasa ini, Teh Ninih memang benar
benar piawai memperlakukan lelaki, bukan
hanya sekedar melumat bibir Burhan,
namun juga meremas kontolnya dengan
nakal. Burhan beranjak pergi, namun
tangannya mencekal kepalaku dan
langsung melumat bibirku, aku tak
menyangka, kubalas pagutan itu namun
tidak begitu rakus dibanding Teh Ninih.
“Teh .. apakah kau benar benar Teh Ninih
yang selama ini kukenal ?” tanyaku
dengan memandangnya dengan kecewa
karena berubah
“Ya .. aku Teh Ninih yang kau kenal, istri
pertama dari Aa Gym .. apakah yang kau
ragukan, sayaaang “
“Aku harus mengikuti kalian .. aku tak
mau disakiti .. maafkan aku Teh .. aku
yang membuat Teh Ninih menderita ..
seharusnya aku menolak pinangan Aa .. “
kataku sesal dengan memandang Teh
Ninih yang mulai nampak kesal
mendengar uraianku.
“Aku memaafkan Teh Rini .. tapi ada
syaratnya “ sahut Teh Ninih dengan nada
sedikit lebih tinggi menaikan intonasi
suaranya
“Apa Teh ? aku akan melakukan .. tapi
Teh Ninih harus janji tidak kecewa,
sekalipun Aa menceraikan Teteh .. “
tanyaku dengan kawatir, namun karena
Teh Ninih tersenyum aku merasa plong.
“Teh Rini harus bercinta dengan
pacarku .. kita berdua harus mau dikontoli
kapan saja .. itu saja syaratnya “ sahut
Teh Ninih dengan enteng, aku menggigit
bibirku sendiri, syarat yang sangat berat.
Namun aku harus mencari selamat, besok
bisa aku pikir.
“Baiklah Teh .. aku akan melakukan ..
panggil pacar Teteh .. “ sahutku dengan
kesimpulan mengambil yang terbaik dari
yang terburuk.
“Kedua Teh .. ketika Teh Rini dikontoli
tidak boleh melepaskan jilbab, jika kontol
dia berlendir, kau harus mengelap
kontolnya dengan jilbab Teh Rini .. “ sahut
Teh Ninih dengan meninggalkan aku
hendak keluar kamar, luar biasa beratnya,
aku sudah diajar etika muslimah, kini
jilbabku harus dinodai dengan sperma.
Tak mungkin aku menjadi pengkhianat
yang mempercayai jilbab lambang
kesalehan.
“Sanggup Teh .. jika tidak sanggup .. kita
akan ulangi .. akan kuikat tanganmu ..
memekmu agar dihajar sampai bengkak “
ancam Teh Ninih dengan nada tegas.
“Dan .. nasibmu dalam rumah tangga
kita .. ada padaku .. jika kau pengin
mendapatkan Aa Gym, ambillah .. aku
bersumpah tidak akan dendam pada
kalian .. tapi kau tetap harus menjalin
cinta dengan Burhan .. itu saja yang harus
kau patuhi .. silakan lapor polisi ..
resikonya Aa Gym akan murka ..
menceraikan kita berdua .. ingat anak
anak Teh, aku mencintai dia Teh .. “ sahut
Teh Ninih dengan membuka pintu kamar,
Burhan masih kembali. Kuberikan senyum
padanya, sebelum menutup pintu Teh
Ninih memberikan ucapan salam
“Walaiukum salam Teh Rini . silakan
saling mengkontoli dan memekin “ ucap
Teh Ninih dengan nada yang tidak dibuat
buat
“Walaikum salam Teh .. aku siap .. “
Burhan merasa senang melihat
perubahanku yang tersenyum.
“Kontolmu besar Han, sayaaaang .. tadi
aku merasakan hal yang berbeda “ ucapku
dengan nada jorok.
“Teh Rini kurang jorok .. “ ucap Burhan
dengan memelukku erat dan memagut
bibirku, kubalas pagutan itu dengan
mesra.
“Apa yang harus kulakukan agar
memuaskanmu sayaaaaaaaaang “ tanyaku
padanya.
“Teh Rini tidak boleh menyebut dirinya
dengan nama aku, harus menyebut nama
Teh Rini .. Teh Rini suka kontolmu .. Teh
Rini mau dikontoli .. “ buai Burhan
dengan melepaskan pelukanku, dan
tangannya nakal mengelus elus memekku
yang membasah.
“Baik sayaang .. Teh Rini pengin
mengulum kontolmuu .. tadi belum puas
merasakan kontol besar itu “ sahutku
dengan meremas kontol yang sudah
ngaceng besar itu.
Belum sempat Burhan menjawab aku
sudah memotongnya
Akan kulakukan mengelap kontolmu
dengan jilbab Teh Rini .. “ ucapku dengan
mengibaskan jilbabku ke muka lelaki nan
ganteng ini. Aku mulai kepencut pemuda
ini, nafsunya benar benar kuat, sanggup
menghajar Teh Ninih. Aku suka dengan
senyumnya itu, sangat membuatku
terpikat. Wajahnya bersih tanpa janggut.
Tak sadar sebelum Burhan naik ke
ranjang aku mengucapkan doa
“Bagus .. itu benar benar betina
muslimah .. sebelum kita bersetubuh itu
wajib diucapkan Teh .. jangan pernah
sungkan mengucapkan doa itu sebelum
Teh Rini dikontoli .. “ ucap Burhan dengan
naik dan duduk di depanku. Aku sampai
melotot mendengar kata betina muslimah.
Benar benar lelaki ini lebih vulgar dan
jorok dibanding Teh Ninih. Bahkan Teh
Ninih berani menyebut dirinya lonte,
hajjah berlonte untuk menggugah gairah
birahi.
“Apa yang kau tunggu Teh .. emut
kontolku .. telan air maniku segera .. ayo
sayaaaaaaaaaaang “ ajak Burhan. Aku
tersenyum padanya, kontol ngaceng itu
kupegang, aku membungkuk dan
langsung menjilati kontol itu dengan
rakus.
“Uuuuuuuuuuh .. benaar benaaar nakal
Teh Rini ini aaaaaaaaaaaaaauh teruuus
Teeeh .. “ erang Burhan merasakan
jilatanku yang rakus naik turun, aku
menjilati kontol itu sangat nikmatnya,
Burhan memegang kepalaku untuk
membetulkan letak jilbabku itu, selepas
itu langsung meremas pantatku di mana
aku mengulum kontolnya dengan
menungging. Kurasakan remasan yang
nakal itu, mengorek memekku dengan
jarinya. Kujilati kontol pemuda itu sampai
di pangkal kontolnya, habis itu aku
menjilati buah zakarnya.
“Ssssssssssssh .. nikmaaaaaaaaaat
Teeeh .. sayaaang .. Teh Rini
sayaaaaaaaaaaaaang .. “ ucap Burhan
dengan mata merem melek menikmati
nakalku mempermainkan kontolnya,
kuremas kontol itu dan kukocok, aku
memandangnya dengan tersenyum
padanya
“Teh Rini memang cantik .. seksi dan
mulus .. aku sayang Teh Rini “ sahut
Burhan agar membuatku semakin
bergairah
“Teh Rini juga sayaang padamu .. sayang
sama kontolmuu “ sahutku dengan
mengedipkan mataku.
Habis berkata demikian aku membuka
mulutku lebar lebar, aku pengin
menikmati kontol itu dalam mulutku dan
kukeluarkan masukan, aku semakijn
tenggelam dalam lautan birahi terlarang
ini, dua istri Aa Gym bertekuk lutut pada
lelaki ini.
“Teeeeeeeeeh aaaaaaaaaaaaaah .. Teeh
Riniii … hot banget … tubuh Teh Rini
memang segeeeeeeeer .. aku suka sama
body montok dirimu Teeeeeeh .. ayo ..
sayaaaaaaaaaang sepong kontolkuuu “
sahut Burhan yang keenakan kontolnya
kukeluar masukan dalam mulutku, aku
sangat rakus mempermainkan kontol itu.
Aku menyukai gesekan kontol itu dalam
mulutku, kurasakan bau khas kontol yang
menyengat menambah gairahku untuk
menikmati perselingkuhanku itu.
“Aaaaaaaaaaaaaauh ssssssssssssssh
sssssssssshh hhh .. teruuuuuuuuus
Teeeeeeeeh .. teruuuuuuuus ,…
enaaaaknyaaaa .. Teh Rini tak beda
dengan bu Hajjah lonteku itu ………..
aaaaaaaaaaaaaah sssssssssssshh
uuuuuuuuuuuuuuh ..
mmmmmmmmmmmmhhh “ desis dan
erang Burhan dengan tengadah
merasakan kuluman dan permainan
lidahku yang semakin menggila itu.
Kumainkan lidahku dengan menggoyang
goyang kepala kontol itu dalam mulutku,
kemudian aku keluarkan kontol itu, bagian
kepala kontol itu aku sepong dengan kuat,
Burhan langsung mengerang keenakan,
aku tersenyum merasakan lelaki itu
menikmati kuluman, sedotan dan
seponganku, akan kubuktikan aku bisa
menyaingi Teh Ninih, pacar Burhan ini.
“Hhmmmm .. haaaaaaaaaaaah …
uuuuuuuuuuuuuuh .. Teh Rini memang
piawai mainin kontol .. ayoo Teh .. kocok
lagi .. dikit lagi muncraaaaaaaaat “ ucap
Burhan dengan nafas memburu, matanya
menatap ke buah dadaku yang montok
itu, aku tersenyum senang dipandangi
dengan penuh nafsu seperti. Seperti Aa
Gym ketika pertama kali menyetubuhi aku
bilang tidak tahan kemolekan tubuhku,
namun aku harus menutupi semua itu
karena aku juga senang dengan Aa Gym,
namun kini kebersamaanku dengan Aa
Gym menjadi berbeda, kontol Burhan
lebih besar dari pada Aa Gym, belum lagi
Burhan lebih muda dibanding suamiku
itu .. andai Aa Gym semuda Burhan ..
aaaaaaaaaah .. aku harus menikmati
kenikmatan surgawi ini. Kusingkirkan dalil
dalil yang membuatku sesat. Aku
melakukan demi menyenangkan Teh Ninih
agar aku bisa berduaan terus dengan Aa
Gym. Tapi kini aku mendapatkan godaan
yang tidak bisa kucegah, aku mulai
ketagihan kontol pemuda ini.
“Jangan munafik Teh .. aku yakin Teh Rini
menyukai kontolku bukaaaaaaan ?” kata
Burhan dengan menghembuskan
nafasnya panjang. Aku tak menjawab dan
langsung kembali memasukan kontol itu
dalam mulutku, kukulum dengan rakus
keluar masuk. Luar biasa nikmat kontol
itu, aku sangat beruntung mendapatkan
kenikmatan yang sangat beda ini.
“Ooooooooooooh Teeeeeeeeeh
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ lenguh
Burhan dengan mata memejam, kutarik
kontol itu keluar dari mulutku dengan
kusepong. Barulah aku menjawab
“Jadikan Teh Rini menjadi lontemu,
sayaaaaaaaaaang .. Teh Rini siap menjadi
betina muslimahmuu .. sayaaaaaaaaang ..
maafkan Teh Rini yang munafik .. tolong
jangan buat kekerasan padaku .. aku mau
bercinta denganmu dengan suka sama
suka .. tapi ijinkan aku menjadi lontemu,
menjadi betina muslimah .. aku akan
selalu melayani birahimu .. juga birahiku ..
kontolmu membuatku puas .. “ sahutku
dengan wajah sedikit malu dengan
menunduk. Burhan menaikan daguku
“Trim Teh .. Teh Rini kujadikan lonteku ..
kau adalah betina muslimahku .. setelah
kita puas bercinta bersama .. kita akan
threesome dengan Bu Hajjah Ninih .. “
sahut Burhan dengan meremas buah
dadaku dan mempermainkan puntingku,
aku menjadi terangsang, kukocok kontol
itu dengan gemas, tanganku kukatubkan
keduanya akan kontol itu bisa kupegang
sampai membulat, habis itu kukocok
dengan cepat
“Woooooooooooooooowwwww ..
aaaaaaaaaaaaaaaauh Teeeeeeeeeh ..
jangan nafsu gitu aaaaaaaaaah “ erang
Burhan tidak tahan aku mengocoknya
dengan liar, kupelan kocokan kedua
tanganku itu, aku tersenyum nakal
padanya.
“Maafin Teh Rini .. maafin betina
muslimahmuu ini .. aku tidak akan
melakukan lagi “ ucapku dengan menjilati
kontol itu, kemudian kukocok kocok lagi
Burhan mengerang erang, kontol itu aku
masukan lagi dalam mulutku, kali ini aku
menikmati dengan nikmat kontol itu,
kusedot, kukulum, kujilati dan kuremas,
Burhan sudah menunjukan tanda tanda
menuju puncak pendakian.
“Yaa aaaaaaauh Teeh aaaaaaaaaauh
ssssssssssshh ..enaaaaaak
sayaaaaaaaaaang .. ayoo lonteku .. Teh
Rini lonteku sayaaaaaaaaaaang .. betina
muslimaaahku .. kau lebih baik dari pada
Teh Ninih “ sahut Burhan dengan
menyenderkan punggungnya dengan
bantal, aku senang diangap demikian, aku
siap bersaing lagi dengan Teh Ninih
memperebutkan perhatiannya, aku pengin
kembali mengkadali Teh Ninih, jika perlu
aku akan menyingkirkan Teh Ninih dari
Burhan, biar kunikmati sendiri Burhan.
Namun aku terkesiap, pemuda ini
ternyata mengetahu apa yang ada dalam
pikiranku
“Kau tak bisa memonopoli aku seperti
Teh Rini memiliki Aa Gym ..uuuuuuuuuu”
ucap pemuda dengan melenguh
kemudian, kubiarkan kata kata itu dan
kusedot lagi lebih kuat membuat Burhan
mulai tak karuan. Kuluman demi kuluman
dan kocokanku dengan gemas membuat
pemuda itu kakinya sudah gemetar.
“Teeeeeeeeeeeeeeeeeh
aaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erang Burhan
untuk kesekian kalinya.
Aku terus menyedot nyedot ketika Burhan
menegang kaku mendapatkan
orgasmenya, tubuhnya menegang kaku,
dan teriakan panjang menggema di kamar
villa ini
“Teeeeeeeeeeeeeeeh
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah ..
lonteeeeeeeeee kaaaaaauuuuuuuuuu “
erang Burhan menyebutku lonte, Burhan
memuncratkan spermanya masuk ke
dalam tenggorokanku.
“Craaaaaaaaaaaaaaat ..
craaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaat “
kurasakan sperma Burhan menembak
dalam mulutku
Burhan berkelonjotan, kulihat banyak
sperma meleleh dari bibirku, menetes ke
bawah, aku sampai terpana merasakan
sperma itu masuk keluar dari kontolnya.
Aku kemudian menjilati bibirku, kurasakan
spermanya sangat gurih, Aa Gym
melarangku menelan sperma, namun kini
aku membuktikan menelan sperma sangat
nikmat.
Burhan ngos ngosan di ranjang, sisa sisa
sperma ada yang menempel di kontolnya
itu, kulepas jilbabku dan aku kemudian
mengelap kontol itu tanpa ragu, Burhan
membuka matanya, baru kali ini Burhan
bisa melihat rambutku yang panjang itu.
Burhan tersenyum padaku, kubalas
senyuman itu dengan memegang kontol
yang kubungkus dengan jilbabku
“Teh Rini benar benar lonte .. aku cinta
betina muslimahku .. sayaaaaaaaaang ..
ada hadiah untuk Teh Rini malam ini ..
aku akan memuaskan Teh Rini bak suami
istri .. tidak ada kekerasan lagi, sayaaang ..
maukah Teh Rini aku kontoli dan aku
hamili ?” tanya Burhan membuatku
terdiam tak bisa menjawab, karena aku
takut dicemarkan, akupun menjawab
tanpa sadar
“Teh Rini mau dikontoli dan dihamili “
ucapku ceplas ceplos, namun aku
menyadari, kututup mulutku itu, aku
sudah salah bicara.
“Baik Teh .. kita istirahat dulu .. sebentar
lagi aku pengin menghamili Teh Rini .. “
ucap Burhan dengan tenang, dia tahu
kalo aku sangat takut bisa hamil karena
hubungan gelap ini, kembali pemuda itu
mendikteku
“Serahkan diri Teh Rini bulat bulat
padaku .. Teh Rini bersedia melakukan
apa saja .. asal diberi kenikmatan ..
diewein, dientotin, dikontoli, dispermain
dan dihamili .. “ dikte Burhan membuatku
tak berkutik, aku diam sejenak, melawan
tak ada gunanya, aku mulai menikmati
persetubuhan sangat nikmat ini, semoga
aku tidak hamil, sepulang dari villa aku
akan berusaha mengakali agar tidak hamil
dikontoli Burhan.
Ah .. nikmatnya malam ini berdua dengan
pacar Teh Ninih Muthmainah, aku
langsung membuang prasangka jelek, aku
akan menghargai Teh Ninih mulai
sekarang, jika Teh Ninih mau membagi
keperkasaan pacarnya padaku, masak aku
menyingkirkan, aku tidak mau culas lagi.
Terima kasih Teh Ninih, kau telah
memberikan kepuasan batiniah padaku
lewat pacarmu. Kutarik jilbab itu karena
merasakan kontol Burhan bergerak lagi,
kembali ngaceng lagi. Ya Alloh .. cepat
sekali kontol ini berdiri ngaceng. Batinku
sambil mengeleng geleng, kemudian
kutatap Burhan dan kuberikan senyum
nakalku.
“Teh Rini menyerahkan bulat bulat
padamu, Teh Rini bersumpah menjadi
menjadi milikmu yang harus kau kontoli ..
dimanapun aku akan bersedia “ jawabku
dengan tersenyum kemudian memeluk
Burhan dan kutindih.
“Teh Rini sayang kamuuu .. kontoli ya
sayaaaaaaaaaaang “ rajukku manja
padanya.
Aku benar benar puas dan ketagihan
kontol besar yang telah kuoral itu,
kupagut bibir Burhan itu dan aku
menikmati pagutan kami. Tanganku nakal
memegang kontolnya, Burhan aku tindih,
Burhan sampai menjerit kecil ketika aku
memaksakan masuk kontol itu, namun
belum sempat masuk lebih dalam, Burhan
mendorong dadaku, mendorongku
sampai rebah telentang, kontol itu lepas
dari memekku, aku kecewa karena pengin
sekali lagi diperlakukan sebagai seorang
istri. Burhan menggeleng geleng padaku,
aku tidak tahu maksudnya. Dipandangnya
tubuhku yang sudah tanpa busana itu,
dari kepalaku sampai turun menuju ke
dadaku, ketika mata itu memandang ke
selakanganku, ku buka pahaku untuk
merangsangnya
“Sayaaaaaaaang .. Han sayaaaaaaaaang ..
apa yang kurang dari Teh Rini “ kataku
parau dan kubuat mendesah agar lelaki
ini semakin terpikat padaku.
“Aku tak suka Teh Rini tanpa jilbab .. “
sahut Burhan, aku menyadari
kesalahanku, kutarik jilbabku itu.
Burhan keluar dari ranjang ketika aku
memakai jilbabku. Terdengar suara plastik
disobek dengan paksa, aku memandang
pemuda itu yang berdiri di samping
ranjang, tangannya kini memegang jilbab
warna hijau. Aku tersenyum senang,
Burhan menyedikan banyak jilbba,
berwarna warni, kucopot jilbabku.
Kuterima jilbab itu dengan tersenyum,
sejenak kugenggam kontol besar itu.
“Subhanalloh .. kamu tahu juga selera
Teh Rini .. “ sahutku dengan memakai
jilbab warna hijau itu.
“Aku tak sudi mengkontoli betina
muslimah tanpa jilbab .. Teh Ninih saja
pasti mengerti mauku “ ledek Burhan
padaku.
“lelaki ini benar benar sangat jorok .. “
batinku berteriak. Namun aku kemudian
duduk dan menarik tangan pemuda itu,
aku kemudian langsung menduduki
selakangan Burhan, kuletakkan tanganku
di pundaknya, kuberikan senyum mesra
padanya.
“Teh Rini benar nakaaaaaaaal .. aku tak
suka sikap Teh Rini memusuhi Teh Ninih ..
kalian betina muslimah harus rukun ..
tidak boleh ada yang iri, aku tidak mau
dimonopoli oleh kalian berdua .. jangan
sekali kali merebutku dalam Teh Ninih ..
dia idamanku .. dialah betina
muslimahkuu yang paling jorok, nakal, tak
pernah bosan dikontoli .. “ ujar Burhan
dengan mengelus elus pahaku yang mulus
itu, aku merasa terangsang akibat elusan
nakal itu.
“Sayaaaaaaaaang maafin Teh Rini… Teh
Rini siap seperti Teh Ninih .. menjadi
betina muslimahmu .. “ sahutku dengan
kubuat semesra mungkin, akan
kuperlihatkan kenakalan seorang
muslimah, aku mantan model pasti akan
tahu gaya bagaimana membuat lelaki
bertekuk lutut padaku. Akan kubuat
Burhan terjerat nafsuku, dia sudah
berhasil menjeratku, aku kini akan
membalas dengan menjeratnya agar
sering mengkontoli aku.
“Teh .. apa benar Teh Ninih sudah cerai ?”
tanya Burhan, aku menatapnya dengan
mesra.
“Maafkan Teh Rini sayaaaaaaaaang ..
secara hukum Islam memang sudah
bercerai .. tapi itu belum final .. karena
sedang dijajaki kembali bersama ..
aaaaaaaaah .. aku tidak perduli itu .. aku
sakit sayaaaaaaang .. aku telah menyakiti
Teh Ninih .. Teh Rini akan membayar
semua itu dengan melayanimu dengan
segenap jiwa ragaku .. Teh Ninih pengin
aku selalu dikontoli kamu .. Teh Ninih
banyak berkorban untukku .. tapi aku
begitu serakah .. apa yang Teh Ninih
punya selalu dibagi padaku, rela dimadu,
kemudian rela pacarnya dipakai kontolnya
oleh Teh Rini .. aku tidak tahu diri .. aku
munafik “ kataku dengan menunduk
karena membuka aibku sendiri dengan
lelaki yang baru kukenal namun sudah
memberikan kepuasan birahi tiada batas.
“Pegang janjimu Teh .. sekarang aku
pengin menyemburkan spermaku di
dalam rahim Teh Rini .. Teh Rini harus
kembali mengoral kontolku .. buat aku
jangan sampai orgasme .. aku suka
dengan kuluman dan sepongan Teh
Rini ..” ajak Burhan dengan meremas
buah dadaku itu, aku merasakan nikmat,
kurasakan benar remasan lembut tangan
Burhan itu, aku memejamkan mataku
penuh keenakan sambil merem melek,
tangan Burhan sangat piawai bermain di
buah dadaku, susuku diremas dengan
pelan pelan memutar
“Oooh aaaaaaaaaaauh sayaaaaaaaaaang
nikmaaaaaaaaaaat .. “ erangku dengan
mendongak, Burhan meremas buah
dadaku dengan mencekal ekor jilbab
warna hijau itu, benar benar luar biasa
pria idamanku ini.
“.. sayaaaaaaaaang aaaaaaaaaah ..
nakaaaaaaaaaaal nakaaaaaaaaaaaaaal “
ucapku dengan mengerang merasakan jari
Burhan menusuk memekku yang basah
itu.
Aku memiringkan tubuhku ke belakang,
tangan itu nakal mempermainkan bukit
kembarku bergantian, diremas remas
dengan lembut, aku sampai merinding
merasakan kenikmatan itu. Kini aku
menyadari, pacar Teh Ninih ini benar
benar bisa memuaskan wanita. Kubuka
mataku, Burhan tersenyum melihatku
keenakan memekku dicolek colek keluar
masuk
“Aaaaduuuh sayaaaaaaaaang .. kamu
sangaaat nakaaaaaaaal .. teruus
sayaaaaaaang enaaaak aaaaaaaaaah ..
aaauuuh .. kalo sejak dulu tahu kamu ..
aku nggak bakalan nikah sama Aa Gym,
ssssssssssh sssssssshh hhh “ ucapku
dengan mendesis, aku mendesah desah
untuk memberikan kepuasan tiada tara
pada lelaki yang sedang merangsangku
itu. Kakiku mulai gemetar merasakan
semua itu, berkali kali aku komat kami
mengucapkan doa, kupejamkan mataku
“Kalo komat kamit . mendingan ucapin,
kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol !
memek ! kontol ! memek ! “ ucap Burhan
sampai membuatku tergangga, aku
tersenyum padanya
“Teh Ninih aja bisaaa .. mosok Teh Rini
nggak bisaa “ ejek Burhan, aku benar
benar sangat iri dengan Teh Ninih yang
benar benar menjadi wanita idamannya.
Berkali kali Burhan mengatakan Teh Ninih
memuaskan dirinya, aku benar benar
tersipu malu, aku akan membuktikan
bahwa aku bisa seperti Teh Ninih.
“kontol ! memek ! kontol ! memek !
kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol !
memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek !
kontol ! memek ! “ ucapku dengan nada
pelan, namun kemudian kusambung
dengan kata kata lain.
“Kontoli ! genjotin ! kontolin ! genjotin !
kontolin ! genjotin ! kontolin ! genjotin !
kontolin ! genjotin ! kontolin ! genjotin !
kontolin ! genjotin ! “ kataku berulang
ulang merasakan kenakalan tangan itu,
tangan kiri meremas susuku, tangan
kanannya mencolek colek memekku keluar
masuk. Benar benar menggairahkan,
pengalaman yang luar biasa dalam urusan
bersetubuh.
“Muncratin ! hamilin ! muncratin !
hamilin ! muncratin ! hamilin ! muncratin !
hamilin ! muncratin ! hamilin ! muncratin !
hamilin ! “ kataku lagi dengan komat kamit
namun dengan suara yang jelas agar
Burhan merasa puas akan kenakalanku
sebagai seorang betina muslimahnya yang
baru. Aku komat kamit bak berzikir,
kurasakan mendapatkan kekuatan baru,
benar benar luar biasa, setan mana yang
memberikan kekuatan padaku.
Burhan kemudian melepaskan remasan
di buah dadaku, menarik tanganku untuk
memegang kontolnya, kupegang kontol
besar itu. Kukocok dengan pelan pelan
untuk memberikan kenikmatan yang
berbeda, aku pengin memberikan
kepuasan, bahwa aku bisa lembut atau
liar.
“Teriaklah .. ucapkan kontol dengan keras
“ ajak Burhan
“
KOOOOOOOOOOOOONTOOOOOOOOOOL
“ teriakku kuat tanpa tertawa, Burhan
tersenyum padaku.
“Teh Rini benar benar sudah jadi betina
muslimah .. ayo lanjutin lemburmu
mengocok kontolku sayaaaaaaang“ sahut
Burhan memujiku.
“Terima kasih, sayaaaaaaaaang .. Teh Rini
bangga bisa dikontoli oleh kontol
besaaar .. aku isep ya sayaaaaaaaaang “
ajakku dengan gemas membungkuk,
memasukan kontol itu kembali dalam
mulutku, kali ini kulakukan dengan
lembut, Burhan tengadah, jilbabku mulai
basah lagi. Burhan menaikan jilbabku
yang menganggu aksiku mengulum
kontolnya dengan pelan pelan
“Yaaaaaaa aaaaaaaaaaah Teteh
pintaaaaaaar .. betina muslimaaaaaah ..
aaaaaauh ayoo Teeeh .. Teeteeh
bisaaaaaaaaa .. “ erang Burhan merasakan
lidahku menggoyang dalam mulutku,
lidahku kutekan pada kepala penis,
kutekan ke bawah agar kontol itu tertekan
“Aaaaaaaaaaauh .. lidah
nakaaaaaaaaaaal .. Teeeeeeeeeeh Rini ..
aaaaaaaaaauh .. aku suka sama Teh Rini ..
kau mulai mengalahkan Teh Ninih ..
Hajjah lonteku.. “ sahut Burhan, aku tak
percaya lelaki itu mengucapkan hal itu,
aku bisa mulai mengalahkan Teh Ninih
dalam memuaskan pria idamanku ini.
Kusepong kontol itu dengan pelan,
Burhan mendongak merasakan
seponganku itu.
“Aaaaaaaaaauh Teeeeeeh ssssssssssssssh
ssssssshhh .. aaaku suka sepongan
lontekuuuu .. ayo Betina muslimaaahku ..
lagi .. sepong kontolkuuu lagiiiii “ pinta
Burhan dengan merem melek keenakan
aku sepong itu, aku kemudian
memasukan kontol itu lagi dalam mulutku,
kusepong dengan sedikit lebih keras.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaah
sayaaaaaaaaaaaaaaaaang .. benaar
benaaaaaar lonte Teh Rini …
aaaaaaaaaaauh ssssssssshh .. terima kasih
Teeeh .. terima kasih .. aku saayang Teh
Rini .. jadilah lonteku … jadikan betina
muslimahku yang sejajar dengan Hajjah
Ninih lonteku itu .. “ sahut Burhan
meremas kepalaku yang berjilbab.
Kutarik kepalaku sedikit ke atas, bibirku
penuh dengan air liur, wajahku penuh
dengan keringat birahi.
“Baik sayaaaaaaaaang .. aku telah berniat
buruk ingin merebutmu dari Teh Ninih ..
aku khilaf .. aku bersedia sejajar dengan
Teh Ninih untuk dikontoli .. maafkan aku
sayaaang .. aku banyak bersalah pada Teh
Ninih .. hati dia memang baik .. banyak
memberikan kesempatan padaku
menikmati indahnya dikontoli .. “ sahutku
dengan kembali menjilati kontol itu, pelan
pelan kujilati kontol itu naik turun dengan
lembut, kusapu batang kontol menjulang
tegak ke atas itu, besarnya memang benar
benar membuatku menjadi gila dan
ketagihan, benar benar kontol yang paling
nikmat kurasakan.
Luar biasa Teh Ninih bisa mendapatkan
lelaki seperti ini.
“Terima kasih Teh Ninih .. terima kasih
telah menghadiahkan aku kontol yang
nikmat “ ucapku dengan sungguh
sungguh, Kini aku merasa tidak dizolimi
lagi, malah kurasakan sebaliknya, aku
diberi kenikmatan bersetubuh luar biasa
sampai kalbuku tergetar.
Sepongan demi sepongan itu aku lakukan
membuat Burhan semakin nikmat
merasakan sedotan itu dikontolnya
“Kocok Teeeeeeeeh .. kocooooook .. “ ajak
Burhan, aku pun mengocok kontol
dengan gemas, tanganku mulai gemetar
karena rasanya nikmat sekali, begitu
sangat indahnya kontol itu dalam
kocokanku. Burhan sampai mendesis tak
karuan.
“Sudaaaaaaaaaaaaaaah
aaaaaaaaaaaaaaaaah … jilatin .. jilatiin “
rengek Burhan keenakan, aku pengin
tergelak melihat pemuda ini blingsatan
akan permainan lidah, bibir dan tanganku
di kontolnya itu.
Aku kemudian menjilati kontol itu dengan
pelan pelan walau tidak pelan amat,
lidahku menekan nekan ke kontolnya,
tanganku sendiri kini meremas remas
buah zakarnya, luar biasa nikmat apa yang
ada di selakangannya. Kusudahi
rangsanganku karena Burhan mencekal
kepalaku, menarik kepalaku kemudian
memagut bibirku dengan mesra,
kunikmatan pagutan itu mili demi mili.
Aku sampai terhipnotis, pagutan kami
akhirnya terlepas secara menimbulkan
suara tarikan bibir kami.
“Sayaaaaaaaaaaaang .. kamu gantian oral
memek Teh Rini .. kamu sudah
merasakan .. namun itu terpaksa ..
sekarang kamu harus benar benar
menikmati memek Teh Rini .. rasakan
sayaaaaaaaaang .. memekku masih oke
khan ? “ godaku dengan nakal, aku sendiri
juga tidak tahan untuk segera disetubuhi,
dikontoli, dientotin. Aku kemudian
merebahkan diri, Burhan memberikan
bantal padaku, setelah aku nyaman
bersandar itu, kubuka pahaku lebar,
kulihat memekku sangat basah, lubang
memerah akibat sodokan paksa saat aku
diperdaya oleh Teh Ninih dan Burhan,
kekasih idamanku yang telah membuatku
sangat puas dikontoli.
Burhan mengelus elus pahaku dengan
pelan, aku sampai meriding, kembali aku
komat kamit dengan kata kata
“kontol ! memek ! kontol ! memek !
kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol !
memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek !
kontol ! memek ! “ suara semakin kubuat
mendesah membuat lelaki ini berhenti
mengelus elus pahaku yang berisi dan
mulus itu.
“Aku suka desahan Teh Rini
sayaaaaaaaaang .. betina muslimahku
benar benar luar biasa, tubuh Teh Rini
benar benar montok .. aku suka Teh .. aku
suka sama tubuh Teh Rini .. “
“Iya sayaaaaaaaaaang .. nikmatilah Teh
Rini .. “ sahutku dengan menekan kepala
Burhan agar segera menjilati memekku,
lidah Burhan langsung tertempel di
memekku, menjilati daging memekku yang
memerah itu akan colekan nakal tangan
Burhan.
“Oooooooooouh
sayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang ..
teruuuuuuuuuuuuus “ erangku merasakan
nikmatnya lidah itu menyelusup ke dalam
belahan memekku yang basah, aku benar
benar kini merasakan jilatan nakal, pelan
pelan dan tidak bernafsu, aku tengadah
ke atas, mataku terpejam erat merasakan
jilatan dan kemudian bibir Burhan
ditempelkan, luar biasa nikmat, tanganku
sampai meremas sprei sekuat mungkin.
“nikmaaaaaaaaaaaaaat “ seruku dengan
suara mendesah lagi, kurasakan jilatan
demi jilatan itu.
“Klitorisku sayaaaaaaaaaaang “ ajakku
“Itiiiiiiiiiiiiil “ sahut Burhan menjilati itilku.
“Iyaaaaaaaaaaaaa .. itil .. itilku mainin ..
jilatin aaaaaaaaaauh ssssssssssssssh
ssssssssssshh aakuu nggaak
tahaaaaaaaaaaan ,… jangan lama
lamaaaaaaaa .. jangan buat Teh Rini
orgasmeeeeeee .. berikan spermamu
dalam rahimkuu sayaaaaaaaaaaaang ..
uuuuuuuuuuuh .. “ aku sampai
menggeleng geleng tak karuan, ekor
jilbabku berterbangan ke kanan dan
kekiri, kadang aku menggeleng ke atas
bawah naik turun merasakan jilatan
sangat nakal itu, aku bisa orgasme,
kutahan kepalanya
“Sudaaaaaaaaaaaaaaah .. nggaaaaaaaak
kuaaaaaaaaaaaat “ sergahku agar Burhan
tidak membuatku orgasme lagi.
“Baik .. lonteku sayaaaaaaaaaaaang “
sahut Burhan dengan meremas buah
dadaku pelan, kumajukan dadaku
“Saaatnya Teh Rini menumpakin kamu ..
belum khan kamu Teh Rini genjot ?
rasakan goyangan ala muslimah, rasakan
goyangan betina nakal Teh Rinimu .. Teh
Rini pengin menjadi betina nakalmuuu ..
Teh Rini masukin ya
sayaaaaaaaaaaaaaaaaang .. sudah nggak
tahan pengin dikontoli lagi “ sahutku
dengan tak sabaran memegang kontol itu
dan kuarahkan ke memekku yang
jembutnya tak begitu lebat.
Pelan pelan benda keras daging itu mulai
masuk, kepala penisnya membelah lubang
memekku, aku memejam sebentar
merasakan kontol itu, terasa beda ketika
pertama kali aku dikontoli dengan paksa,
ada rasa nikmat yang berbeda, aku
menyukai gesekan itu, menggesek dinding
memekku. Burhan dengan tenang
memandangku yang merem melek
keenakan. Kontol itu kutekan dengan
selanganku sehingg masuk lebih dalam,
benar benar sesak dalam memekku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh
uuuuuuuuuh .. rasaaanyaaa
aaaaaaaaaaaah .. mana tahaaaaaaaan
sayaaaaaaaang .. Teh Rini mana
tahaaaaaaaaan tidak dikontoli lagiii …….
uuuuuuuuuuuuuuh “ lenguhku tak karuan
merasakan kontol itu masuk lebih separo,
kulihat bagian atas memekku yang
menggelembung dimasukin kontol besar.
Kutarik pelan dan kutekan lagi, sehingga
kontol itu lebih dalam, menggesek
memekku lagi, sesak sekali dalam
memekku. Gila .. aku yakin memek Teh
Ninih juga sempit, namun kontol ini
sanggup masuk ke dalam memek Teh
Ninih.
Kutekan dan kuhujamkan dengan kuat
membuat kontol itu membentur jalan
buntu disertai teriakan kami
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaah “ erang kami berdua, aku
sampai terpejam, kupegang kepalaku,
kurapikan jilbabku.
“Genjot Teh .. genjot ! “ ajak Burhan.
Aku kemudian menggenjotnya, kurasakan
gesekan di dinding memekku luar biasa
enaknya, rasanya dua kali lipat aku
merasakan kontol lain, benar benar kontol
ini beda, kontol besar keras itu lancar
sekali keluar masuk memekku, aku naik
turun dengan penuh kenikmatan, aku
hanya bisa mengerang erang.
Pantatku diremas remas kedua tangan
Burhan, merasakan aku semakin nikmat
luar biasa, kurasakan pantatku itu.
“Uuuuuuuuuuh enaaaaaaaaaaak
sayaaaaaaaaaaaaaang
aaaaaaaaduuuuuuuuuuh ssssssssssssh
ssssssssssshh Ooooooooouuhh
oooooooooooughhhh .. sayaaaaaaaaang
aaaaaaaaaah ..ayoooooo sayaaaaaaaang ..
kamu ikut geraaaaaaaaaaaak “ajakku
kepada Burhan yang keenakan dengan
memandangku penuh birahi.
Genjotan demi genjotan aku lakukan,
kedua tanganku merangkul pundak
pacarku ini
“Jadikan Teh Rini pacarmu juga
sayaaaaaaaaaang “ pintaku
“Teh Rini pacarku sekaraaaaaaaaang “
sahut Burhan keenakan.
“sayaaaaaaaaang terima kasih “ ucapku
dengan senang. Kami terus saling berpacu
gerakan kami lebih cepat, kupegang
kepalanya kulumat bibirnya, dan kami pun
berlumatan dengan saling menggenjot
“Sekarang rasakan goyangan betina
muslimahmuu ..kamu diam sajaaaaaaaa “
sahutku dengan menahan kepala Burhan.
Aku kemudian menggoyang memutar,
Burhan sampai melenguh
“Uuuuuuuuuuuh .. muslimah
nakaaaaaaaaal .. benar benar betina kau
Teh Rini “ puji Burhan padaku. Aku terus
menggoyang memutar, kemudian kutekan
dan kutarik sampai membuat Burhan
merem melek.
“Rasaain sekaraaaaaaaaang .. aku lebih
hebat dibanding Teh Ninih “ ejekku dalm
hati, kurasakan kontol itu lancar sekali
masuk memekku, kurasakan aku semakin
tidak tahan, kugenjot naik turun lagi
dengan cepat
“Aaaaaaaaaaauh sayaaaaaaaaaang
maaaaaaaaaau klimaaaaaaaaaaaaaaksss”
erangku keenakan dari turun, kini buah
dadaku diremas remas, punting susu
sebelah kiri diisap oleh Burhan, aku
semakin mendekati puncak, mendekati
pendakian.
Genjotan demi genjotan itu sampai
membuatku kehabisan tenaga.
“Bismillah hirohman nirohim “ ucapku
menguatkan diri, kugenjot dengan lebih
kuat dan cepat
“Cepeeeeeeeeeeet aaaaaaaaaaaaah “
erang Burhan tak karuan, aku menggenjot
lebih cepat, kurasakan aku mau
memuncak, memekku menjepit kontol itu
lebih ketat, hujaman demi hujaman itu
benar benar membuatku sampai ke
puncak, aku membusung ke depan,
kubenamkan selakanganku dalam dalam,
aku mencapai puncak dengan menegang
bak busur panah.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku
panjang.
Kurasakan memekku keluar cairan
orgasme, aku kemudian berkelonjotan,
Burhan kemudian memiringkan tubuhku,
aku sudah lemas tak berdaya. Burhan
kemudian menggenjot memekku dengan
menaikan pahaku lebar lebar. Kontol itu
keluar masuk dengan cepat dan keras,
aku ikut tergoncang goncang.
“Aaaaaaah aaaaaaaah aaaaaaaauh
aaaaaaaaauh aaaaaaaauh aaaaaaaaaah ..
sayaaaaaaaaaang “ lenguhku suara yang
hampir habis. Kontol itu terhujam dengan
keras pada benaman yang terakhir Burhan
membenamkan dalam dalam kontolnya
kemudian menegang dengan kaku
mencapai puncak menyusulku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
“ erang Burhan. kontol itu menyemburkan
air maninya lagi dengan kuat menembak
ke rahimku
‘Craaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat ..
craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaat “
Empat kali kontol itu menyembur,
kurasakan lendir kental itu meleleh keluar
dari sela sela memekku yang menjepit
kontol yang mulai lembek pelan pelan,
kurasakan aku seperti disetrum luar
biasa.
Burhan terkapar menindihku, kupeluk
dan kuhujani dengan ciuman di mana
mana. Aku puas dikontoli olehnya. Kami
terdiam dengan pikiran masing masing
penuh kepuasan. Kurasakan ku bersama
pria idamanku ini terbang ke awan tinggi,
menikmati nikmatny saling bersetubuh
memuaskan.
Pelan pelan Burhan menggeliat, menarik
kontolnya lepas dari memekku, aku tahu
apa yang diinginkan, aku langsung
bangun ,walau masih lema. Kulepas
jilbabku itu.
““kontol ! memek ! kontol ! memek !
kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol !
memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek !
kontol ! memek ! “ aku kembali berkomat
kamit.
““ ucapku menguatkan diri mengelap
kontol itu dengan jilbab, Burhan masih
terpejam, kubersihkan kontol itu pelan
pelan, sperma kental itu berpindah ke
memekku, lendir itu menarik bagiku,
kulap kontolnya yang loyo, aku sampai
tersenyum. Kemudian aku mengelap
bagian telurnya dan akhirnya aku
mengelap sendiri memekku. Setelah
bersih, aku kembali mengelap kontolnya,
lalu kubungkus kontol itu dengan jilbabku.
“Kau ganti celana dalam dengan jilbab
Teh Rini sayaaaaaaaaaang .. “ godaku
dengan mesra
“Maksud Teh Ninih “ tanya Burhan sambil
membuka matanya
“Di villa ini .. kontolmu hanya boleh
ditutup dengan jilbab Teh Rini atau Teh
Ninih .. “ godaku membuat Burhan
tergelak.
“Hajjaaaaaaaaaaaaaaaah
Lonteeeeeeeeeeeeee … ke sini “ panggil
Burhan. Lama tak ada sahutan.
“Teh Ninih “ panggilku lagi.
Tak lama kemudian pintu terbuka, Teh
Ninih masuk dengan tersenyum
“Gimana rasa Teh ?” tanya Teh Ninih
padaku.
“luar biasa nikmatnya .. maafkan aku ya
Teh .. aku bersedia menjadi bagian dari
kalian .. asal kita sejajar Teh .. Burhan
setuju juga mengkontoli aku besok besok
“ ucapku dengan ragu ragu.
Tidak masalah Teh .. asal kau jangan
rebut dia seperti Aa .. “ sahut Teh Ninih
dengan sabar
“Terima kasih Teh .. Teh Ninih memang
baik .. “ ucapku dengan tersenyum. Kami
terdiam, kulihat Teh Ninih tersenyum
melihat selakangan Burhan terbungkus
jilbabku.
“Teh . “ panggilku parau
“Ya sayaaaaaaaaaang .. “ jawab Teh Ninih
“Terima kasih .. telah membawaku ke
sini .. kita istirahat dulu .. kita sebagai
betina muslimah .. mari kita layani dia ..
dia telah banyak memberikan kepuasan
birahi dengan kontolnya .. Aa Gym belum
pernah kita keroyok ..saatnya kita sebagai
pacarnya menggeroyok kontol itu .. pasti
nikmat Teh “ ajakku dengan nakal.
“Siapa takut .. ayo buktikan.. bahwa kita
berdua memang muslimah nakaaaal yang
doyan kontol “ ucap Teh Ninih dengan
tergelak. Teh Ninih memeluk Burhan yang
telentang, akupun juga rebahan di
sebelahnya, Burhan memeluk kami
dengan erat
“Kedua betina muslimahku memang
benar benar betina .. kalian berdua
memang lonteku, pacarku, istriku ..
bersumpahlah kalian berdua bersama
sama menjadi betina muslimahku, bunyi
sumpahnya : kami berdua bersumpah
menjadi betina muslimahmu “ ucap
Burhan nakal.
“Kami berdua bersumpah menjadi betina
muslimahmu “ sahut kami dengan
kompak, kami kemudian menciumi
pipinya, sebelah kanan Teh Ninih
menciumi dan aku sebelah kanannya,
tangan kami bersamaan memegang
selakangannya, aku terkejut kalo kontol
dalam balutan jilbabku itu sudah ngaceng.
Teh Ninih tergelak.
Ustadzah 2
Aku tak tahu apa maksud Teh Ninih
membawakan ke luar kota Bandung arah
Padalarang, aku sangat menghormati Teh
Ninih yang sudah kuanggap sebagai
kakakku sendiri, walau selama ini
pertentangan kami bisa dirukunkan. Aku
tak menyadari ternyata ajakan Teh Ninih
padaku merupakan curhat yang tidak
pernah kubayangkan. Aku tidak mau dicap
perebut suami orang, akan kujelaskan
pada Teh Ninih apa yang ada dihatiku.
Teh Ninih mengatakan ini pertemuan
rahasia, ketika kutanyakan lebih jauh, Teh
Ninih hanya tersenyum saja, jadilah aku
menurut, walau aku harus bersaing
mendapatkan perhatian lebih dari Aa
Gym. Mobil yang kustir itu aku diarahkan
masuk ke villa, Teh Ninih sendiri yang
membuka gerbang kemudian mengunci
gerbang itu. Aku pun keluar dari mobilku.
Aku diajaknya masuk.
“Mari Teh Rini .. kita masuk ya .. hawa
dingin sih .. dah sholat Azar belum ?
“tanya Teh Ninih padaku dengan senyum
sumringah.
“Alhamdulillah … Sudah Teh .. aku tak
pernah lupa sholat .. “jawabku singkat
dengan mengikuti Teh Ninih masuk ke
ruangan depan villa itu. Ketika aku
hendak duduk, aku justru diajaknya ke
ruangan tengah karena Teh Ninih ingin
bicara di dalam saja, aku pun menurut,
ketika aku masuk duluan itu, aku kaget
dan terperanjat ketika ada tangan
membekapku.
“Mmmmmmmmmmmmmhhh …….. “ aku
hanya bisa bersuara demikian, aku
semakin marah karena yang membekapku
itu semakin kurang ajar meremas remas
dadaku, terdengar suara yang membuatku
tergidik.
“Teh Rini memang seksi habis .. aku
pengin mengkontoli dirimu .. “ suara itu
sampai membuatku shock luar biasa, aku
sangat ketakutan, aku sampai mau
pingsan ketika melihat Teh Ninih hanya
tersenyum saja berlalu ke arah depan
membuka kamar.
Aku berontak dengan kuat, aku tak
mengira, Teh Ninih benar benar biadab
padaku, kukira hatinya bersih namun
malah menjadi iblis. Aku tetap berontak
namun aku kalah tenaga, dengan santai
Teh Ninih bicara. Aku sampai tercengang
merasakan ada benda keras menempel ke
pantatku, bentuk besar dan sampai
membuatku semakin merinding, aku
berdoa jangan sampai aku jatuh dalam
cobaan ini.
“Bawa ke dalam sayaaaaaaang .. silakan
kontoli Teh Rini sepuasmu .. “ sahut Teh
Ninih dengan santai. Mataku sampai
melotot mendengar Teh Ninih bicara
sangat vulgar. Aku masih belum bisa
melihat lelaki yang membekapku, suara
yang sangat asing bagiku. Aku tak mengira
mendapatkan cobaan sangat berat, aku
hendak diperkosa lelaki. Ternyata Teh
Ninih mempunyai selingkuhan.
Aku dilemparkan ke ranjang, ketika aku
berdebam di ranjang itu barulah.
“Teh .. apa apaan ini .. tolong Teh ..
kenapa Teteh berubah seratus delpan
puluh derajat .. ingat neraka Teh .. jangan
lakukan .. tolong .. tolong ! “ keluhku
dengan menatap bergantian ke Teh Ninih
dan lelaki itu. Teh Ninih hanya tersenyum
saja, mendekati, aku melayangkan
tanganku, namun ketika tanganku
menampar lelaki itu menahan tanganku.
“Malam ini Teh Rini akan menjadi istriku
kedua suami gelapku .. suami yang hanya
khusus urusan kontol dan memek .. “
sahut Teh Ninih dengan tersenyum
simpul dan menarik gamisku, aku
berontak karena Teh Ninih tidak hanya
menarik namun merobeknya.
“Jangaaaaaaaaaaan “ tolakku ketakutan
ketika lelaki itu mendekati aku dan
memelukku.
“Kenalkan suamiku Teh .. namanya
Burhan .. dia sudah berkali kali
memberikan kepuasan batiniah padaku ..
aku adalah betina muslimah yang utama ..
dan kau Teh Rini .. kau adalah istri kedua
baginya ..kau adalah betina muslimah
yang kedua .. porsimu yang menentukan
aku “ sahut Teh Ninih dengan buas
merobek robek gamisku. Aku tak mengira,
Teh Ninih yang kukenal kini berubah
sangat bengis dan benci padaku.
“Kau telah membuatku menderita Teh ..
menderita .. kini aku ingin kau juga
menderita .. TIDAK ! kau akan senang
memekmu di kontoli Burhan .. “ sahut Teh
Ninih sampai membuatku terpana, aku
mengenal Teh Ninih sebagai seorang
muslimah yang alim, taat, religius, namun
kini sudah berubah total, bicaranya tidak
mencerminkan seorang hajjah atau
muslimah, tapi seorang pelacur.
“Dasar pelacur “ makiku tak terima, aku
merasa yang berada di hadapanku bukan
teh rini sebenarnya, namun Teh Ninih
yang sudah dikendalikan oleh lelaki
bernama Burhan itu.
“Aku memang lonte Teh .. dan kau juga
lonte malam ini .. “ dengus Teh Ninih
dengan nada kesal. Aku hendak berontak
namun Burhan sudah memelukku,
meremas remas buah dadaku dan
menggelitik di kemaluanku. Aku menangis,
menyesali mengapa mau diajak bertemu
dengan Teh Ninih namun justru aku
dikorbankan pada selingkuhan Teh Ninih
ini.
“Kau apakan dia “ teriakku dengan parah
pada Burhan. Aku tak menyangka, Teh
Ninih kemudian membuka gamisnya
sendiri, kemudian dengan cepat
membuang celana dalam dan branya, aku
baru kali melihat tubuh polos teh rini.
Haram bagi hukum Islam jika dua istri
satu ranjang
aku terpikat dengan Burhan .. aku tetap
Teh Ninih yang kukenal .. namun aku
tidak bisa mengengkang birahiku .. aku
puas dikontoli pacarku itu .. dan
sekarang .. dia meminta dirimu .. “
“Insyaf Teh .. Insyaf .. ingat … kenapa
dengan Teh Ninih .. “ kataku dengan
perasaan kalut luar biasa, aku tak
mengerti jalan pikiran Teh Ninih yang
nyatanya berselingkuh itu, sejenak
kuamini memang semenjak aku dinikahi
Aa Gym, Teh Ninih merasa kesepian.
Burhan semakin nakal memeluk, aku
hendak melawan, namun aku malah
diancam Teh Ninih.
“Akan kuijinkan kau memiliki AA Gym ..
namun malam ini kau harus menghadapi
ujian batin .. kontol Burhan harus masuk
memekmu “ ancam Teh Ninih dengan
tersenyum padaku.
Habis berkata dengan Teh Ninih menari
celana dalamku, aku bertahan berontak,
kakiku menendang nendang, namun
kakiku tidak bisa bebas karena Burhan
tenaganya kuat, aku menangis sejadi
jadinya. Habis itu Burhan menindihku,
melumat bibirku dengan rakus, aku tidak
menanggapi lumatan itu, aku merasa najis
terhadap lelaki kurang ajar ini, enak aja
menggeluti istri orang. Apalagi istri milik
ustad terkenal.
“Bangga ya jadi istri Aa Gym .. merasa
menjadi manusia istimewa “ sahut Burhan
sehabis menyerbu bibirku, aku langsung
meludahi mukanya
“Ccuuuuuuuuuuuuuuuuuuh “
Ludah itu mengena muka Burhan, namun
Burhan tidak marah, Teh Ninih kemudian
ke belakang kepalaku, mencekal kedua
tanganku
“Jangaaaaaaaaan Teeh .. ampuni akuu ..
Laknatullah ada padamu “ ancamku pada
Teh Ninih.
“Oh ya ?” sahut Teh Ninih dengan enteng
kemudian tertawa.
“Segera rangsang Teh Rini
sayaaaaaaaaaang .. buat dia mengerang
erang puas kau kontoli .. “ sahut Teh
Ninih dengan tergelak, aku menjadi
ketakutan ketika lelaki ini membuka celana
kolornya. Penis besar itu teracung di
atasku. Aku tidak kuat memandang benda
ngaceng besar itu, kontol itu pelan pelan
ditempelkan ke pipiku, aku masih
berjilbab namun bagian bawahku sudah
tidak karuan, hanya menyisakan bra dan
celana dalam, gamisku sudah terlepas
akibat disobek sobek Teh Ninih, istri
pertama dari suamiku Aa Gym. Aku
sampai takut luar biasa, aku mau
diperkosa.
“Cara enak atau kasar lonteku, Hajjah
Ninihku sayaaaaaaaaaang .. pilih donk
“sahut Burhan dengan mesra pada Teh
Ninih. Aku sampai tergidik, Burhan
memanggil Teh Ninih dengan istilah lonte,
dan Teh Ninih hanya tersenyum saja, aku
sampai hendak pingsan.
“Lontemu .. pilih yang enak saja .. aku
tidak mau Teh Rini dikasari .. dia milikmu
sayaaang .. silakan kau kontoli .. “ sahut
Teh Ninih dengan memegang kedua
tanganku kuat.
“Kontoli dulu cepaaaaaaaat “ sambung
Teh Ninih dengan gemas. Burhan
langsung mundur dan memegang kedua
kakiku yang berontak, Burhan langsung
menjilati kemaluanku, aku berontak kuat,
berkali kali aku menggeliat
“Teeeeeeeeeh ..
aaaaaaaampuuuuuuuun ..
jangaaaaaaaaaaan ..
jangaaaaaaaaaaaaan .. biadaaaaaab kau
Teeeeh .. dasaar wanita iblis “ makiku
pada Teh Ninih. Teh Ninih hanya
tersenyum saja.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh
jangaaaaaaaan aaaaaaaaaaaaah ..
pleaseeeeeeee .. bajingan kau .. bangsat
kau .. “ makiku pada Burhan yang sangat
kurang ajar menjilati kemaluanku, aku
menjadi cepat basah, lidah itu menjulur
julur membuka jalur auratku.
Burhan dengan rakus menjilati auratku,
aku lama lama semakin kehabisan tenaga,
percuma melawan, tak lama lagi batang
besar itu akan mengoyak auratku.
“jangan biarkan aku menderita “ keluhku
dalam hati, namun akibat jilatan itu aku
merasakan hal yang berbeda, aku selalu
diperlakukan lembut oleh Aa Gym.. dalam
berhubungan badan dengan Aa Gym
masih saja ceramah yang diberikan.
Namun kini aku akan merasakan
hubungan badan dengan kata kata vulgar.
Aku menggeliat tak karuan merasakan
jilatan dan sedotan itu.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. “ erangku
ketika Burhan menaikan cup braku dan
meremas buah dadaku dengan nakal, aku
menjadi tak karuan, aku menjadi habis
tenaga, aku menggelinjang didada
menghidanri remasan nakal itu. Kedua
tanganku terkunci dipegang Teh Ninih.
Aku merasa harga diriku dijual pada lelaki
ini, istri pertama suamiku yang menjualku.
Aku dijadikan budak olehnya. Aku
terpejam merasakan rasa itu, pelan pelan
aku merasakan nikmat, namun aku tetap
membenci kedua makhluk terkutuk ini.
Aku tak menyadari ketika lidah dan bibir
itu menjauh dari auratku, tiba tiba aku
membuka mataku, merasakan ada benda
tumpul menekan ke auratku
“Aaaaaaaaaaaah .. jangaaaaaaaan … “
tolakku dengan berusaha menghindar
namun aku tak kuasa.
“Teh Rini memang montok … memekmu
benar benar sempit .. “ kata Burhan
dengan menekan dan membuatku
kesakitan, penis ketiga yang berhasil
masuk dalam tubuhku. Kurasakan benda
itu menekan dengan kuat, dinding
auratku terasa tergesek, aku menjadi
terpejam, aku tidak bisa melawan, aku
harus mengalah, tak ada gunanya. Aku
akan melaporkan kedua iblis ini pada
polisi, tapi kalo ketahuan publik aku dijual
sama Teh Ninih apalagi jadinya, Aa Gym
akan sangat malu.
Kedua pahaku dipegang dengan kuat,
Burhan menarik kemaluannya kemudian
mendorong lagi, aku sampai menggeleng
geleng. Aku sudah tidak punya tenaga
lagi, pelan pelan tanganku lemas tidak
mengcengkeram kuat lagi, Teh Ninih
melepaskan kedua tanganku, Burhan
langsung menindihku.
Penis besar itu mendesak paksa masuk
ke dalam auratku, kurasakan sakit
bercampur nikmat, aku langsung dilumat
bibirku, aku tetap tidak menanggapi
lumatan itu, namun Burhan terus
merangsangku
“Ssssssssssssssssssshh hhhhhhhhhh
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh
jangaaaaaaaaaan .. jangaaaaaaaann ..
berhenti .. jangaaaaan perkosaa
aaaaaaaaaakuu “ keluhku dengan suara
berat.
“Kita akan pesta seks sayaaaaaaaang ..
nikmatilah sayaaaaaaang .. Teh Rini
sayang .. sudah lama aku mengidamkan
dirimu .. “sahut Burhan dengan
mendesakkan lagi penisnya sehingga
menabrak dinding terdalam auratku.
“Ayo genjotin aja sayaaaaaaaaaaaang ..
ntar gantian memek Bu Hajjah Ninih .. “
ucap Teh Ninih pada Burhan yang kini
sudah mulai menggenjotku, aku masih
berusaha berontak namun tetap sia sia,
genjotan demi genjotan itu menggesek
gesek dinding auratku.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaauh sssssssssshhh
hhh .. “ erangku, aku merasa heran
kenapa jilbabku tidak dicopot juga,
namun melihat Teh Ninih yang masih
berjilbab aku merasa paham, Burhan
menyukai muslimah yang disetubuhi
masih berjilbab, benar benar menghina
kaum muslimah.
Aku luar biasa sakit, auratku dicoblos
benda besar itu, terasa panas dalam
kemaluanku, aku terbawa genjotan itu,
aku malah mendapatkan nikmat
“Aaaaaaaaaaaaauh aaaaaaauh
jangaaaan .. jangaaaaaaaaan .. berhenti ..
berhenti “ racauku tidak karuan
merasakan genjotan nakal itu, aku kini
merem melek tidak tahan, aku
membiarkan saja lelaki ini
menyetubuhiku, yang aku takutkan lelaki
ini menyemburkan air maninya, aku bisa
hamil. Namun aku sangat kaget ketika Teh
Ninih justru malah berkata nekad
“Hamili diaaaaaaaaa “ sahut Teh Ninih
dengan mengelus elus kepala Burhan
yang merem keenakan menyetubuhiku,
genjotan demi genjotan itu semakin kuat,
aku malah mendapatkan hal yang nikmat,
belum pernah kurasakan sepanjang aku
bersetubuh, kata kata vulgar itu semakin
meracuniku, apalagi Teh Ninih tak pernah
berhenti bilang kontol dan memek.
Baaaaaaaah !
Kurasakan aku semakin panas, aku
merasakan tubuhku gemetar diperkosa
seperti itu, bibirku kembali dilumat dan
disedot, aku tak sadar membuka bibirku
dan Burhan merasa aku mengalah, bibir
Burhan kembali melahap bibirku.
Genjotan demi genjotan itu membuatku
sampai tidak tahan, nikmat sekali, gesekan
dalam dinding auratku semakin lama lama
semakin cepat, ada kenikmatan yang
sering kuterima dari Aa Gym, namun
rasanya beda, yang sekarang kurasakan
serasa menggaruk dinding auratku. Aku
pengin segera berakhir, kugerakan
selakanganku
“Ayyooo Teeeh ..aku suka goyangan Teh
Rini aaaaaaaaaaaaaaaaaaaah ..
enaaaaaaaaaaaaaaaaaak “ erang Burhan
menyetubuhi naik turun, Burhan
kemudian meremas buah dadaku,
melumat bibirku dan tetap bergerak
menggenjotku, luar biasa lelaki ini, ketiga
bagian sensitif tubuhku dirangsang hebat,
aku menjadi terhipnotis
“Aaaaaaaaaaaaaaaauh
ssssssssssssssssssssshh hhh ..
teruuuuuuuuuuus “ lenguhku tak sadar
keenakan.
Kurasakan dinding aurat seakan
menyempit, aku tidak tahan lagi, aku
hendak mencapai klimaks, genjotan itu
semakin gencar dan liar membuatku
orgasme, aku menegang kaku dengan
mata terpejam erat.
“
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
“ erangku panjang
Kurasakan memekku muntah cairan
banyak, aku kemudian berklonjotan
dengan tubuh penuh keringat. Burhan
kemudian berhenti menggenjotku,
menindih dan merapikan jilbabku yang
berantakan. Kurasakan benda panas itu
tertanam dalam dalam di auratku, aku
masih sesengukan menangis merapati
nasibku, jika aku tidak dinikahi Aa Gym
pastilah aku tidak bernasib seperti
sekarang.
Burhan membiarkan aku menangis
sesengukan, namun pipiku dielus elus,
aku dibuai dengan kata kata yang belum
pernah kuucapkan
“Memek Teh Rini masih sempit .. kontolku
untuk Teh Rini .. marilah Teh .. nikmati
saja kontolku .. nggak usah make etika ..
kalo mau bilang kontol .. ucap saja
kontol ..” sahut Burhan dengan nafas
memburu.
“Tolong ampuni aku .. jangan
teruskan ,.,.. ini dosa besaaaaaaar “
keluhku memprotes, namun Teh Ninih
yang menjawab
“Ini nikmat sayaaaaaaaaaaaaaaaaang ..
kau sudah merasakan kontolnya bukan .
kini saatnya Teh Rini mengulum kontol
Burhaaan .. ayo sayaaaaaaaaaaang ..cabut
kontolmu . ajak Teh Rini .. lontemu itu
ngemut kontol .. dia pernah bilang suka
mengulum kontol .. “ ledek Teh Ninih
padaku, aku menjadi kecut dibuka aibku.
Pelan pelan Burhan menggeliat dan
menarik tubuhnya, dengan paksa menarik
penisnya. Teh Ninih menarik tanganku
agar bangun.
“Saaatnya Teh Rini merasakan kontol
besaaaaaaaar .. nikmatilah
sayaaaaaaaaaang .. aku rela diceraikan Aa
Gym demi Teh Rini .. namun syaratnya ..
Teh Rini harus bercinta dengan pacarku ..
lakukan dengan rela Teh .. aku akan
sangat rela menjadi istri yang kesepian ..
biarlah Teh .. Aa Gym menjadi milikmu
sepenuhnya .. “ ucap Teh Ninih dengan
mata menatapku tajam.
Aku tak habis mengerti jalan pikiran istri
pertama Aa Gym ini, berubah menjadi
wanita nakal. Aku memandang ke penis
basah itu, terasa besar bagiku, belum
pernah aku melihat sebesar itu, akankan
kusebut dengan istilah kontol. Aku
gemetar ketika tanganku ditarik Teh Ninih
diarahkan ke kontolnya
“Ayoo pegang sayaaaaaaaaaaaaaang ..
nikmatilaaaaaaah .. masak diberi
kenikmatan menolak .. mana rasa
sukronmuu .. “ sahut Teh Ninih dengan
memaksaku, aku menolak namun
tanganku lemah, tanganku menyentuh
penis itu. Burhan berbisik di telingaku
“Isi kepala Teh Rini dengan istilah
kontol .. kontol namanya .. bukan penis,
bukan aurat, bukan batang .. kontol
namanya .. kontol .. kontol .. kontol ..
kontol “ bisik Burhan seperti teriakan yang
menyayat telingaku, aku terasa
terhipnotis, aku menjadi hilang kendali,
lelaki ini mulai mengendalikan tubuhku,
tak sadar aku pun mengucap pelan kata
jorok itu
“Kontoool “
Teh Ninih tertawa gemas.
“Bisa saja Teh Rini menyebut kontol .. “
ejek Teh Ninih, aku merasa panas diejek
tua bangka ini, rupanya wanita tersesat
ini mengajakku berlomba dalam urusan
birahi.
“Kita buktikan .. siapa lebih jalan antara
aku dengan Teh Rini .. ayo emut
sayaaaaaaaaang .. apa Teh Ninih ajarin
dulu bagaimana cara menjilati kontol,
mengulum kontol dan menyepong kontol
“
Luar biasa lancar dan tanpa risih, Teh
Ninih yang seorang hajjah telah berubah
menjadi seorang pelacur murahan.
Namun aku terkesiap, Burhan mencekal
kepalaku dan menekan menempelkan
kontol eh penisnya ke bibirku yang
kututup rapat.
“Buka Teh Rini .. enaaaaaaaak kok .. ayo
sayaaaaaaaaaaaaang .. kau bisa lah .. ayo
emut .. kontol dia enak lho .. djilati ..
ayooo .. aku tidak akan rela kau dinikahi
Aa Gym kalo belum merasakan kontol di
depanmu itu .. ini cuma seks
sayaaaaaaaaaaang …“ Teh Ninih semakin
berapi api mendorongku mengulum
kontol eeeh ..aduuuh .. masak aku mulai
keracunan kata kontol itu.
Kupejamkan mataku memguatkan diriku,
pelan pelan kubuka mulutku, untuk
membuktikan kata kata Teh Ninih itu, Teh
Ninih sampai tersenyum ketika mulutku
membuka menerima kontol itu,
kumasukan dengan rasa risih, baunya
sangat menyengat namun sudah biasa
bagiku, namun kontol itu sesak masuk
dalam mulutku. Masak Teh Ninih sanggup
menelan kontol itu, aku pun harus bisa
mengulum kontol ini.
Aku mulai mengikuti permainan Burhan
dan Teh Ninih, kata kata yang selama ini
kupegang untuk menyebut kontol dan
memek dengan satu kata : AURAT, kini aku
menggantinya dengan dua kata yang
vulgar, aku harus mengikuti permainan
gila ini. Ah .. masak .. aku merasa ini
merupakan cobaan terberat, kuisi otakku
dengan kata vulgar : KONTOL dan MEMEK.
Belum kontol yang tertelan di dalam
mulutku benar benar sesak, pantasan Teh
Ninih ketagihan. Kurasakan sejenak kontol
besar itu dalam mulutku, benar benar
rasanya beda, gigiku sampai menggigit
pelan membuat Burhan meringgis
keenakan, sedangkan Teh Ninih hanya
mengelus elus punggungku dan meremas
buah dadaku.
Aku percaya Teh Ninih tidak lesbi, dia
melakukan itu hanya sekedar
merangsangku, membangkitkan gairahku.
Aku sebenarnya lebih montok dan lebih
menarik di banding tua bangka istri
pertama suamiku itu, namun aku kalah
kenakalan dan kebinalan, awalnya aku tak
percaya itu Teh Ninih, namun lambat
laun, aku mulai yakin, Teh Ninih
melakukan selingkuh ini karena merasa
sakit hati padaku. Kukeluarkan kontol itu
dari mulutku, kupandang kontol besar
yang telah menggenjot memekku.
“Teh Ninih .. aku boleh bicara sebentar
berduaaa .. “ pintaku dengan hati hati,
aku tidak mau menyinggggung perasaan
istri tua suamiku. Teh Ninih
memandangku.
“Pergi sebentar, sayaaaaaaaaang .. aku
pengin bicara berdua .. janjilah
sayaaang .. kau harus bercinta dengan
Teh Rini berdua .. “ sahut Teh Ninih
dengan tersenyum padanya, Teh Ninih
langsung melumat mesra bibir Burhan itu,
aku merasa ini, Teh Ninih memang benar
benar piawai memperlakukan lelaki, bukan
hanya sekedar melumat bibir Burhan,
namun juga meremas kontolnya dengan
nakal. Burhan beranjak pergi, namun
tangannya mencekal kepalaku dan
langsung melumat bibirku, aku tak
menyangka, kubalas pagutan itu namun
tidak begitu rakus dibanding Teh Ninih.
“Teh .. apakah kau benar benar Teh Ninih
yang selama ini kukenal ?” tanyaku
dengan memandangnya dengan kecewa
karena berubah
“Ya .. aku Teh Ninih yang kau kenal, istri
pertama dari Aa Gym .. apakah yang kau
ragukan, sayaaang “
“Aku harus mengikuti kalian .. aku tak
mau disakiti .. maafkan aku Teh .. aku
yang membuat Teh Ninih menderita ..
seharusnya aku menolak pinangan Aa .. “
kataku sesal dengan memandang Teh
Ninih yang mulai nampak kesal
mendengar uraianku.
“Aku memaafkan Teh Rini .. tapi ada
syaratnya “ sahut Teh Ninih dengan nada
sedikit lebih tinggi menaikan intonasi
suaranya
“Apa Teh ? aku akan melakukan .. tapi
Teh Ninih harus janji tidak kecewa,
sekalipun Aa menceraikan Teteh .. “
tanyaku dengan kawatir, namun karena
Teh Ninih tersenyum aku merasa plong.
“Teh Rini harus bercinta dengan
pacarku .. kita berdua harus mau dikontoli
kapan saja .. itu saja syaratnya “ sahut
Teh Ninih dengan enteng, aku menggigit
bibirku sendiri, syarat yang sangat berat.
Namun aku harus mencari selamat, besok
bisa aku pikir.
“Baiklah Teh .. aku akan melakukan ..
panggil pacar Teteh .. “ sahutku dengan
kesimpulan mengambil yang terbaik dari
yang terburuk.
“Kedua Teh .. ketika Teh Rini dikontoli
tidak boleh melepaskan jilbab, jika kontol
dia berlendir, kau harus mengelap
kontolnya dengan jilbab Teh Rini .. “ sahut
Teh Ninih dengan meninggalkan aku
hendak keluar kamar, luar biasa beratnya,
aku sudah diajar etika muslimah, kini
jilbabku harus dinodai dengan sperma.
Tak mungkin aku menjadi pengkhianat
yang mempercayai jilbab lambang
kesalehan.
“Sanggup Teh .. jika tidak sanggup .. kita
akan ulangi .. akan kuikat tanganmu ..
memekmu agar dihajar sampai bengkak “
ancam Teh Ninih dengan nada tegas.
“Dan .. nasibmu dalam rumah tangga
kita .. ada padaku .. jika kau pengin
mendapatkan Aa Gym, ambillah .. aku
bersumpah tidak akan dendam pada
kalian .. tapi kau tetap harus menjalin
cinta dengan Burhan .. itu saja yang harus
kau patuhi .. silakan lapor polisi ..
resikonya Aa Gym akan murka ..
menceraikan kita berdua .. ingat anak
anak Teh, aku mencintai dia Teh .. “ sahut
Teh Ninih dengan membuka pintu kamar,
Burhan masih kembali. Kuberikan senyum
padanya, sebelum menutup pintu Teh
Ninih memberikan ucapan salam
“Walaiukum salam Teh Rini . silakan
saling mengkontoli dan memekin “ ucap
Teh Ninih dengan nada yang tidak dibuat
buat
“Walaikum salam Teh .. aku siap .. “
Burhan merasa senang melihat
perubahanku yang tersenyum.
“Kontolmu besar Han, sayaaaang .. tadi
aku merasakan hal yang berbeda “ ucapku
dengan nada jorok.
“Teh Rini kurang jorok .. “ ucap Burhan
dengan memelukku erat dan memagut
bibirku, kubalas pagutan itu dengan
mesra.
“Apa yang harus kulakukan agar
memuaskanmu sayaaaaaaaaang “ tanyaku
padanya.
“Teh Rini tidak boleh menyebut dirinya
dengan nama aku, harus menyebut nama
Teh Rini .. Teh Rini suka kontolmu .. Teh
Rini mau dikontoli .. “ buai Burhan
dengan melepaskan pelukanku, dan
tangannya nakal mengelus elus memekku
yang membasah.
“Baik sayaang .. Teh Rini pengin
mengulum kontolmuu .. tadi belum puas
merasakan kontol besar itu “ sahutku
dengan meremas kontol yang sudah
ngaceng besar itu.
Belum sempat Burhan menjawab aku
sudah memotongnya
Akan kulakukan mengelap kontolmu
dengan jilbab Teh Rini .. “ ucapku dengan
mengibaskan jilbabku ke muka lelaki nan
ganteng ini. Aku mulai kepencut pemuda
ini, nafsunya benar benar kuat, sanggup
menghajar Teh Ninih. Aku suka dengan
senyumnya itu, sangat membuatku
terpikat. Wajahnya bersih tanpa janggut.
Tak sadar sebelum Burhan naik ke
ranjang aku mengucapkan doa
“Bagus .. itu benar benar betina
muslimah .. sebelum kita bersetubuh itu
wajib diucapkan Teh .. jangan pernah
sungkan mengucapkan doa itu sebelum
Teh Rini dikontoli .. “ ucap Burhan dengan
naik dan duduk di depanku. Aku sampai
melotot mendengar kata betina muslimah.
Benar benar lelaki ini lebih vulgar dan
jorok dibanding Teh Ninih. Bahkan Teh
Ninih berani menyebut dirinya lonte,
hajjah berlonte untuk menggugah gairah
birahi.
“Apa yang kau tunggu Teh .. emut
kontolku .. telan air maniku segera .. ayo
sayaaaaaaaaaaang “ ajak Burhan. Aku
tersenyum padanya, kontol ngaceng itu
kupegang, aku membungkuk dan
langsung menjilati kontol itu dengan
rakus.
“Uuuuuuuuuuh .. benaar benaaar nakal
Teh Rini ini aaaaaaaaaaaaaauh teruuus
Teeeh .. “ erang Burhan merasakan
jilatanku yang rakus naik turun, aku
menjilati kontol itu sangat nikmatnya,
Burhan memegang kepalaku untuk
membetulkan letak jilbabku itu, selepas
itu langsung meremas pantatku di mana
aku mengulum kontolnya dengan
menungging. Kurasakan remasan yang
nakal itu, mengorek memekku dengan
jarinya. Kujilati kontol pemuda itu sampai
di pangkal kontolnya, habis itu aku
menjilati buah zakarnya.
“Ssssssssssssh .. nikmaaaaaaaaaat
Teeeh .. sayaaang .. Teh Rini
sayaaaaaaaaaaaaang .. “ ucap Burhan
dengan mata merem melek menikmati
nakalku mempermainkan kontolnya,
kuremas kontol itu dan kukocok, aku
memandangnya dengan tersenyum
padanya
“Teh Rini memang cantik .. seksi dan
mulus .. aku sayang Teh Rini “ sahut
Burhan agar membuatku semakin
bergairah
“Teh Rini juga sayaang padamu .. sayang
sama kontolmuu “ sahutku dengan
mengedipkan mataku.
Habis berkata demikian aku membuka
mulutku lebar lebar, aku pengin
menikmati kontol itu dalam mulutku dan
kukeluarkan masukan, aku semakijn
tenggelam dalam lautan birahi terlarang
ini, dua istri Aa Gym bertekuk lutut pada
lelaki ini.
“Teeeeeeeeeh aaaaaaaaaaaaaah .. Teeh
Riniii … hot banget … tubuh Teh Rini
memang segeeeeeeeer .. aku suka sama
body montok dirimu Teeeeeeh .. ayo ..
sayaaaaaaaaaang sepong kontolkuuu “
sahut Burhan yang keenakan kontolnya
kukeluar masukan dalam mulutku, aku
sangat rakus mempermainkan kontol itu.
Aku menyukai gesekan kontol itu dalam
mulutku, kurasakan bau khas kontol yang
menyengat menambah gairahku untuk
menikmati perselingkuhanku itu.
“Aaaaaaaaaaaaaauh ssssssssssssssh
sssssssssshh hhh .. teruuuuuuuuus
Teeeeeeeeh .. teruuuuuuuus ,…
enaaaaknyaaaa .. Teh Rini tak beda
dengan bu Hajjah lonteku itu ………..
aaaaaaaaaaaaaah sssssssssssshh
uuuuuuuuuuuuuuh ..
mmmmmmmmmmmmhhh “ desis dan
erang Burhan dengan tengadah
merasakan kuluman dan permainan
lidahku yang semakin menggila itu.
Kumainkan lidahku dengan menggoyang
goyang kepala kontol itu dalam mulutku,
kemudian aku keluarkan kontol itu, bagian
kepala kontol itu aku sepong dengan kuat,
Burhan langsung mengerang keenakan,
aku tersenyum merasakan lelaki itu
menikmati kuluman, sedotan dan
seponganku, akan kubuktikan aku bisa
menyaingi Teh Ninih, pacar Burhan ini.
“Hhmmmm .. haaaaaaaaaaaah …
uuuuuuuuuuuuuuh .. Teh Rini memang
piawai mainin kontol .. ayoo Teh .. kocok
lagi .. dikit lagi muncraaaaaaaaat “ ucap
Burhan dengan nafas memburu, matanya
menatap ke buah dadaku yang montok
itu, aku tersenyum senang dipandangi
dengan penuh nafsu seperti. Seperti Aa
Gym ketika pertama kali menyetubuhi aku
bilang tidak tahan kemolekan tubuhku,
namun aku harus menutupi semua itu
karena aku juga senang dengan Aa Gym,
namun kini kebersamaanku dengan Aa
Gym menjadi berbeda, kontol Burhan
lebih besar dari pada Aa Gym, belum lagi
Burhan lebih muda dibanding suamiku
itu .. andai Aa Gym semuda Burhan ..
aaaaaaaaaah .. aku harus menikmati
kenikmatan surgawi ini. Kusingkirkan dalil
dalil yang membuatku sesat. Aku
melakukan demi menyenangkan Teh Ninih
agar aku bisa berduaan terus dengan Aa
Gym. Tapi kini aku mendapatkan godaan
yang tidak bisa kucegah, aku mulai
ketagihan kontol pemuda ini.
“Jangan munafik Teh .. aku yakin Teh Rini
menyukai kontolku bukaaaaaaan ?” kata
Burhan dengan menghembuskan
nafasnya panjang. Aku tak menjawab dan
langsung kembali memasukan kontol itu
dalam mulutku, kukulum dengan rakus
keluar masuk. Luar biasa nikmat kontol
itu, aku sangat beruntung mendapatkan
kenikmatan yang sangat beda ini.
“Ooooooooooooh Teeeeeeeeeh
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ lenguh
Burhan dengan mata memejam, kutarik
kontol itu keluar dari mulutku dengan
kusepong. Barulah aku menjawab
“Jadikan Teh Rini menjadi lontemu,
sayaaaaaaaaaang .. Teh Rini siap menjadi
betina muslimahmuu .. sayaaaaaaaaang ..
maafkan Teh Rini yang munafik .. tolong
jangan buat kekerasan padaku .. aku mau
bercinta denganmu dengan suka sama
suka .. tapi ijinkan aku menjadi lontemu,
menjadi betina muslimah .. aku akan
selalu melayani birahimu .. juga birahiku ..
kontolmu membuatku puas .. “ sahutku
dengan wajah sedikit malu dengan
menunduk. Burhan menaikan daguku
“Trim Teh .. Teh Rini kujadikan lonteku ..
kau adalah betina muslimahku .. setelah
kita puas bercinta bersama .. kita akan
threesome dengan Bu Hajjah Ninih .. “
sahut Burhan dengan meremas buah
dadaku dan mempermainkan puntingku,
aku menjadi terangsang, kukocok kontol
itu dengan gemas, tanganku kukatubkan
keduanya akan kontol itu bisa kupegang
sampai membulat, habis itu kukocok
dengan cepat
“Woooooooooooooooowwwww ..
aaaaaaaaaaaaaaaauh Teeeeeeeeeh ..
jangan nafsu gitu aaaaaaaaaah “ erang
Burhan tidak tahan aku mengocoknya
dengan liar, kupelan kocokan kedua
tanganku itu, aku tersenyum nakal
padanya.
“Maafin Teh Rini .. maafin betina
muslimahmuu ini .. aku tidak akan
melakukan lagi “ ucapku dengan menjilati
kontol itu, kemudian kukocok kocok lagi
Burhan mengerang erang, kontol itu aku
masukan lagi dalam mulutku, kali ini aku
menikmati dengan nikmat kontol itu,
kusedot, kukulum, kujilati dan kuremas,
Burhan sudah menunjukan tanda tanda
menuju puncak pendakian.
“Yaa aaaaaaauh Teeh aaaaaaaaaauh
ssssssssssshh ..enaaaaaak
sayaaaaaaaaaang .. ayoo lonteku .. Teh
Rini lonteku sayaaaaaaaaaaang .. betina
muslimaaahku .. kau lebih baik dari pada
Teh Ninih “ sahut Burhan dengan
menyenderkan punggungnya dengan
bantal, aku senang diangap demikian, aku
siap bersaing lagi dengan Teh Ninih
memperebutkan perhatiannya, aku pengin
kembali mengkadali Teh Ninih, jika perlu
aku akan menyingkirkan Teh Ninih dari
Burhan, biar kunikmati sendiri Burhan.
Namun aku terkesiap, pemuda ini
ternyata mengetahu apa yang ada dalam
pikiranku
“Kau tak bisa memonopoli aku seperti
Teh Rini memiliki Aa Gym ..uuuuuuuuuu”
ucap pemuda dengan melenguh
kemudian, kubiarkan kata kata itu dan
kusedot lagi lebih kuat membuat Burhan
mulai tak karuan. Kuluman demi kuluman
dan kocokanku dengan gemas membuat
pemuda itu kakinya sudah gemetar.
“Teeeeeeeeeeeeeeeeeh
aaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erang Burhan
untuk kesekian kalinya.
Aku terus menyedot nyedot ketika Burhan
menegang kaku mendapatkan
orgasmenya, tubuhnya menegang kaku,
dan teriakan panjang menggema di kamar
villa ini
“Teeeeeeeeeeeeeeeh
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah ..
lonteeeeeeeeee kaaaaaauuuuuuuuuu “
erang Burhan menyebutku lonte, Burhan
memuncratkan spermanya masuk ke
dalam tenggorokanku.
“Craaaaaaaaaaaaaaat ..
craaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaat “
kurasakan sperma Burhan menembak
dalam mulutku
Burhan berkelonjotan, kulihat banyak
sperma meleleh dari bibirku, menetes ke
bawah, aku sampai terpana merasakan
sperma itu masuk keluar dari kontolnya.
Aku kemudian menjilati bibirku, kurasakan
spermanya sangat gurih, Aa Gym
melarangku menelan sperma, namun kini
aku membuktikan menelan sperma sangat
nikmat.
Burhan ngos ngosan di ranjang, sisa sisa
sperma ada yang menempel di kontolnya
itu, kulepas jilbabku dan aku kemudian
mengelap kontol itu tanpa ragu, Burhan
membuka matanya, baru kali ini Burhan
bisa melihat rambutku yang panjang itu.
Burhan tersenyum padaku, kubalas
senyuman itu dengan memegang kontol
yang kubungkus dengan jilbabku
“Teh Rini benar benar lonte .. aku cinta
betina muslimahku .. sayaaaaaaaaang ..
ada hadiah untuk Teh Rini malam ini ..
aku akan memuaskan Teh Rini bak suami
istri .. tidak ada kekerasan lagi, sayaaang ..
maukah Teh Rini aku kontoli dan aku
hamili ?” tanya Burhan membuatku
terdiam tak bisa menjawab, karena aku
takut dicemarkan, akupun menjawab
tanpa sadar
“Teh Rini mau dikontoli dan dihamili “
ucapku ceplas ceplos, namun aku
menyadari, kututup mulutku itu, aku
sudah salah bicara.
“Baik Teh .. kita istirahat dulu .. sebentar
lagi aku pengin menghamili Teh Rini .. “
ucap Burhan dengan tenang, dia tahu
kalo aku sangat takut bisa hamil karena
hubungan gelap ini, kembali pemuda itu
mendikteku
“Serahkan diri Teh Rini bulat bulat
padaku .. Teh Rini bersedia melakukan
apa saja .. asal diberi kenikmatan ..
diewein, dientotin, dikontoli, dispermain
dan dihamili .. “ dikte Burhan membuatku
tak berkutik, aku diam sejenak, melawan
tak ada gunanya, aku mulai menikmati
persetubuhan sangat nikmat ini, semoga
aku tidak hamil, sepulang dari villa aku
akan berusaha mengakali agar tidak hamil
dikontoli Burhan.
Ah .. nikmatnya malam ini berdua dengan
pacar Teh Ninih Muthmainah, aku
langsung membuang prasangka jelek, aku
akan menghargai Teh Ninih mulai
sekarang, jika Teh Ninih mau membagi
keperkasaan pacarnya padaku, masak aku
menyingkirkan, aku tidak mau culas lagi.
Terima kasih Teh Ninih, kau telah
memberikan kepuasan batiniah padaku
lewat pacarmu. Kutarik jilbab itu karena
merasakan kontol Burhan bergerak lagi,
kembali ngaceng lagi. Ya Alloh .. cepat
sekali kontol ini berdiri ngaceng. Batinku
sambil mengeleng geleng, kemudian
kutatap Burhan dan kuberikan senyum
nakalku.
“Teh Rini menyerahkan bulat bulat
padamu, Teh Rini bersumpah menjadi
menjadi milikmu yang harus kau kontoli ..
dimanapun aku akan bersedia “ jawabku
dengan tersenyum kemudian memeluk
Burhan dan kutindih.
“Teh Rini sayang kamuuu .. kontoli ya
sayaaaaaaaaaaang “ rajukku manja
padanya.
Aku benar benar puas dan ketagihan
kontol besar yang telah kuoral itu,
kupagut bibir Burhan itu dan aku
menikmati pagutan kami. Tanganku nakal
memegang kontolnya, Burhan aku tindih,
Burhan sampai menjerit kecil ketika aku
memaksakan masuk kontol itu, namun
belum sempat masuk lebih dalam, Burhan
mendorong dadaku, mendorongku
sampai rebah telentang, kontol itu lepas
dari memekku, aku kecewa karena pengin
sekali lagi diperlakukan sebagai seorang
istri. Burhan menggeleng geleng padaku,
aku tidak tahu maksudnya. Dipandangnya
tubuhku yang sudah tanpa busana itu,
dari kepalaku sampai turun menuju ke
dadaku, ketika mata itu memandang ke
selakanganku, ku buka pahaku untuk
merangsangnya
“Sayaaaaaaaang .. Han sayaaaaaaaaang ..
apa yang kurang dari Teh Rini “ kataku
parau dan kubuat mendesah agar lelaki
ini semakin terpikat padaku.
“Aku tak suka Teh Rini tanpa jilbab .. “
sahut Burhan, aku menyadari
kesalahanku, kutarik jilbabku itu.
Burhan keluar dari ranjang ketika aku
memakai jilbabku. Terdengar suara plastik
disobek dengan paksa, aku memandang
pemuda itu yang berdiri di samping
ranjang, tangannya kini memegang jilbab
warna hijau. Aku tersenyum senang,
Burhan menyedikan banyak jilbba,
berwarna warni, kucopot jilbabku.
Kuterima jilbab itu dengan tersenyum,
sejenak kugenggam kontol besar itu.
“Subhanalloh .. kamu tahu juga selera
Teh Rini .. “ sahutku dengan memakai
jilbab warna hijau itu.
“Aku tak sudi mengkontoli betina
muslimah tanpa jilbab .. Teh Ninih saja
pasti mengerti mauku “ ledek Burhan
padaku.
“lelaki ini benar benar sangat jorok .. “
batinku berteriak. Namun aku kemudian
duduk dan menarik tangan pemuda itu,
aku kemudian langsung menduduki
selakangan Burhan, kuletakkan tanganku
di pundaknya, kuberikan senyum mesra
padanya.
“Teh Rini benar nakaaaaaaaal .. aku tak
suka sikap Teh Rini memusuhi Teh Ninih ..
kalian betina muslimah harus rukun ..
tidak boleh ada yang iri, aku tidak mau
dimonopoli oleh kalian berdua .. jangan
sekali kali merebutku dalam Teh Ninih ..
dia idamanku .. dialah betina
muslimahkuu yang paling jorok, nakal, tak
pernah bosan dikontoli .. “ ujar Burhan
dengan mengelus elus pahaku yang mulus
itu, aku merasa terangsang akibat elusan
nakal itu.
“Sayaaaaaaaaang maafin Teh Rini… Teh
Rini siap seperti Teh Ninih .. menjadi
betina muslimahmu .. “ sahutku dengan
kubuat semesra mungkin, akan
kuperlihatkan kenakalan seorang
muslimah, aku mantan model pasti akan
tahu gaya bagaimana membuat lelaki
bertekuk lutut padaku. Akan kubuat
Burhan terjerat nafsuku, dia sudah
berhasil menjeratku, aku kini akan
membalas dengan menjeratnya agar
sering mengkontoli aku.
“Teh .. apa benar Teh Ninih sudah cerai ?”
tanya Burhan, aku menatapnya dengan
mesra.
“Maafkan Teh Rini sayaaaaaaaaang ..
secara hukum Islam memang sudah
bercerai .. tapi itu belum final .. karena
sedang dijajaki kembali bersama ..
aaaaaaaaah .. aku tidak perduli itu .. aku
sakit sayaaaaaaang .. aku telah menyakiti
Teh Ninih .. Teh Rini akan membayar
semua itu dengan melayanimu dengan
segenap jiwa ragaku .. Teh Ninih pengin
aku selalu dikontoli kamu .. Teh Ninih
banyak berkorban untukku .. tapi aku
begitu serakah .. apa yang Teh Ninih
punya selalu dibagi padaku, rela dimadu,
kemudian rela pacarnya dipakai kontolnya
oleh Teh Rini .. aku tidak tahu diri .. aku
munafik “ kataku dengan menunduk
karena membuka aibku sendiri dengan
lelaki yang baru kukenal namun sudah
memberikan kepuasan birahi tiada batas.
“Pegang janjimu Teh .. sekarang aku
pengin menyemburkan spermaku di
dalam rahim Teh Rini .. Teh Rini harus
kembali mengoral kontolku .. buat aku
jangan sampai orgasme .. aku suka
dengan kuluman dan sepongan Teh
Rini ..” ajak Burhan dengan meremas
buah dadaku itu, aku merasakan nikmat,
kurasakan benar remasan lembut tangan
Burhan itu, aku memejamkan mataku
penuh keenakan sambil merem melek,
tangan Burhan sangat piawai bermain di
buah dadaku, susuku diremas dengan
pelan pelan memutar
“Oooh aaaaaaaaaaauh sayaaaaaaaaaang
nikmaaaaaaaaaaat .. “ erangku dengan
mendongak, Burhan meremas buah
dadaku dengan mencekal ekor jilbab
warna hijau itu, benar benar luar biasa
pria idamanku ini.
“.. sayaaaaaaaaang aaaaaaaaaah ..
nakaaaaaaaaaaal nakaaaaaaaaaaaaaal “
ucapku dengan mengerang merasakan jari
Burhan menusuk memekku yang basah
itu.
Aku memiringkan tubuhku ke belakang,
tangan itu nakal mempermainkan bukit
kembarku bergantian, diremas remas
dengan lembut, aku sampai merinding
merasakan kenikmatan itu. Kini aku
menyadari, pacar Teh Ninih ini benar
benar bisa memuaskan wanita. Kubuka
mataku, Burhan tersenyum melihatku
keenakan memekku dicolek colek keluar
masuk
“Aaaaduuuh sayaaaaaaaaang .. kamu
sangaaat nakaaaaaaaal .. teruus
sayaaaaaaang enaaaak aaaaaaaaaah ..
aaauuuh .. kalo sejak dulu tahu kamu ..
aku nggak bakalan nikah sama Aa Gym,
ssssssssssh sssssssshh hhh “ ucapku
dengan mendesis, aku mendesah desah
untuk memberikan kepuasan tiada tara
pada lelaki yang sedang merangsangku
itu. Kakiku mulai gemetar merasakan
semua itu, berkali kali aku komat kami
mengucapkan doa, kupejamkan mataku
“Kalo komat kamit . mendingan ucapin,
kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol !
memek ! kontol ! memek ! “ ucap Burhan
sampai membuatku tergangga, aku
tersenyum padanya
“Teh Ninih aja bisaaa .. mosok Teh Rini
nggak bisaa “ ejek Burhan, aku benar
benar sangat iri dengan Teh Ninih yang
benar benar menjadi wanita idamannya.
Berkali kali Burhan mengatakan Teh Ninih
memuaskan dirinya, aku benar benar
tersipu malu, aku akan membuktikan
bahwa aku bisa seperti Teh Ninih.
“kontol ! memek ! kontol ! memek !
kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol !
memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek !
kontol ! memek ! “ ucapku dengan nada
pelan, namun kemudian kusambung
dengan kata kata lain.
“Kontoli ! genjotin ! kontolin ! genjotin !
kontolin ! genjotin ! kontolin ! genjotin !
kontolin ! genjotin ! kontolin ! genjotin !
kontolin ! genjotin ! “ kataku berulang
ulang merasakan kenakalan tangan itu,
tangan kiri meremas susuku, tangan
kanannya mencolek colek memekku keluar
masuk. Benar benar menggairahkan,
pengalaman yang luar biasa dalam urusan
bersetubuh.
“Muncratin ! hamilin ! muncratin !
hamilin ! muncratin ! hamilin ! muncratin !
hamilin ! muncratin ! hamilin ! muncratin !
hamilin ! “ kataku lagi dengan komat kamit
namun dengan suara yang jelas agar
Burhan merasa puas akan kenakalanku
sebagai seorang betina muslimahnya yang
baru. Aku komat kamit bak berzikir,
kurasakan mendapatkan kekuatan baru,
benar benar luar biasa, setan mana yang
memberikan kekuatan padaku.
Burhan kemudian melepaskan remasan
di buah dadaku, menarik tanganku untuk
memegang kontolnya, kupegang kontol
besar itu. Kukocok dengan pelan pelan
untuk memberikan kenikmatan yang
berbeda, aku pengin memberikan
kepuasan, bahwa aku bisa lembut atau
liar.
“Teriaklah .. ucapkan kontol dengan keras
“ ajak Burhan
“
KOOOOOOOOOOOOONTOOOOOOOOOOL
“ teriakku kuat tanpa tertawa, Burhan
tersenyum padaku.
“Teh Rini benar benar sudah jadi betina
muslimah .. ayo lanjutin lemburmu
mengocok kontolku sayaaaaaaang“ sahut
Burhan memujiku.
“Terima kasih, sayaaaaaaaaang .. Teh Rini
bangga bisa dikontoli oleh kontol
besaaar .. aku isep ya sayaaaaaaaaang “
ajakku dengan gemas membungkuk,
memasukan kontol itu kembali dalam
mulutku, kali ini kulakukan dengan
lembut, Burhan tengadah, jilbabku mulai
basah lagi. Burhan menaikan jilbabku
yang menganggu aksiku mengulum
kontolnya dengan pelan pelan
“Yaaaaaaa aaaaaaaaaaah Teteh
pintaaaaaaar .. betina muslimaaaaaah ..
aaaaaauh ayoo Teeeh .. Teeteeh
bisaaaaaaaaa .. “ erang Burhan merasakan
lidahku menggoyang dalam mulutku,
lidahku kutekan pada kepala penis,
kutekan ke bawah agar kontol itu tertekan
“Aaaaaaaaaaauh .. lidah
nakaaaaaaaaaaal .. Teeeeeeeeeeh Rini ..
aaaaaaaaaauh .. aku suka sama Teh Rini ..
kau mulai mengalahkan Teh Ninih ..
Hajjah lonteku.. “ sahut Burhan, aku tak
percaya lelaki itu mengucapkan hal itu,
aku bisa mulai mengalahkan Teh Ninih
dalam memuaskan pria idamanku ini.
Kusepong kontol itu dengan pelan,
Burhan mendongak merasakan
seponganku itu.
“Aaaaaaaaaauh Teeeeeeh ssssssssssssssh
ssssssshhh .. aaaku suka sepongan
lontekuuuu .. ayo Betina muslimaaahku ..
lagi .. sepong kontolkuuu lagiiiii “ pinta
Burhan dengan merem melek keenakan
aku sepong itu, aku kemudian
memasukan kontol itu lagi dalam mulutku,
kusepong dengan sedikit lebih keras.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaah
sayaaaaaaaaaaaaaaaaang .. benaar
benaaaaaar lonte Teh Rini …
aaaaaaaaaaauh ssssssssshh .. terima kasih
Teeeh .. terima kasih .. aku saayang Teh
Rini .. jadilah lonteku … jadikan betina
muslimahku yang sejajar dengan Hajjah
Ninih lonteku itu .. “ sahut Burhan
meremas kepalaku yang berjilbab.
Kutarik kepalaku sedikit ke atas, bibirku
penuh dengan air liur, wajahku penuh
dengan keringat birahi.
“Baik sayaaaaaaaaang .. aku telah berniat
buruk ingin merebutmu dari Teh Ninih ..
aku khilaf .. aku bersedia sejajar dengan
Teh Ninih untuk dikontoli .. maafkan aku
sayaaang .. aku banyak bersalah pada Teh
Ninih .. hati dia memang baik .. banyak
memberikan kesempatan padaku
menikmati indahnya dikontoli .. “ sahutku
dengan kembali menjilati kontol itu, pelan
pelan kujilati kontol itu naik turun dengan
lembut, kusapu batang kontol menjulang
tegak ke atas itu, besarnya memang benar
benar membuatku menjadi gila dan
ketagihan, benar benar kontol yang paling
nikmat kurasakan.
Luar biasa Teh Ninih bisa mendapatkan
lelaki seperti ini.
“Terima kasih Teh Ninih .. terima kasih
telah menghadiahkan aku kontol yang
nikmat “ ucapku dengan sungguh
sungguh, Kini aku merasa tidak dizolimi
lagi, malah kurasakan sebaliknya, aku
diberi kenikmatan bersetubuh luar biasa
sampai kalbuku tergetar.
Sepongan demi sepongan itu aku lakukan
membuat Burhan semakin nikmat
merasakan sedotan itu dikontolnya
“Kocok Teeeeeeeeh .. kocooooook .. “ ajak
Burhan, aku pun mengocok kontol
dengan gemas, tanganku mulai gemetar
karena rasanya nikmat sekali, begitu
sangat indahnya kontol itu dalam
kocokanku. Burhan sampai mendesis tak
karuan.
“Sudaaaaaaaaaaaaaaah
aaaaaaaaaaaaaaaaah … jilatin .. jilatiin “
rengek Burhan keenakan, aku pengin
tergelak melihat pemuda ini blingsatan
akan permainan lidah, bibir dan tanganku
di kontolnya itu.
Aku kemudian menjilati kontol itu dengan
pelan pelan walau tidak pelan amat,
lidahku menekan nekan ke kontolnya,
tanganku sendiri kini meremas remas
buah zakarnya, luar biasa nikmat apa yang
ada di selakangannya. Kusudahi
rangsanganku karena Burhan mencekal
kepalaku, menarik kepalaku kemudian
memagut bibirku dengan mesra,
kunikmatan pagutan itu mili demi mili.
Aku sampai terhipnotis, pagutan kami
akhirnya terlepas secara menimbulkan
suara tarikan bibir kami.
“Sayaaaaaaaaaaaang .. kamu gantian oral
memek Teh Rini .. kamu sudah
merasakan .. namun itu terpaksa ..
sekarang kamu harus benar benar
menikmati memek Teh Rini .. rasakan
sayaaaaaaaaang .. memekku masih oke
khan ? “ godaku dengan nakal, aku sendiri
juga tidak tahan untuk segera disetubuhi,
dikontoli, dientotin. Aku kemudian
merebahkan diri, Burhan memberikan
bantal padaku, setelah aku nyaman
bersandar itu, kubuka pahaku lebar,
kulihat memekku sangat basah, lubang
memerah akibat sodokan paksa saat aku
diperdaya oleh Teh Ninih dan Burhan,
kekasih idamanku yang telah membuatku
sangat puas dikontoli.
Burhan mengelus elus pahaku dengan
pelan, aku sampai meriding, kembali aku
komat kamit dengan kata kata
“kontol ! memek ! kontol ! memek !
kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol !
memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek !
kontol ! memek ! “ suara semakin kubuat
mendesah membuat lelaki ini berhenti
mengelus elus pahaku yang berisi dan
mulus itu.
“Aku suka desahan Teh Rini
sayaaaaaaaaang .. betina muslimahku
benar benar luar biasa, tubuh Teh Rini
benar benar montok .. aku suka Teh .. aku
suka sama tubuh Teh Rini .. “
“Iya sayaaaaaaaaaang .. nikmatilah Teh
Rini .. “ sahutku dengan menekan kepala
Burhan agar segera menjilati memekku,
lidah Burhan langsung tertempel di
memekku, menjilati daging memekku yang
memerah itu akan colekan nakal tangan
Burhan.
“Oooooooooouh
sayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang ..
teruuuuuuuuuuuuus “ erangku merasakan
nikmatnya lidah itu menyelusup ke dalam
belahan memekku yang basah, aku benar
benar kini merasakan jilatan nakal, pelan
pelan dan tidak bernafsu, aku tengadah
ke atas, mataku terpejam erat merasakan
jilatan dan kemudian bibir Burhan
ditempelkan, luar biasa nikmat, tanganku
sampai meremas sprei sekuat mungkin.
“nikmaaaaaaaaaaaaaat “ seruku dengan
suara mendesah lagi, kurasakan jilatan
demi jilatan itu.
“Klitorisku sayaaaaaaaaaaang “ ajakku
“Itiiiiiiiiiiiiil “ sahut Burhan menjilati itilku.
“Iyaaaaaaaaaaaaa .. itil .. itilku mainin ..
jilatin aaaaaaaaaauh ssssssssssssssh
ssssssssssshh aakuu nggaak
tahaaaaaaaaaaan ,… jangan lama
lamaaaaaaaa .. jangan buat Teh Rini
orgasmeeeeeee .. berikan spermamu
dalam rahimkuu sayaaaaaaaaaaaang ..
uuuuuuuuuuuh .. “ aku sampai
menggeleng geleng tak karuan, ekor
jilbabku berterbangan ke kanan dan
kekiri, kadang aku menggeleng ke atas
bawah naik turun merasakan jilatan
sangat nakal itu, aku bisa orgasme,
kutahan kepalanya
“Sudaaaaaaaaaaaaaaah .. nggaaaaaaaak
kuaaaaaaaaaaaat “ sergahku agar Burhan
tidak membuatku orgasme lagi.
“Baik .. lonteku sayaaaaaaaaaaaang “
sahut Burhan dengan meremas buah
dadaku pelan, kumajukan dadaku
“Saaatnya Teh Rini menumpakin kamu ..
belum khan kamu Teh Rini genjot ?
rasakan goyangan ala muslimah, rasakan
goyangan betina nakal Teh Rinimu .. Teh
Rini pengin menjadi betina nakalmuuu ..
Teh Rini masukin ya
sayaaaaaaaaaaaaaaaaang .. sudah nggak
tahan pengin dikontoli lagi “ sahutku
dengan tak sabaran memegang kontol itu
dan kuarahkan ke memekku yang
jembutnya tak begitu lebat.
Pelan pelan benda keras daging itu mulai
masuk, kepala penisnya membelah lubang
memekku, aku memejam sebentar
merasakan kontol itu, terasa beda ketika
pertama kali aku dikontoli dengan paksa,
ada rasa nikmat yang berbeda, aku
menyukai gesekan itu, menggesek dinding
memekku. Burhan dengan tenang
memandangku yang merem melek
keenakan. Kontol itu kutekan dengan
selanganku sehingg masuk lebih dalam,
benar benar sesak dalam memekku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh
uuuuuuuuuh .. rasaaanyaaa
aaaaaaaaaaaah .. mana tahaaaaaaaan
sayaaaaaaaang .. Teh Rini mana
tahaaaaaaaaan tidak dikontoli lagiii …….
uuuuuuuuuuuuuuh “ lenguhku tak karuan
merasakan kontol itu masuk lebih separo,
kulihat bagian atas memekku yang
menggelembung dimasukin kontol besar.
Kutarik pelan dan kutekan lagi, sehingga
kontol itu lebih dalam, menggesek
memekku lagi, sesak sekali dalam
memekku. Gila .. aku yakin memek Teh
Ninih juga sempit, namun kontol ini
sanggup masuk ke dalam memek Teh
Ninih.
Kutekan dan kuhujamkan dengan kuat
membuat kontol itu membentur jalan
buntu disertai teriakan kami
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaah “ erang kami berdua, aku
sampai terpejam, kupegang kepalaku,
kurapikan jilbabku.
“Genjot Teh .. genjot ! “ ajak Burhan.
Aku kemudian menggenjotnya, kurasakan
gesekan di dinding memekku luar biasa
enaknya, rasanya dua kali lipat aku
merasakan kontol lain, benar benar kontol
ini beda, kontol besar keras itu lancar
sekali keluar masuk memekku, aku naik
turun dengan penuh kenikmatan, aku
hanya bisa mengerang erang.
Pantatku diremas remas kedua tangan
Burhan, merasakan aku semakin nikmat
luar biasa, kurasakan pantatku itu.
“Uuuuuuuuuuh enaaaaaaaaaaak
sayaaaaaaaaaaaaaang
aaaaaaaaduuuuuuuuuuh ssssssssssssh
ssssssssssshh Ooooooooouuhh
oooooooooooughhhh .. sayaaaaaaaaang
aaaaaaaaaah ..ayoooooo sayaaaaaaaang ..
kamu ikut geraaaaaaaaaaaak “ajakku
kepada Burhan yang keenakan dengan
memandangku penuh birahi.
Genjotan demi genjotan aku lakukan,
kedua tanganku merangkul pundak
pacarku ini
“Jadikan Teh Rini pacarmu juga
sayaaaaaaaaaang “ pintaku
“Teh Rini pacarku sekaraaaaaaaaang “
sahut Burhan keenakan.
“sayaaaaaaaaang terima kasih “ ucapku
dengan senang. Kami terus saling berpacu
gerakan kami lebih cepat, kupegang
kepalanya kulumat bibirnya, dan kami pun
berlumatan dengan saling menggenjot
“Sekarang rasakan goyangan betina
muslimahmuu ..kamu diam sajaaaaaaaa “
sahutku dengan menahan kepala Burhan.
Aku kemudian menggoyang memutar,
Burhan sampai melenguh
“Uuuuuuuuuuuh .. muslimah
nakaaaaaaaaal .. benar benar betina kau
Teh Rini “ puji Burhan padaku. Aku terus
menggoyang memutar, kemudian kutekan
dan kutarik sampai membuat Burhan
merem melek.
“Rasaain sekaraaaaaaaaang .. aku lebih
hebat dibanding Teh Ninih “ ejekku dalm
hati, kurasakan kontol itu lancar sekali
masuk memekku, kurasakan aku semakin
tidak tahan, kugenjot naik turun lagi
dengan cepat
“Aaaaaaaaaaauh sayaaaaaaaaaang
maaaaaaaaaau klimaaaaaaaaaaaaaaksss”
erangku keenakan dari turun, kini buah
dadaku diremas remas, punting susu
sebelah kiri diisap oleh Burhan, aku
semakin mendekati puncak, mendekati
pendakian.
Genjotan demi genjotan itu sampai
membuatku kehabisan tenaga.
“Bismillah hirohman nirohim “ ucapku
menguatkan diri, kugenjot dengan lebih
kuat dan cepat
“Cepeeeeeeeeeeet aaaaaaaaaaaaah “
erang Burhan tak karuan, aku menggenjot
lebih cepat, kurasakan aku mau
memuncak, memekku menjepit kontol itu
lebih ketat, hujaman demi hujaman itu
benar benar membuatku sampai ke
puncak, aku membusung ke depan,
kubenamkan selakanganku dalam dalam,
aku mencapai puncak dengan menegang
bak busur panah.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku
panjang.
Kurasakan memekku keluar cairan
orgasme, aku kemudian berkelonjotan,
Burhan kemudian memiringkan tubuhku,
aku sudah lemas tak berdaya. Burhan
kemudian menggenjot memekku dengan
menaikan pahaku lebar lebar. Kontol itu
keluar masuk dengan cepat dan keras,
aku ikut tergoncang goncang.
“Aaaaaaah aaaaaaaah aaaaaaaauh
aaaaaaaaauh aaaaaaaauh aaaaaaaaaah ..
sayaaaaaaaaaang “ lenguhku suara yang
hampir habis. Kontol itu terhujam dengan
keras pada benaman yang terakhir Burhan
membenamkan dalam dalam kontolnya
kemudian menegang dengan kaku
mencapai puncak menyusulku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
“ erang Burhan. kontol itu menyemburkan
air maninya lagi dengan kuat menembak
ke rahimku
‘Craaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat ..
craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaat “
Empat kali kontol itu menyembur,
kurasakan lendir kental itu meleleh keluar
dari sela sela memekku yang menjepit
kontol yang mulai lembek pelan pelan,
kurasakan aku seperti disetrum luar
biasa.
Burhan terkapar menindihku, kupeluk
dan kuhujani dengan ciuman di mana
mana. Aku puas dikontoli olehnya. Kami
terdiam dengan pikiran masing masing
penuh kepuasan. Kurasakan ku bersama
pria idamanku ini terbang ke awan tinggi,
menikmati nikmatny saling bersetubuh
memuaskan.
Pelan pelan Burhan menggeliat, menarik
kontolnya lepas dari memekku, aku tahu
apa yang diinginkan, aku langsung
bangun ,walau masih lema. Kulepas
jilbabku itu.
““kontol ! memek ! kontol ! memek !
kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol !
memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek !
kontol ! memek ! “ aku kembali berkomat
kamit.
““ ucapku menguatkan diri mengelap
kontol itu dengan jilbab, Burhan masih
terpejam, kubersihkan kontol itu pelan
pelan, sperma kental itu berpindah ke
memekku, lendir itu menarik bagiku,
kulap kontolnya yang loyo, aku sampai
tersenyum. Kemudian aku mengelap
bagian telurnya dan akhirnya aku
mengelap sendiri memekku. Setelah
bersih, aku kembali mengelap kontolnya,
lalu kubungkus kontol itu dengan jilbabku.
“Kau ganti celana dalam dengan jilbab
Teh Rini sayaaaaaaaaaang .. “ godaku
dengan mesra
“Maksud Teh Ninih “ tanya Burhan sambil
membuka matanya
“Di villa ini .. kontolmu hanya boleh
ditutup dengan jilbab Teh Rini atau Teh
Ninih .. “ godaku membuat Burhan
tergelak.
“Hajjaaaaaaaaaaaaaaaah
Lonteeeeeeeeeeeeee … ke sini “ panggil
Burhan. Lama tak ada sahutan.
“Teh Ninih “ panggilku lagi.
Tak lama kemudian pintu terbuka, Teh
Ninih masuk dengan tersenyum
“Gimana rasa Teh ?” tanya Teh Ninih
padaku.
“luar biasa nikmatnya .. maafkan aku ya
Teh .. aku bersedia menjadi bagian dari
kalian .. asal kita sejajar Teh .. Burhan
setuju juga mengkontoli aku besok besok
“ ucapku dengan ragu ragu.
Tidak masalah Teh .. asal kau jangan
rebut dia seperti Aa .. “ sahut Teh Ninih
dengan sabar
“Terima kasih Teh .. Teh Ninih memang
baik .. “ ucapku dengan tersenyum. Kami
terdiam, kulihat Teh Ninih tersenyum
melihat selakangan Burhan terbungkus
jilbabku.
“Teh . “ panggilku parau
“Ya sayaaaaaaaaaang .. “ jawab Teh Ninih
“Terima kasih .. telah membawaku ke
sini .. kita istirahat dulu .. kita sebagai
betina muslimah .. mari kita layani dia ..
dia telah banyak memberikan kepuasan
birahi dengan kontolnya .. Aa Gym belum
pernah kita keroyok ..saatnya kita sebagai
pacarnya menggeroyok kontol itu .. pasti
nikmat Teh “ ajakku dengan nakal.
“Siapa takut .. ayo buktikan.. bahwa kita
berdua memang muslimah nakaaaal yang
doyan kontol “ ucap Teh Ninih dengan
tergelak. Teh Ninih memeluk Burhan yang
telentang, akupun juga rebahan di
sebelahnya, Burhan memeluk kami
dengan erat
“Kedua betina muslimahku memang
benar benar betina .. kalian berdua
memang lonteku, pacarku, istriku ..
bersumpahlah kalian berdua bersama
sama menjadi betina muslimahku, bunyi
sumpahnya : kami berdua bersumpah
menjadi betina muslimahmu “ ucap
Burhan nakal.
“Kami berdua bersumpah menjadi betina
muslimahmu “ sahut kami dengan
kompak, kami kemudian menciumi
pipinya, sebelah kanan Teh Ninih
menciumi dan aku sebelah kanannya,
tangan kami bersamaan memegang
selakangannya, aku terkejut kalo kontol
dalam balutan jilbabku itu sudah ngaceng.
Teh Ninih tergelak.
Tiada manusia yg sempurna,ustazda pun manusia biasa yg normal
BalasHapus